49. Pepes ikan.

46.3K 3.7K 47
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم



Jangan lupa vote dan komennya!!
Semoga syukaaaa!!
...
⚠️HARAP BIJAK DALAM BERKOMENTAR⚠️

***

Pagi hari yang cerah ini, Gus Alif mengawali harinya dengan memberi Mochi makan. Sudah beberapa menit ia menatap mochi didalam kandangnya yang tengah makan itu.

"Astagfirullahaladzim, Ya Allah, Aa'."

Baru saja Alea keluar dari kamar, kandang Mochi memang didekat pintu kamar Alea dan juga Gus Alif.

Gus Alif yang tengah jongkok pun menoleh keatas, kearah sang istri. "Kenapa?" tanyanya polos.

"Ngapain?"

"Liatin Mochi makan, takut keselek." sesekali ia melihat Mochi lalu kembali menatap sang istri.

Alea menghela nafasnya. "Astagfirullah," lirihnya. Alea merasa frustrasi karena kelakuan suaminya yang terlalu terbosesi pada kucing.

"Aa' ga ke kampus emang?"

Sedikit pemberitahuan, Gus Alif tidak lagi mengajar dipondok.

"Kan ngajar nya lewat zoom nanti siang," jawabnya sembari menatap Mochi yang sedang makan.

"Masa lewat zoom terus?"

Gus Alif menghela nafasnya, lalu berdiri dihadapan Alea. "Kalo Aa' ga ngajar lewat zoom, nanti siapa yang jagain kamu, sayang.." ucapnya sembari memasukan rambut Alea yang keluar dari dalam khimarnya.

"Ga papa, Alea kan ga kemana mana. Dirumah aja, ga mungkin juga ada yang nyulik."

"Bukan masalah ada yang nyulik atau engga, kalo misalkan kamu mau apa apa terus ngambil sendiri, terus jatoh, gimana? Siapa yang mau nolongin kalo gaada Aa' dirumah."

"Kan ada bi Siti,"

"Bi Siti kan cuman kerjain perkerjaan rumah, setelah itu pulang."

"Ya tapi kan, A'-- ga papa. E-ee, anterin Alea ke rumah Bunda aja, setelah Aa' pulang ngajar, Aa' langsung jemput Alea lagi."

Gus Alif terdiam sejenak untuk berfikir, setelah beberapa detik Gus Alif mengangguk. "Em, oke kalo gitu. Aa' mau mandi dulu ya.

"Oke."

"Tapi bentar, mau liatin Mochi makan dulu."

"Astagfi—"

"Iya, iya." potong Gus Alif.

*🌷*

Kini Alea dan juga Gus Alif sudah sampai dirumah Ayah Adi, baru saja mereka sampai. Saat ini Gus Alif sedang berpamitan dengan istrinya itu.

"Jangan jalan sendiri kalo mau kemana mana, kalo jalan pelan pelan, jangan lari, jangan ditempat yang licin, jan—"

"Ustt, Aa'... Bisa ga kalo ngomong tuh jangan nyerocos?" Alea menempelkan jari telunjuk nya pada bibir Gus Alif, membuat bunda Sari terkekeh pelan melihatnya.

"Ya Allah, Alif... Kamu ini perhatian sekali." ucap Bunda sembari tersenyum.

Alea membalikan tubuhnya menghadap pada sang Bunda. "Bukan perhatian, tapi posesif."

"Soalnya kamu ceroboh." ucap Gus Alif, lalu Alea kembali membalikan badannya menghadap sang suami.

"Iya. Sana, berangkat."

Suami Rahasia [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang