10. Tipe Perempuan Pendendam

142 6 0
                                    

"Kau ... perempuan yang berani mengambil Zeyn dariku! Aku akan menghancurkan kamu!"

Elvi menatap Angelia yang hanya tersenyum santai. Memang ini yang diharapkannya, menyakiti dan buat sosok itu merasakan sakit yang pernah ia dapatkan.

Tak mudah untuk ia jatuh hati pada Zeyn, lalu saat cintanya semakin besar, Elvi datang merebut segalanya. Tak sepenuhnya salah, karena Zeyn memang pria buaya darat yang lapar akan wanita cantik.

"Asal kau tau saja." Angelia menyeruput minuman di hadapan, menoleh pada sekeliling, memperhatikan suasana cafe yang cukup sepi. "Aku adalah tipe perempuan yang akan membuat Zeyn lupa bahwa dia pernah punya tipe."

"Kau! Dasar pelakor!"

Tertawa, Hera memiringkan wajah, menatap Elvi. "Lalu, kau menyebut dirimu sendiri apa? Kau lebih dari sekedar pelakor, tapi juga penjahat."

Ternganga, perempuan itu melotot tak percaya Angelia punya jawaban yang mampu mencekik lehernya dengan sebuah kalimat tajam.

"Aku tau, siapa sosok dibalik kecelakaan yang buat istri Zeyn menjadi trauma. Itu adalah kartu As yang tak akan ku sia-siakan."

"Ba- bagaimana bisa kau tau? Siapa dirimu sebenarnya?"

"Aku Angelia." Perempuan itu tersenyum miring, lalu beranjak. "Perempuan yang akan menghancurkan hidupmu, hubunganmu dengan Zeyn. Aku pastikan kau akan menderita sesakit mungkin."

"Kau! Ada dendam apa kau padaku! Mengapa ingin melakukan semua ini?" Tak terima, Elvi setengah berteriak.

Angelia terkekeh pelan. "Kamu tidak perlu tau, Nona cantik. Aku hanya tertarik untuk bermain dan memenangkan Zeyn. Aku mencintainya, kau tau."

"Sialan! Kau tidak boleh!"

"Oh ya?" Angelia bersendekap, menatap ke arah pintu. "Kita lihat saja siapa yang datang lima menit ke depan. Aku akan pergi, tapi apapun yang kau katakan ... dia tak akan percaya sedikitpun."

"Perempuan gila! Kau pasti memakai sihir untuk memikat Zeyn! Dia hanya mencintaiku selama ini," protes Elvi yang masih tak terima.

Ada sedikit rasa tak percaya diri dalam benak, Elvi jelas merasa bahwa Angelia jauh lebih cantik dan modis daripada dirinya. Pakaian mode terbaru pun gaya kekinian yang dipadukan sempurna. Belum lagi wajah rupawan yang terlihat polos.

Arah pandang mengikuti perempuan dengan dress merah. Rambut coklat terang bergelombang itu menandakan seberapa percaya diri dan kemampuan Angelia dalam mencocokkan gaya.

"Apa aku dengan mudah dikalahkan? Memang mudah mengalahkan Hera, tapi aku tidak bisa meremehkan--" ucapan terhenti, Elvi terpaku menatap Zeyn yang memasuki cafe dengan gaya pakaian kasual. Rambutnya di sisir rapi, menampilkan dahi. Biasa memakai kemeja berdasi, sosok itu kini hanya mengenakan kaos hitam tanpa lengan dan celana jeans pendek.

"Tampan," gumam Elvi yang terpana pada pesona Zeyn, tanpa menyadari pria itu telah berdiri di hadapannya, sedikit melambai.

"Hei, kenapa melamun? Apa yang kamu lakukan di sini?"

Kata demi kata seolah berhenti di tenggorokan, tercekal. Jadi Zeyn lah sosok yang akan datang dalam beberapa menit?

"A- aku bertemu temanku. Dan ya, d- dia sudah pergi dengan pacarnya, iya." Elvi terkekeh canggung di akhir kalimat, dengan susah payah kalimat terbata-bata itu mampu dikeluarkan nya.

"Kau melihat Angelia di sini?" Zeyn menatap gelang jam, merengut karena ia telah terlambat menemui gadis itu untuk beberapa menit.

"Kenapa kau menanyakan dia saat aku ada di sini? Jangan bilang urusan kerja dan kau memakai pakaian kencan untuk menemuinya? Ini jelas bukan dirimu Zeyn!"

The Loveliest RevengeWhere stories live. Discover now