21. Perempuan Terbuang

116 7 0
                                    


Sulit untuk Zeyn mempercayai apa yang Angelia katakan. Meski tak terlalu mengenal Hera, ia tau perempuan itu tak mungkin mencuri apalagi sampai menaruh dendam karena sebegitu cinta perempuan itu padanya.


Dengan perasaan kalut, Zeyn kembali ke mansion. Dalam perjalanan, pikirannya kosong. Semua kenangan bersama Angelia seolah terputar ulang dalam benak. Begitu banyak pelajaran yang didapatnya—untuk menghargai pasangan, untuk memperjuangkan cinta, dan menjadi pria yang bisa diandalkan.


"Aku pengecut selama ini. Aku menghancurkan Hera, aku menghancurkan Angelia. Semua itu karena sifat egoisku."


Kosong. Itulah yang ia dapati begitu sampai di mansion mewah kebanggan keluarganya yang kini menjadi milik Zeyn seutuhnya.


Tidak ada pelayan satupun. Di sepanjang langkah jantung berdetak cepat. Apakah Hera telah meninggalkannya?


"Hera! Hera!"


Suara teriakan Zeyn bergema di ruangan luas itu tanpa sahutan. Dengan terburu ia menapak tangga, menuju kamar Hera yang tertutup rapat.


"Alia! Kemana kalian semua!"


Zeyn merasa begitu kosong dan sepi. Tak pernah ia merasa sesakit ini, saat tak ada siapapun yang merespon panggilannya.


Rumah bak istana, dengan lampu gemerlapan dan dekorasi mewah, jika tanpa kebahagiaan apakah bisa disebut rumah?


Brakk!!


Zeyn membuka kamar Hera. Tak ada siapapun. Benar, Hera telah meninggalkannya dengan sebuah surat cerai di atas nakas.


Muak. Zeyn benci melihat lembaran itu. Ia tau, setelah ini dirinya akan terjerat skandal dan mungkin akan dipenjarakan atas dasar pemalsuan berkas juga penipuan pada keluarga Hera.


"Tunggu dulu, ini kan ... Hera hamil?"


Dengan tergopoh-gopoh Zeyn meraih test pack yang ditinggalkan di atas nakas. Benda itu menunjukkan hasil positif hamil. Pria itu coba menyangkal, bahwa benda itu pasti milik orang lain yang segaja dibeli Hera untuk menghancurkan perasaan Zeyn.


"Dia hamil anakku. Keturunan pertamaku, dia adalah pewaris sah keluarga ini."


Terdengar suara mobil dari luar rumah, Zeyn melangkah keluar dari balkon. Berharap itu adalah Hera yang kembali, tetapi sayangnya itu hanya mobil mewah nyonya Abigail yang siap memarahi seolah hanya Zeyn yang paling bersalah di dunia.


"Hei, paman bodoh. Apa kau hanya tidur dan tidak tau istrimu pergi dengan semua harta kita?" kata Kei dengan tatapan sinis.


"Sialan! Itu harta Hera, bukan harta kita. Kalian lah yang bermaksud merebut semua hartanya!""Zeyn! Kau bicara apa!" sentak Nyonya Ma.


Perempuan itu mengurut kening, frustrasi dengan sifat si anak. Setelah menghilang seharian dan pria itu justru membangkang setelah semua kekacauan ini terjadi.

The Loveliest RevengeWhere stories live. Discover now