IPAR 56

2K 243 61
                                    

"Sayang nya kak bagas.."

"Sea disiniii ~"

Bagas menjatuhkan tubuhnya di atas si kecil yang langsung menerima pelukan hangat begitu erat dari sea. Anaknya memekik kesenangan, akhirnya bapak bapak guru itu udah pada pergi. Sea nungguin lama banget soalnya, dia mau dipeluk sama iparnya itu

"Aduduh... sea kok belum tidur?" bagas mencoba menahan tubuhnya sendiri, dengan bertumpu pada ranjang dan beralih menggulingkan badan di sisi si kecil biar Taehyung bisa leluasa meluknya tanpa keberatan

"Sea nungguin kak Jeongguk! tadi katanya sudah janji mau bobo" rengeknya cemberut

Sang ipar terkekeh, mengecup bibir anaknya sekilas sebelum membiarkan sea memainkan rambut dan wajahnya sesuka hati. Hari ini mereka berdua tidak masuk sekolah, alesannya karna sea masih sakit karena kejadian jatoh di sepeda kemarin sama temen temennya. Anaknya belum sembuh total, dan main sore beneran bikin dia jadi demam lagi. Maka dari itu bagas memutuskan untuk tidak masuk supaya Taehyung bisa beristirahat lebih banyak di rumah

"Pak Josh belum pulang.. kak bagas masih ada urusan, sea boleh bobo duluan? nanti saya nyusul"

"Ngga mauu ~ kak bagas gaboleh keluar lagii" katanya menarik bagas buat dia pegangin dua tangannya, terus melingkarkan kedua kakinya di pinggang bagas biar iparnya itu gak bisa kemana mana. Mungkin kalau orang yang lagi dia lilit sekarang pak baron, bisa saja kepala Taehyung udah merah karna kena jitak saking gemesnya. Tapi lain sama bagas, ada seribu cara dan beribu kesabaran setiap kali dia menghadapi mood si kecil yang berantakan

Perhatiin gimana cara bagas bisa lepasin diri tanpa memaksa Taehyung melakukan. Dia memberinya kecupan sayang, anaknya dipeluk cium dulu. diikuti kemauannya dan membalas memeluknya tak kalah erat. Disayang sayang sepuasnya sampe dirasa sea tenang barulah bagas meminta ijin lagi "Sea boleh jadi anak baik buat kak bagas? kemarin sea tidak nurut sama saya sekarang demam lagi. Kata saya tadi harus apa biar mau sembuh?"

"Harus banyak bobo.. tapi boboannya sama pak guru~" cicitnya kecil yang mengundang kekehan tampan bagas menguar "Iya, sekarang sudah waktunya sea tidur. Saya janji nggak lama, coba sini mana kelingkingnya?"

Sea menurut, mengacungkan jari mungil punya dia di depan wajah iparnya. Kalau urusan janji, sea percaya seratus persen sama bagas, kalau janji itu keluar dari mulut bagas sudah pasti bakal ditepati. Makanya itu ampuh buat bujuk anaknya, yang sekarang bisa dia tinggal dan diselimutin dulu sebelum bener bener tutup pintu

Setelah memastikan jika si kecil dapat ditinggal, Jeongguk begitu keluar kamar segera melangkah ke ruang tamu dimana rekannya masih ada tersisa satu. Joshua keliatan lagi duduk sambil mainin ponsel, pas bagas datang bawa minuman sama camilan dia langsung gak buang buang waktu buat menginterogasi sang rekan saat itu juga

"Gas—"

"Tahan dulu Josh, saya pasti bakal cerita"

Kenapa dari raut wajah bagas keliatannya dia itu kalem banget? seolah dia emang udah mempersiapkan semua ini dari lama, atau dia juga sudah merancang rencana ini dari jauh jauh hari. Ntahlah Joshua tidak bisa menebak, sebab bagas bukan orang yang gampang untuk terbuka. Sekalipun mereka teman dekat tapi Jeongguk termasuk orang yang sangat tertutup

Dia jarang mengeluh, ibarat hidupnya mulus aja kaya gitu. Mereka gak akan tau pikiran atau beban apa yang selalu nangkring di pundak iparnya sea ini. Bagas tuh orang yang dewasa

Joshua menyeruput kopi yang tadi dibawakam oleh si yang punya rumah, sedikit merasa tenang ketika harum nya langsung menyegarkan indera penciuman dia

"Saya gak bisa melanjutkan tinggal di sini" bagas memulai percakapan, dia terdiam sebentar sebelum melanjutkan "Gak akan mungkin bisa, resiko nya terlalu besar. Saya gak yakin bisa ngadepin hal gede itu sendirian, bukan hanya saya. Tapi sea juga akan kena dampak buruknya kalau saya memutuskan untuk tetap hidup di sini

𝐈𝐏𝐀𝐑 || KV 1 ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant