14. Tidak Bisa Dibiarkan

109 7 0
                                    

"Hei, ayolah. Kita santai sebentar, kenapa terus memikirkan rencana. Aku lelah," ujar Hera.Hera menatap hamparan luas perkotaan yang terlihat kecil dari menara. Beberapa orang berada di ruang luas itu, memegang jendela kaca pembatas.Sejak datang, perempuan itu tak berpaling dari tempatnya, masih kagumi indah pemandangan dari ketinggian.


"Tetap saja, tidak ada waktu selain sekarang."


Sam menggandeng tangan Hera untuk duduk di bangku dekat kaca pembatas. Menara dengan ruang berbentuk bulat itu diisi dengan banyak wisatawan yang juga memburu foto keren demi konten media sosial.


"Ayo duduk sebentar."


"Padahal aku sudah menyiapkan kamera untuk kita berfoto, tapi karena kamu lelah nanti saja kita berfoto."


Tentu pria itu mengangguk, menyenangkan berfoto dengan Hera. Selain Sam bisa memamerkan wajah tampannya, juga mendapat koleksi foto Hera di kamera nya.


"Bagaimana kalau kita unggah foto kebersamaan kita di sosial media."


"Kau bersemangat sekali, ingin membuat Zeyn cemburu."


Sengaja, Hera tak memakai banyak riasan agar wajahnya tetap terlihat natural dan tetap berbeda dengan Angelia.Tak ada protes saat Sam memasang foto mereka di media sosial. Hera yakin, Zeyn tengah gelisah sekarang. Ptia itu pasti hanya memikirkan harta yang gagal menjadi aset keluarganya.


"Tentang berkas itu--"


"Aku sudah mengatakan pada kedua orang tuaku untuk tidak memberikan apapun pada Sam, dan menunda penggabungan perusahaan."


"Bagus."


Masih ada rasa yang tertinggal dalam hati Hera. Jika tak lagi sayang, ia bisa saja melaporkan Zeyn pada pihak kepolisian, lalu mempermalukan keluarganya di depan umum. Namun, Hera hanya akan menggagalkan rencana Zeyn, tanpa siapapun tau, buat pria itu menyesal telah mencintai Angelia.


"Sam," Hera menoleh pada sosok pria tampan di sampingnya. "Saat kamu pindah ke Las Vegas nanti, aku pasti akan kesepian."


Sam terkekeh pelan, mengelus pucuk surai si perempuan. Ia menyadari sejak awal, bahwa Hera memang tak mudah berkenalan dengan orang asing. Saat rencana telah terbalaskan dan Hera bercerai dengan Sam, mungkin perempuan itu akan sangat terluka dan kesepian.


"Mau ikut denganku? Siapa tau takdirmu memang berada di Las Vegas."


"Aku akan memikirkan lagi." Hera tersenyum simpul. "Tapi aku tak akan sampai hati meninggalkan keluargaku."


"Baiklah, pikirkan dulu. Lagipula masih ada waktu untuk kita bersama, kan?"


Ada rasa janggal di hati Hera. Beberapa saat ini pikiran selalu tertuju pada si pirang. Mungkinkah selama ini yang ia cintai adalah sosok itu?Hera bisa saja hidup dengan berjauhan dari Zeyn, tetapi sulit membiarkan Sam pergi. Pria itu yang selalu ada untuknya, selalu menemani setiap senang dan sedihnya. Ia takut kehilangan.

The Loveliest RevengeWhere stories live. Discover now