IPAR 1

6.4K 357 38
                                    

Keadaan yang sangat canggung, belum pernah terpikir olehnya jika dia akan singgah di bangunan yang cukup besar seperti sekarang ini

Rumah baru sea

Sea tau. Setelah pemakaman mending kakak nya dilakukan tidak butuh waktu lama bagi pria yang diakui sebagai kakak ipar nya ini pergi meninggalkan tempat tinggal sebelumnya yang sebenarnya masih layak untuk dihuni, tentunya beserta sea sekaligus

Padahal sea sudah kalang kabut mencari loker di ponsel kentang miliknya, ya meskipun hasilnya nihil namun itu sudah awal yang bagus untuk dia berpikir jika setelah kakak nya meninggal maka dia akan hidup seorang diri

Antara menjadi gelandangan atau menjadi lelaki bayaran..—eh?

Kan, sea selalu seperti itu. Sipaling tidak bisa hidup sendiri, selalu ketergantungan dengan orang lain kalau kata adit (sohibnya) sea itu bukan tidak bisa hidup sendiri melainkan dia tidak mau makanya hidup sea itu seperti benalu

Lihat saja sekarang, sudah sekitar 30 menit lebih dia berdiam didekat jendela. Mengintip kegiatan tiga orang dari luar rumah, salah satunya dia mengenali orang itu. Orang yang beberapa kali mendapat tepukan bahu sebagai penenang dari dua laki laki di samping mobil hitam yang juga mengantar sea kerumah ini tadi

Melihat itu hatinya kembali terenyuh sakit, perasaan pahit sekelibat datang seperti menyerang sea tanpa aba aba. Sakit sekali bahkan matanya hampir kembali mengeluarkan tangis, mengingat satu satunya keluarga yang dia miliki sekarang telah direnggut kembali oleh takdir

Tangannya dia bawa bersedekap dada, siap untuk berdoa pada yang maha kuasa. Bibirnya bergetir melekuk turun dengan mata terpejam beserta gerimis air keluar dari pelupuk matanya perlahan dia terisak

Ya tu—

"Sea? ngapain?"

Eh

Sebelum kejadian sea yang keciduk nangis sambil menghajatkan doa, beberapa waktu lalu tiga orang yang sempat dia tonton tadi rupanya berjalan masuk. Lebih tepatnya mengantarkan satu laki laki yang katanya sea kenal tadi sampai depan pintu rumah, memberikan pelukan singkat sebagai ucapan selamat tinggal kemudian melaju pergi dari sana

"Taehyung?"

Begitu diulang panggilan namanya sangat jelas, barulah sea membuka mata sembab nya untuk dia bawa melirik kearah lawan bicara. Menarik ingus yang sedikit keluar sebelum berbicara sambil terbata

"Mau doa sama tuhan tapi sea lupa kita autis"

"Ateis sea bukan autis haha kamu ini"

Kan? sea itu lucu sekali

Laki laki itu tertawa pelan sembari menggelengkan kepala. Mungkin dia gemas melihat bagaimana sea menjawab barusan

Bicara soal sea yang menangis, laki laki itu jauh terlihat lebih buruk keadaannya dibanding sea. Ntahlah tapi dia yang terlihat paling terpukul, kalau disandingkan dengan sea, kondisi sea belum ada apa apanya. Coba lihat punggung lebar itu sekarang layu sekali, matanya juga sembab lebih bengkak daripada punya sea

"Ka bagas"

"Hm?"

"Sea mau bantu beresin"

Beringsut mendekat, sea celingak celinguk mengamati barisan kardus yang tadi mereka angkut kedalam. Tangannya berkacak pinggang, melihat barang yang sebanyak ini kayanya tawaran sea tadi rasanya mau ditarik lagi aja deh

"Sea tata kotak kotak yang isinya aksesoris aja ya? denger denger selera seni kamu kuat, susun sesuai yang sea mau ya? sementara saya mau masukin sisanya kedalam"

Tersenyum tipis, bagas dengan sisa semangat bangkit kemudian berjalan keluar. Meninggalkan yang lebih muda sendirian yang mendadak sibuk liatin isi kotak yang baru saja di tunjuk olehnya. Sea bersenandung kecil, menyusun empat kotak sekaligus buat dia bawa ke ruang tamu

Lagi asik nyusun hiasan dinding, sea tiba tiba mematung menemukan satu figura yang disimpan tepat di tumpukan paling akhir di kotak kedua. Meraih benda tersebut untuk dia amati, rupanya itu poto mendiang sang kakak bersama suaminya yaitu—

"KAK BAGAS!!"

Secepat kilat kaki sea berlari keluar rumah begitu mendengar suara gaduh barang terjatuh diluar bersama suara gonggongan anjing yang cukup kencang sekali. Mata sea melotot melihat bagaimana pria itu tergeletak ditanah dengan sepeda kesayangan sea yang menindih tubuh bagas

"WOI ANJING!"

Dengan cekatan sea melempar sendalnya

"Awsh!"

"EH—"

Niat sea melempar sendal itu buat kena anjing nya tapi memang hal baik selalu berpihak pada anjing, sendal jepit nya sea malah kena ban sepeda sea terus mental kena kepala bagas

Sontak bagas yang tadinya udah duduk balik tiduran di aspal lagi, kepalanya pening kena lemparan sendal punya sea, badannya juga sakit ketindih sepeda sea

"KA JEONGGUK!"

Panik langsung sea melihat hal itu. Dia dengan cepat berlari menghampiri bagas, matanya keliatan khawatir banget, keringet panas dingin juga keluar dari pelipis wajahnya. Sekuat tenaga sea nyoba angkat sepeda dari atas badan bagas tapi fokus sea kealihkan sama anjing yang lagi lagi menggonggong bersama sendal jepit yang dia gigit di mulutnya

"SENDAL GUE! WOI ANJING"

"Taehyung jangan!—aduh!"

Berakhirlah Taehyung yang kejar kejaran dengan anjing dan Jeongguk yang makin lemes ketimpa sepeda dua kali

—•IPAR 1•—

to be continue













Hi apa kabar? berhubung book A GUN mau aku unpublish sementara dikarenakan belum mantap dari persiapan dan segala macam karna untuk sejenis genre yang aku ambil di book A GUN itu aku perlu banget setiap scene yang maksimal maupun action mereka yang banget banget bisa jadi keren so untuk sementara aku ganti dengan book ini dulu sambil nunggu nanti semuanya siap baru aku publish ulang

semoga kalian suka ya n thank u for ur support

aku tu seneng banget kalau ada yang berkomentar makasi banyak ya luv u 💗

𝐈𝐏𝐀𝐑 || KV 1 ENDWhere stories live. Discover now