🦅 ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH

4.6K 244 7
                                    

GAK KERASA UDAH 30 PART YUHUY!!

TERIMAKASIH SUDAH MENGIKUTI KISAH ZAYYAN HARQUEL, KAWAL SAMPAI TAMAT YA.

SUDAH SIAP BACA PART 30? TEKAN BINTANG DULU DONG BIAR MANTEP.

SELAMAT MEMBACA SAYANG-SAYANGKU 💙

SELAMAT MEMBACA SAYANG-SAYANGKU 💙

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


30. Panggil 'AKU-KAMU' 

Vanila terkejut. Di pinggir bibir pantai sudah ada meja kecil lengkap dengan makanan serta minuman, di tambah lagi yang membuat Vanila takjub yaitu ada hiasan lampu sebagai menambah keromantisan mereka berdua. Terlihat sederhana, namun baginya ini cukup special untuknya.

Mata Vanila berkaca-kaca, ia terharu bukan main kepada cowok disamping nya tengah tersenyum senang.

"Gimana suka?" Tanya Zayyan. "Maaf ya, cuman ngasih kejutan yang sederhana buat lo, Van." 

Vanila menoleh, "Bagus kok! Gue suka banget malahan," Sahut Vanila senang. Ini hadiah paling istimewa untuknya, meskipun terkesan sederhana, namun apa yang Zayyan berikan selalu bikin ia tidak bisa berkata apa-apa. 

Terdengar suara helaan napas lega keluar dari mulut Zayyan. Ia sudah menduganya, Vanila bukan cewek banyak maunya. Berawal berantem dengan Gibran bertanya soal 'gimana caranya kencan bareng pacar dengan romantis' dan jawaban sahabatnya itu terlalu mewah jadi ia memakai idenya Chika. Serba tahu emang seleranya emang, lebih banyak masuk akal ketibang ide sahabatnya sendiri.

Zayyan mempersilahkan Vanila duduk disertai lengkungan bibir indahnya itu. Vanila pun duduk, sesaat ia menetralkan detak jantungnya yang semakin berirama ketika perlakuan hangat cowok di hadapannya sekarang. Vanila tak bisa berhenti tersenyum entah keberapa kalinya, malam ini Zayyan dan Vanila kencan. 

Satu hal yang membuat Vanila kagum dengan cowok itu adalah Zayyan beranisiatif memotong daging steak sapi menjadi beberapa bagian lalu minuman yang di sajikan juga juga bukan alkohol melainkan jus strawberry, dan juga ada banyak kue cupcakes berbagai varian rasa. Vanila salut, bagaimana bisa Zayyan kepikiran ide seperti ini. Sungguh diluar angkasa emang Zayyan tuh.

"Steak nya enak banget, pasti mahal kan?" Tanya Vanila tiba-tiba membuka pembicaraan. 

"Van, Jangan dilihat dari harga makanan nya tapi kenikmatan rasanya." 

Vila berdecak pelan, "Tapi suka keinget sama harganya, Zayn."

"Gue mau jujur ini daging sapinya hasil ngantri kurban." Bohongnya. Vanila membelalakkan matanya terkejut.

"Seriusan?" 

Dalam hati, Zayyan ingin tertawa lepas tapi ia berusaha tahan sekuat mungkin.

Zayyan mengangguk, "Tentu saja nggak." 

ZAYYAN HARQUEL [END] ✓ SUDAH DI TERBITKANNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ