IPAR 4

2.9K 277 14
                                    

Jam menunjukkan pukul 21:45 terbilang larut untuk seukuran anak sekolah yang masih terjaga dari tidur. Khusus nya sea, udah sekitar satu jam lebih dia duduk di meja belajar, kepalanya keliatan ngebul banget keluar asap belum lagi kacamata sea yang udah tak terhitung melorot sampai hidung

"Gangerti ih pusing"

Kembali jarinya mendorong kacamata itu naik sampai tulang hidung, hidung nya kembang kempis menahan kesal. Ya bayangin aja keadaan sea sekarang udah kaya banteng bertanduk yang mau nyeruduk siapapun didepannya

"Sea?"

Bagas yang sedang terduduk di ruang tamu sambil merekap nilai itu menaikkan pandangan, menemukan remaja dengan penampilan berantakan menenteng buku di sebelah tangannya. Terlihat sedang tidak baik, meskipun remang remang akibat lampu sudah di matikan tapi perawakan Taehyung masih terlihat jelas di matanya

"Kenapa belum tidur?"

Sea mengedikan bahu kemudian berjalan melewati tumpukan buku pekerjaan punya bagas sambil sedikit dihentakin setiap kakinya melangkah. Dengan bibir raut wajah di tekuk sea ambil posisi duduk disamping bagas, menaruh buku nya di meja terus kepala kecilnya noleh kearah yang lebih tua

"Sea ada pr matematika kak banyak banget 30 soal harus sama caranya sea ga ngerti besok harus dikumpulin"

Astaga

kirain kenapa

"Sudah nyoba berhitung sendiri?" tanya bagas mengambil alih buku sea dari tangannya dan mulai memperhatikan lembaran putih yang sebagian masih terlampir kosong

Sea mengangguk kecil terus wajahnya ikut mengamati buku kosongnya yang dibuka kesana sini sama Jeongguk. Dia sesekali menekuk wajah tak paham, melirik kearah bagas yang terlihat serius sekali

"Ini sudah bisa" tunjuk bagas pada angka pertama yang sudah selesai dihitung oleh sea

"Itu emang sudah tapikan masih sisa 29 yang belum"

"Soal nya sama semua sea, hanya angka nya saja yang berbeda, coba perhatikan"

Bagas menaruh buku di meja kemudian mengambil alat tulis pensil dari genggaman sea. Menunjuk pada kotretan disana yang diikuti oleh mata kucing sea yang juga memberikan atensinya kearah kertas

"Ini kamu bisa mengerjakan bagaimana caranya?"

Sea mengedikan bahu

"Tidak tau pak guru, sea nyontek google"

Pantesan

Salah semua

Senyum simpul terbit dari wajah bagas, dia secara sabar meraut pensil sea yang sudah tumpul mirip kaya otak pemiliknya. Menghapus semua tulisan sea kemudian mulai menyoret kotretan baru di barisan ketiga setelah soal

"Saya kasih contoh satu kali ya? kamu coba mengerjakan setelahnya"

Kegiatan belajar mengajar ini berlangsung sekitar setengah jam kurang, bagas sudah selesai memberikan contoh berulang sampai deretan soal itu tinggal tersisa 10 tapi sea tak kunjung mengerti. Tak kehabisan akal bagas terus menerus menuntun sea agar dapat mengerti rumus sederhana yang dia berikan, meskipun si yang punya pr udah merengek berkali kali minta udah

"Pak guru sea ngantuk.."

"Coba kerjakan satu soal saja, tidak perlu diselesaikan semua yang penting kamu bisa. Saya ga butuh sebatas anggukan paham sea, sambil di coba ya? satu soal saja kalau berhasil sea baru boleh tidur"

"Okay" angguk sea lesu

Bagas memberikan pensil untuk kembali sea genggam, membiarkan anak itu sibuk dengan tugas nya sementara bagas melanjutkan pekerjaan mengecek kehadiran siswa di satu minggu belakangan ini. Dia sudah selesai merekap nilai dua kelas sebelumnya dan masih tersisa sembilan kelas lagi. Bagas menarik napas panjang, lelah sekali sepertinya dia harus membuat secangkir kopi

𝐈𝐏𝐀𝐑 || KV 1 ENDWhere stories live. Discover now