SUDAH SIAP BACA PART INI? SELAMAT MEMBACA SAYANG SAYANGKU 💚
35. Kejadian di masalalu.
Hari mulai gelap, sekumpulan empat remaja membawa Erza dengan paksa masuk ke tempat klub malam di Jakarta. Beberapa orang memandang mereka terheran-heran tatkala membawa Erza dalam keadaan wajah yang babak belur.
Di ruangan VVIP Sadewa dan teman-temannya terus memukuli Erza hingga tak berdaya di atas lantai. Sudut bibirnya terluka akibat goresan cincin yang berasal dari tangan Sadewa.
"Sadewa ini orang mau kita apain nih?" Ucap Afgar, sebelah tangannya menjambak rambut Erza kencang. Erza merintih kesakitan, ia tidak tahu kesalahannya.
"Hmm.. apa ya?" Sadewa nampak berpikir keras.
"Bagaimana kita viralin aja dia, nanti judulnya begini seorang siswa mabuk-mabukan di klub!" Saran Fadli antusias. "Gimana bro, hebat kan ide gue?"
"Not bad! Gimana kita bikin dia mabuk pakai minuman…" tangan Sadewa sambil sibuk memilih botol alkohol. "Yang ini gimana?"
Fadli, Afgar dan Xavier mengacungkan jempolnya.
"GUE ADA SALAH APA BAJINGAN! GUE NGGAK PERNAH BIKIN MASALAH APAPUN KE KALIAN!!" Erza berteriak lantang, berkali-kali ia memuntahkan cairan merah dari mulutnya. Menahan sakit sekujur tubuhnya yang luka.
Sadewa mendekat, lalu meninju wajah Erza dua kali. "Masalah lo ada di sahabat lo itu! Dia udah bikin gue kalah olimpiade!"
Erza tertawa mengejek. "Hanya itu doang lo lampiaskan ke gue? Kenapa nggak Zayyan langsung? Kenapa lo balas dendam ke orang yang salah? Lemah lo anjing!"
Ekspresi wajah Sadewa mulai geram.
"Pegang orang ini jangan sampai lepas, gue bakal kasih dia pelajaran!" Perintah Sadewa kepada tiga temannya itu.
"LEPASIN!"
"GUE PASTIIN HIDUP LO BAKAL SENGSARA SADEWA PRAKASA!!"
Erza mendongak karena dagunya di tarik paksa oleh Sadewa. Remaja berbadan tinggi tegap dan kaca mata transparan yang bertengger di hidung cowok itu nampak menggenggam sebotol minuman keras berkadar alkohol tinggi.
Sadewa mencondongkan tubuhnya mensejajarkan dengan wajah Erza. "Heh, orang kayak lo nggak bisa mengejek gue seenaknya!" Sembari menampar kanan-kiri pipi Erza.
"Emang kenyataan nya begitu! Lo itu banci bisanya cuman buli orang lain! Ngaca anjing hidup lo udah kayak sampah masyarakat!! Presiden aja muak liat muka kayak lo apalagi gue!!"
Duak! Satu tendangan tepat pada perut Erza. Menggenaskan, Erza sebisa mungkin menahan sakitnya.
"Kayaknya lo harus gue kasih pelajaran? Atau gue bikin lo mati aja sekalian?!"
YOU ARE READING
ZAYYAN HARQUEL [END] ✓ SUDAH DI TERBITKAN
Teen Fiction[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA. ] [ PART MASIH LENGKAP + SUDAH TERBIT CETAK DI LOVRINZ ] Bagaimana rasanya di tinggal secara tiba-tiba oleh pacar saat lagi sayang-sayang nya? Pasti tidak nyaman bukan? Hal itu itu terjadi pada salah satu ketua ge...