15 ; News

1.1K 152 40
                                    


Prang!!

Cangkir berisikan teh itu jatuh ke atas lantai begitu sang pemegang cangkir mendengar apa yang barusan di katakan oleh pelayannya.

" Apa yang kau katakan barusan?"

" T-tuan Minho dan suaminya di nyatakan tewas."

Tante mengepalkan tangannya, kemudian menepuk dadanya dengan salah satu tangannya.

" Tidak.."

Tepukan itu semakin keras sebab dadanya semakin terasa sesak.

" Tidak! Tidak mungkin!!" serunya dengan air mata yang mengalir.

Pelayan pribadi tante Lee menundukkan kepalanya.

" Dimana Chris?" tanyanya.

" Dia hilang."

Brak!

" Brengsek! Sial! Aku menjadikannya sebagai tangan kanan Minho untuk melindungi Minho! Bawa dia kemari! Cari dia! Bawa dia kemari!!"

Bagi pelayan pribadi tante Lee ini pertama kalinya ia melihat wanita yang ia layani semarah ini.

Wanita yang terkenal akan ketenangannya kini berubah 180° begitu mendengar kabar kematian keponakan yang ia sayangi.

Kalau bukan karena Minho, tante Lee mana mau bertahan tinggal di mansion neraka ini.

Kalau bukan karena janji nya pada ibu Minho, pada kakak laki-lakinya, kalau bukan karena rasa bertanggung jawab yang berubah menjadi rasa sayang untuk Minho.

Mungkin tante Lee sudah pergi, tapi ia bertahan demi Minho. Ia tidak pergi ke Jepang dan tinggal bersama putrinya karena demi Minho.

Sepeninggalan pelayan pribadinya, tante Lee menangis sejadi-jadinya.

Klek

" Hallo? Selamat pagi, bagaimana perasaanmu?"

Tante Lee berhenti menangis, ia tatap wanita yang menyandang status sebagai kakak iparnya itu.

Tante Lee berdiri, ia langkahkan kakinya menuju wanita yang berdiri di ambang pintu itu.

Plak!!!

" Kau dan Juyeon merencanakan ini kan, menyuruh Felix pergi ke Busan untuk mati bersama Minho!"

Bibi Lee memegang pipinya, bukannya marah wanita itu justru terkekeh.

" Padahal niat kami baik, Juyeon menyuruh Felix pergi untuk menyelamatkan Minho tapi sayangnya mereka tewas."

" Siapa yang menduga kalau Felix ingin mati bersama keponakanmu?"

Tante Lee mengepalkan tangannya, "Dimana Juyeon?!"

Bibi Lee mengangkat bahunya, "Tidak tau."

Brak!!

Pintu itu tante Lee tutup dengan kasar, beruntungnya bibi Lee sempat mundur sebelum pintu itu menghantam wajahnya.

Pagi ini mansion Lee pun dipenuhi perasaan campur aduk.

Ada yang ikut gembira mendengar kabar tewasnya Minho namun ada juga yang bersedih.

Terutama tante Lee, wanita itu sangat frustasi saat ini dan masih tidak dapat menerima kabar kematian Minho.

Ada rasa tak percaya dan juga secercah harapan semoga keponakannya itu masih hidup.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
rampant ; minlix'✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora