IPAR 3

2.9K 272 10
                                    

Waktu istirahat sudah tiba sebetulnya jam istirahat sudah lewat 10 menit tapi sebagian murid masih beredar diluar kelas karena kabarnya para guru akan mengadakan rapat sampai masuk jam istirahat kedua

Raden baron dan bagas berkumpul di gedung atas tepat disamping ruang multimedia, ruang yang menjadi tempat berkumpulnya seluruh guru saat rapat berlangsung. Mereka sengaja lebih dulu datang karena kebetulan raden yang akan memimpin rapat kali ini selaku guru kurikulum

"Saya kira pak bagas ga berniat buat bawa sea" celetuk raden sambil sesekali menyeruput kopi panas nya

"Awalnya gitu pak, saya sedikit ragu kalau harus ambil hak asuh sea gitu aja. Tapi saya mikir lagi, satu satunya peninggalan istri saya cuman Taehyung. Lagipula ga ada keharusan saya buat lepas adik dari mendiang istri saya gitu aja. Saya juga manusia pak"

Raden mengangguk bangga, waktu hari dimana istri bagas dinyatakan meninggal disitu bagas bener bener terpukul. Ntah sudah berapa orang yang mencoba menasehati bagas kala itu tapi tetap dirinya sangat kacau seolah total hilang kesadaran

Menolak untuk membawa Taehyung bersamanya, raden hampir saja kecewa namun tak bisa berbuat apa. Bagaimana juga ini adalah jalan kisah rekan kerja nya, maka disetiap keputusan yang dia ambil itu semata mata dibawah kendali hak bagas

Tapi mendengar sea sekarang masih bisa sekolah dan tertawa dikelas raden unjuk jempol pada bagas. Jelas dirinya bangga akan hal itu, meski terdengar sulit buat bagas tapi raden itu percaya kalau Jeongguk pintar menyelesaikan semuanya sendiri

"Gguk?"

"Kenapa pak?"

"Itu sea?"

"Astaga!"

—IPAR 3—•

"Sea cepetan dikit elah buruan"

"Sabar, kalian ga liat gue kejepit disini? —aw"

Sea menutup telpon nya, kemudian berusaha berbalik arus untuk segera keluar dari koperasi yang isinya penuh sama anak anak yang lagi pelajaran olahraga. Salah sendiri, tadi adit udah bilang kalau koperasi di jam pelajaran itu bakalan penuh sama anak yang olahraga tapi sea itu batu dia tetep pengen beli kue berdaki yang cuman dijual di koperasi

Alhasil gini, sea yang badannya ramping tinggi cuman rata rata kalah sama anak basket yang tingginya diatas kepala sea. Dia juga beberapa kali kesikut dan keinjek, bikin mood sea jelek mau nangis

Masih berusaha keras membawa tubuh kecilnya keluar sea melindungi kue yang dia sebut berdaki itu baik baik, masalahnya kue nya cuman kebagian satu padahal sea mau beli tiga tadinya. Sampai dimana sebelah kakinya secara tidak sengaja terinjak oleh salah satu anak laki laki disana yang mengakibatkan tubuhnya limbung dan terjatuh tepat didepan pintu koperasi disana

Crot

Sea menatap horor kue bulat berdaki miliknya yang menggelinding dari tangannya, keadaan kuenya ancur meletus sampai isian gula itu muncrat kena muka sea. Matanya kemudian memerah dengan hidung yang kembang kempis tak karuan

"AAAAAA KUE GUE!"

Sontak teriakan histeris sea diikuti tangisan itu mengundang perhatian seluruh orang yang berada disekitar koperasi, Jimin Seokjin dari jauh nepok jidat melihat pemandangan teman polosnya yang tengkurab di depan pintu koperasi

"Aduh pake segala molor disitu"

Adit tentu segera berlari dengan kecepatan maksimal diikuti putra dibelakang yang agak kerepotan sama jajanan adit yang asal dilempar aja kearahnya, untung ga putra buang juga

𝐈𝐏𝐀𝐑 || KV 1 ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora