ZAYYAN HARQUEL [END] ✓ SUDAH DI TERBITKAN

🦅 ZAYYAN - BAGIAN TIGA PULUH DELAPAN

BESOK LEBARAN MINAL AIDZIN WALFAIZIN YA UNTUK PEMBACA KESAYANGKU. MAAFIN KALAU AKU ADA SALAH SAMA SEKALIAN 🥺🙏

SIAP BACA PART 38? TEKAN TOMBOL BINTANG NYA COBA BIAR AKU SEMANGAT HEHE TOLONG YANG SIDERS KOMEN DONG :( INI MAU LEBARAN LOH HEHE

SELAMAT MEMBACA SAYANG SAYANGKU 💚💚

38. Rencana Sadewa

Joddy, menjadi satu-satunya orang menjadi objek bahan ejekan dari murid-murid SMA Garuda yang sedari tadi berdiam diri di tengah lapangan dengan kondisi pakaian seragam nya basah kuyup di tambah bau amis telur ayam mentah menyebar. Banyak beberapa murid mengelilingi nya sembari menutup mulutnya nya lantaran menyeruak masuk kedalam Indra penciuman mereka.

Seantero sekolah sudah mengetahui kelakuan jahat dan penghianatan oleh Joddy. Ulahnya, mulai sekarang sekumpulan banyak murid di tengah lapang karena panas terik sinar matahari semakin menambah hawa panas di pagi  hari menjelang siang. 

Sorakan menggema, menyuruh Joddy di keluarkan dari sekolah. Remaja perempuan tak berdaya itu seluruh tubuh nya bergetar ketakutan. Lirikan mata Joddy mengedarkan pandangannya penuh kebencian. Ia harap, ia akan membalas perbuatan mereka kepadanya. 

Bendungan air mata Joddy tidak bisa tertahan lagi. Tangisan nya menjadi bahan ejekan. Suara gelak tawa dari mulut orang lain semakin membuat Joddy menderita. 

Tiba-tiba saja satu tangannya di tarik oleh seseorang. Joddy yang semula menunduk mengangkat wajahnya seraya terkejut. Vanila Tjanna Chellina, sahabat yang ia khianati membawanya menjauh dari kerumunan banyak murid menertawakan kesialan nya. 

•••

Sampai di tempat yang aman. Vanila membawa Joddy ke dalam toilet khusu wanita. Joddy menepis tangan Vanila kasar. Sikap arogan Perempuan itu masih belum hilang. 

"Jangan sok-soan jadi pahlawan kesiangan deh lo!" Tatapnya tajam. "Gue sama sama sekali nggak butuh bantuan dari orang kayak lo, lo tuh cewek munafik yang gue temui di dunia tahu nggak!!" Teriak Joddy lantang. 

Vanila menyunggingkan bibirnya. 

"Gue nggak habis pikir sama jalan pikiran busuk lo itu. Gue sama sekali nggak ada maksud jadi penyelamat lo dari orang lain tadi. Harusnya lo kalau punya mental yupi jangan sok-soan cari masalah!" Vanila meninggikan suaranya tak mau kalah. Ia mendekat, mendorong bahu nya hingga punggung Joddy menabrak pintu bilik toilet. 

"Gue begini juga gara-gara lo tahu nggak!" 

"Gara-gara gue gimana?" 

Joddy memalingkan pandangannya sejenak, "Lo tahu nggak dulu gue lebih duluan suka sama Zayyan tapi lo rebut semua dari gue. Sejak lo ada, hidup gue selalu sengsara lihat kalian berdua bahagia!" 

Sulit dipercaya, Vanila merasakan sakit yang amat dalam. Ia tak menyangka sahabatnya menyukai Zayyan. 

Sorot mata Vanila nampak menahan emosi.