Part 17❄️

78.8K 8.6K 182
                                    

Part ini THR buat kalian😂

Selamat hari raya idul Fitri. Mohon maaf lahir batin🙏

Vote sebelum baca 🌟

Leanor sibuk berkutat di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leanor sibuk berkutat di dapur. Mencoba membuat resep baru yang telah dikembangkannya selama beberapa hari ini. Senyuman manis terbit di bibirnya kala eksperimennya berhasil dan menghasilkan makanan ringan terbaru yang rendah kalori.

"Pasti Freya suka." Cetusnya langsung teringat ke teman yang sering dijadikannya kelinci percobaan.

Baru saja memikirkan Freya, gadis itu sudah muncul di depan rumahnya dan memanggilnya seperti biasa.

Leanor meninggalkan dapur. Membuka pintu dan dikejutkan oleh pemandangan Freya membawa seorang laki-laki yang berlumuran darah.

"Lagi-lagi kau membawa makhluk hidup yang terluka ke rumahku." Decak Leanor tak habis pikir.

Freya sering membawa sesuatu ke rumahnya. Misalnya membawa hewan yang sedang terluka parah ataupun manusia. Gadis itu menjadikan rumahnya sebagai rumah sakit dadakan.

Freya meringis pelan mendengar omelan Leanor. "Mau bagaimana lagi. Ayah pasti tidak akan suka aku membawa sesuatu ke rumah, apalagi membawa orang lain."

"Ah, iya. Aku lupa ayahmu sangat protektif. Masuklah. Letak obatnya di tempat biasa."

"Bantu aku membawanya. Tubuhku lelah." Rayu Freya.

"Ckck. Tubuhmu itu kecil, tapi sok kuat membawa pria bertubuh besar ini ke rumahku." Ledek Leanor.

"Yah, mau bagaimana lagi. Aku tidak mungkin meninggalkannya yang terluka parah. Dia bisa mati karena kekurangan darah."

"Andaikan saja kau dinyatakan sebagai saintess oleh utusan dewa, aku pasti akan langsung percaya." Tuturnya melihat kebaikan hati Freya.

"Jangan mengada-ngada. Bagaimana mungkin gadis biasa sepertiku ini menjadi saintess."

Leanor tertawa kecil.

Lantas, kedua gadis itu pun membawa pria tersebut ke dalam rumah.

Freya mengobati pria tersebut dengan telaten sedangkan Leanor mengamati pria tersebut.

"Melihat dari pakaiannya, dia pasti bangsawan tingkat atas." Celetuk Leanor.

"Mungkinkah dia kaisar yang kau ceritakan kemarin? Bukankah hari ini beliau melakukan kunjungan ke desa kita?" Imbuhnya lagi.

Freya tersentak kaget mendengar perkataan Leanor. Tangannya sedikit gemetar. "Jangan menakutiku, Lea. Pria ini tidak mungkin Kaisar Troy. Jika pria ini kaisar, pasti dia tidak akan terluka parah karena dilindungi oleh bawahannya."

"Siapa tahu musuh sudah menunggunya di perbatasan desa dan menyerang seluruh pasukannya."

"Diamlah, Lea. Jangan membuatku takut."

"Kalau takut, buanglah pria itu sebelum dia sadar." Sahut Leanor santai.

Freya menatap Leanor gemas. "Lea jahat! Dia ini makhluk hidup, bukan barang yang bisa dibuang seenaknya."

Mendengar ucapan Freya, entah kenapa Leanor mendadak teringat ke Aiden yang dibuangnya begitu saja.

Leanor terkikik pelan. Sepertinya hanya dia yang berani membuang seorang Duke.

Sebenarnya, Aiden itu sosok yang sempurna untuk dijadikan suami. Tampan, kaya raya, dingin, setia, tidak main wanita, dan berkuasa. Akan tetapi, sayangnya Aiden tidak mencintainya.

"Baiklah. Aku tidak akan bercanda lagi. Jagalah dia. Aku akan membuatkan makanan dulu untuknya. Siapa tahu dia kelaparan saat terbangun nanti."

"Oke, Lea."

Leanor mulai membuatkan bubur untuk pria asing itu.

Setelah selesai, ia kembali ke ruang tamu. Sedikit terkejut melihat pria itu sudah sadar dan menatap Freya lurus. Sorot mata pria itu tampak begitu mencintai Freya dan terobsesi memiliki Freya.

"Terima kasih sudah menolongku, nona. Biarkan aku membalas budi dengan menikahimu. Aku akan memperlakukanmu dengan baik dan memberikan apapun yang kau inginkan."

Leanor tercengang mendengar ucapan gila pria tersebut. Baru pertama bertemu tapi sudah berani melamar Freya.

"Maaf, tuan. Saya menolong Anda tanpa mengharapkan imbalan. Saya benar-benar tulus menolong Anda, jadi tolong tarik perkataan Anda sebelumnya," kata Freya gelisah.

Pria itu mengenggam tangan Freya dan menempelkan ke pipinya. "Aku tidak akan menarik perkataanku karena aku terlanjur mencintaimu, nona. Menikahlah denganku dan aku akan menjadikanmu sebagai wanita paling terhormat di kekaisaran ini."

Freya melotot kaget. "Anda Kaisar Troy?" Tanyanya gemetar.

"Iya."

Leanor sudah menebak identitas pria itu, tapi tetap saja terkejut saat mengetahuinya langsung.

Gadis cantik itu langsung sadar bahwa dirinya berada di dalam bahaya karena bertemu langsung dengan kaisar kejam dan ditakuti semua orang, terutama kaisar itu musuh Aiden.

Otak kecilnya berpikir keras. Mencari cara supaya Kaisar Troy berada di pihaknya dan tidak melukainya.

'ah, aku tahu! Aku harus berlagak sok baik dan berpura-pura mendukungnya menikahi Freya!' Batin Leanor.

Gadis itu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. "Mohon maaf menyela sebentar, Yang Mulia. Saya sudah membuatkan makanan untuk Anda. Makanlah supaya tenaga Anda kembali pulih," ucapnya sopan.

Freya menatap Leanor memelas. Tatapan matanya menyiratkan supaya Leanor membantunya melarikan diri dari hadapan Kaisar Troy.

Leanor tersenyum manis ke arah Freya dan memberikan mangkuk bubur secara paksa ke Freya. "Suapilah Yang Mulia, Freya. Tangan beliau pasti masih sakit."

"Oh, jadi namamu Freya," ucap Kaisar Troy penuh arti. Semakin membuat Freya gelisah.

"Aku pergi dulu. Layanilah Yang Mulia dengan baik." Leanor segera melarikan diri dari sana.

Meninggalkan Freya yang putus asa dan Kaisar Troy yang tersenyum senang melihat kepekaan Leanor.

"Maaf, Freya. Aku melakukannya supaya bisa hidup tenang di desa ini." Ringis Leanor setelah sampai di kamarnya.

Gadis cantik itu membuang pandangannya ke luar jendela seraya tersenyum kecil. "Semoga saja Kaisar Troy bucin akut ke Freya dan tidak sejahat yang dikatakan orang-orang. Gadis sebaik Freya harus hidup bahagia sampai akhir hidupnya."

Senyuman miring terbit di bibirnya kala memikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. "Pasti akan sangat menarik jika putri Baron desa seperti Freya menjadi permaisuri Kekaisaran Selatan. Kalau Freya berhasil menjadi permaisuri, aku akan menjadi kenalan permaisuri dan mendapatkan banyak keuntungan. Hidup damaiku juga pasti akan terjamin di bawah perlindungan keduanya."

Leanor tiba-tiba terdiam. "Ah ya, bagaimana keadaan Aiden sekarang? Apakah dia sudah melupakanku dan memiliki kekasih baru? Yah, semoga pria itu menemukan gadis yang benar-benar dicintainya dan melupakanku sepenuhnya supaya aku bisa hidup tenang tanpa terikat alur cerita."

Bersambung...

22/4/23

Jangan lupa tinggalkan jejak!💅

firza532

 I Become A DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang