06 ; Deliberate

1K 170 26
                                    


" Ku dengar kau tidak datang memantau? Kau tau apa yang terjadi semalam?"

Minho melipat tangannya di dada, "Apa?"

" Imigran yang akan kita kirimkan ke Rusia kabur! Kita kehilangan 2 miliar dalam semalam dan kita harus mengganti rugi sebesar 10 miliar karena itu!"

Paman Lee tampak marah, orang yang tidak sudi kehilangan sepeserpun uangnya itu tampak sangat murka dengan Minho namun ia tak bisa lakukan apapun pada Minho.

Setidaknya untuk saat ini.

" Merayakan ulang tahun Juyeon? Seperti anak kecil saja, memangnya dia masih anak berusia 6 tahun?"

Brak!

" Kau─"

" Jangan membuat kekacauan dirumah kami." ucap Felix dengan tegas dan lantang.

Pemuda yang masih mengenakan piyama nya itu baru saja selesai membuat sandwich di dapur, niatnya ia ingin berikan satu untuk paman Lee.

Paman Lee berdiri, "Membuat kekacauan?! Aku bahkan bisa menghancurkan gubuk ini dalam sekejap, sialan!"

" Bicara yang sopan dengan suamiku, paman." tegur Minho.

" Wah sial, kau jatuh cinta dengan orang rendahan ini?"

Felix maju, ia langkahkan kakinya dengan cepat menuju paman Lee.

Klek

" Satu langkah lagi kau maju, ku bunuh kau." ancam paman Lee seraya mengangkat handgun miliknya.

Felix berhenti, Minho pun berdiri.

" Paman─"

" Ku peringatkan kau!" seru paman Lee sembari menatap Minho dengan tajam, "Jangan bermain-main denganku, Minho. Jangan membangkang! Kau ini hanyalah anjing yang seharusnya patuh pada tuanmu!"

" Jangan macam-macam kalau kau tidak mau berakhir seperti orangtua mu, Minho."

Minho mengepalkan tangannya.

" Aku membunuh saudaraku, membunuh mereka dengan mudah. Untuk membunuh tungau sepertimu itu tidak sulit bagiku, Minho.."

Paman Lee menurunkan tangannya, setelah itu bersama bawahannya, pria itupun pergi setelah menghancurkan suasana pagi yang damai di kediaman Minho bersama Felix.

Minho terduduk, wajahnya terlihat pucat.

" Dia membunuh siapa? Ayahmu? Ibumu?" tanya Felix yang masih belum sadar dengan kondisi Minho yang tenggelam dalam rasa takutnya.

Minho tak menjawab, pemuda itu hanya diam dengan tangan terkepal erat.

" Minho?"

Felix maju, ia taruh nampan di tangannya ke meja kemudian ia dekati Minho.

Felix menangkup rahang Minho kemudian ia usap pipi Minho dengan lembut.

Sorot mata Minho pun berubah sendu, "Aku pernah nyaris mati di tangannya.."

" Dia membunuh orangtuamu?" ucap Felix mengulangi pertanyaannya pada Minho.

" Dia membunuh semua orang.."

" Ayahku, ibuku, kakek, dan ayah Asuka."

Asuka adalah sepupu Minho, anak tante Lee.

Hug

" Aku tak menyangka suamiku ketua mafia yang lembek." ucap Felix sembari memeluk Minho.

Dan ucapan itu sukses menarik Minho keluar dari perasaannya yang terasa kelabu.

rampant ; minlix'✔️Where stories live. Discover now