13 ; Room

1K 152 32
                                    


" Tersisa satu??"

Resepsionis itu mengangguk.

Felix memincingkan matanya, ia tatap name tag resepsionis yang bernama Yang Jeongin itu.

" Baiklah kalau begitu, 1 malam." ucap Felix sembari keluarkan ID card nya.

" Omong-omong kalau anda berkenan, staff kami akan bawakan kotak first AID jika anda butuh."

Felix menghela nafasnya, "Boleh."

" Baik, ini kartu kamar anda nomor 4152 di lantai 4, terimakasih, selamat beristirahat, tuan."

Felix mengangguk, setelah itu bersama Minho keduanya melangkahkan kaki menuju lift.

Setelah mengantar mereka, tangan kanan Minho langsung pergi sebab ketika Minho dinyatakan hilang maka tangan kanan Minho pasti akan langsung di cari oleh orang-orang paman Lee.

Dan tugas tangan kanan Minho sekarang adalah bersikap seolah ia tak tau apapun.

" Omong-omong tangan kananmu, siapa namanya?" tanya Felix, saat ini ia tengah berada di dalam lift bersama Minho.

" Chris, Christian."

Tiba di lantai 4, pintu lift itupun terbuka.

" Perasaanku tidak enak." ucap Felix saat menyusuri koridor bersama Minho di sampingnya.

" Badanmu mulai terasa sakit?" tanya Minho.

" Itu pasti tapi maksudku umhh, ituloh. Pekerjaanku dulu."

Oh.

Maksud Felix awal mula mereka di jebak?

Minho terkekeh.

" Jangan sampai kau jatuh lagi, aku tidak akan menangkapmu." canda Minho.

" Kenapa? Kau tidak mau menikah dua kali denganku?" ucap Felix mengikuti arus.

Minho menggelengkan kepalanya, "Tidak mau~"

Keduanya berhenti begitu tiba di kamar 4152.

Felix membuka pintu dan langsung menarik nafas dalam-dalam.

" Aku mau mandi duluan, nanti saat ada yang mengantar kotak first AID terima saja." ucap Felix seraya berlalu menuju kamar mandi.

" Hm." dehem Minho sembari menutup pintu.

" Minho." panggil Felix sembari menyembulkan kepalanya di ambang pintu.

" Hm?"

" Mau mandi bersama?" tawar Felix, "Maksudku kita sama-sama basah, kau bisa sakit kalau berlama-lama menggunakan pakaian yang basah."

" Kau yakin?" tanya Minho.

Felix mengerutkan dahinya, ia tampak berpikir kemudian Felix menganggukkan kepalanya.

Minho pun masuk.

" Silahkan, kau duluan masuk." ucap Felix mempersilahkan Minho untuk masuk ke bilik shower.

" Aku mau melepas bajuku disini, jangan lihat."

" Nanti kan juga lihat?"

Felix mendengus, "Jangan melawan."

Minho pun berlalu masuk ke dalam bilik shower dan Felix pun bergerak membuka atasannya yang basah kuyup.

Saat Felix berkaca di depan cermin, Felix meringis melihat wajahnya yang terdapat goresan luka.

Siku nya terluka dan terdapat lebam di lengannya.

Tubuh Felix penuh dengan lebam juga beberapa goresan luka.

rampant ; minlix'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang