18 ; Fatal Crash

805 124 26
                                    


Kertas yang di gulung itu diberikan kepada Felix.

Felix menatap gulungan kertas di tangannya setelah itu ia menatap Chris yang mengantarnya ke bandara.

" Simpan itu baik-baik." ucap Chris tanpa menatap ke arah Felix, dari dalam mobil pria itu sibuk menatap keadaan di sekitar bandara.

" Baik, aku titip Minho ya." ucap Felix sebelum dirinya keluar dari mobil.

Begitu turun dari mobil hitam yang dikendarai oleh Chris, Felix langsung melangkahkan kakinya sesuai arahan Juyeon sebelum dirinya berangkat.

Felix harus melakukan penerbangan menuju Beijing.

Juyeon bilang tempat itu aman untuknya.

Felix tersenyum tipis sembari menarik kopernya yang cukup berat.

Ah, hidupnya akan jadi lebih menyenangkan setelah ini.

Sebentar lagi ia akan bebas.

" Duh, kebelet." gumamnya sembari berlalu menuju toilet.

Tanpa menyadari bahwa ada seorang lelaki berbadan besar yang mengikutinya sejak ia turun dari mobil.

" Target Felix Lee sudah dipastikan menaiki pesawat tujuan Beijing, tuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Target Felix Lee sudah dipastikan menaiki pesawat tujuan Beijing, tuan."

Juyeon dan paman Lee tersenyum tipis.

" Kerja bagus." gumam paman Lee.

" Setelah berita itu naik, segera tangkap Minho dan bawa dia kemari." perintah paman Lee pada tangan kanannya.

Pria itupun mengangguk dan segera meninggalkan ruang kerja paman Lee.

" Setelah ini Minho akan hancur dan akan ku buat hidupnya menderita sebelum dia mati! Hama yang berani-beraninya melawanku akan ku bereskan dengan cara yang keji." ucap paman Lee.

Juyeon tak menjawab, pemuda yang seumuran dengan Minho itu hanya diam sembari menyalakan rokok di tangannya.

" Mereka yang berada di pihak Minho juga harus di singkirkan." ucap Juyeon sembari menghembuskan asap rokok dari mulutnya.

" Pengabdi nya, pilar-pilar kakek. Bunuh saja mereka." sambungnya.

Paman Lee tak langsung menjawab, pria itu tampak memikirkan saran dari Juyeon.

" Masa bodoh dengan dampak setelah kita membunuh mereka karena yang lebih penting adalah kematian mereka, ya kan?"

" Tak ada lagi orang-orang yang setia pada Minho dan kakek." sambung Juyeon.

Paman Lee pun menganggukkan kepalanya pertanda setuju dengan ucapan Juyeon.

" Kalau begitu tangkap dan kumpulkan mereka, akan ku bunuh mereka bersamaan dengan Minho."

Juyeon tersenyum, "Para pejabat dan aparat-aparat nakal negara ini sudah berada di pihak kita, tak ada lagi yang bisa membuat kita gentar."

" Tepat sekali." ucap paman Lee dengan senyum angkuh di wajahnya.

rampant ; minlix'✔️Where stories live. Discover now