54. Buang mochi!

48.5K 3.7K 78
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم



Jangan lupa vote dan komennya!!!
Semoga syukaaaa!!
...

ASSALAMU'ALAIKUM, SEMUANYA MWEHEHEHE

Nih yang minta lanjut, diliat liat nih kaga ade yang minta end, ya Allah. Mana minta lanjut + hepi ending lgi. Cubit geura nih satu satu.

"Extra part dong thor, extra part nya dong" siapa bilang ini udah end? Sebenernya author nya gabut waktu itu mwehehehe..

Bakal dipanjangin sampe bujang tuh gus afif, biar gaada yg namanya s 2 mwehehehe

Ini tiga tahun kemudian yaaa!! Inget! Jangan komen yang engga engga. Puasa!

.
.
.
.

"HUAAA!!! NDA, AKIT!!"

Suara teriakan dan juga tangisan keluar dari mulut Afif yang sedang bermain diruang tengah.

Sontak teriakan Afif membuat alea yang berada didapur sedang membuat sarapan untuk Afif pun panik, ia langsung berlari kearah sang anak.

"Astagfirullahaladzim, Kenapa!?" tanya Alea yang terus menggendong sang putra yang tengah menangis sembari memegangi tangannya.

"Nda, angan aca akit. Nchi akal, hiksss." Afif memegangi tangannya yang sudah memerah karena cakaran kucing.

(Bunda, tangan aca sakit. Mochi cakar,)

Ah, iya. Afif lebih memilih dipanggil Aca dibanding Afif. Karena lebih mudah :)

Alea memegang tangan Afif, ia mengelus ngelus nya. Lalu meniupnya. "Ututututu, sakit ya."

"Akit, nda. Hikss..."

"Engga, engga. Anak bunda kan kuat." Alea mencoba menenangkan putranya itu. Kemudian, ia melihat Mochi yang sedang melihatnya dari balik sofa.

Lalu ia mendekat pada mochi, ia menyentil telinga mochi. "Lo, ya! Bandel banget jadi kucing. Sekali lagi lo cakar anak gue, gue bunuh lo!" ancamnya.

Tak lama kemudian, datang Gus Alif. Ia turun dari tangga dan menghampiri Alea dan juga anaknya itu.

"Ini kenapa? Kok ribut ribut? Aca kenapa nangis, nak?" Tanyanya.

Alih alih menjawab, Alea justru malah menatap tajam sang suami. "Kenapa kenapa, kucing jelek punya Aa' tuh, cakar tangan Aca sampe merah."

"Ya Allah, mana coba Abba liat tangannya." Gus Alif meraih tangan Afif. Yah, benar apa yang dikatakan Alea, tangan Afif sampai merah sebab cakaran dari Mochi.

"Iya, sampe merah gini. Sakit, ya?" tanya nya pada sang putra.

Afif yang tengah manyun pun mengangguk,. "Akit, abba."

"Buang aja lah, A'. Kucing tengil begitu dipelihara."

Mendengar ucapan sang istri, gus alif membulatkan matanya. "Astagfirullah, jangan. Jangan dibuang kasian."

"Ck! Gue jual juga lama lama."

"Engga. Itu kucing kesayangan Aa',"

Suami Rahasia [TERBIT]Where stories live. Discover now