Minho yang tengah menyetir pun di buat terkejut oleh Felix yang tiba-tiba seperti orang kerasukan.
Mereog.
" Enak kan? Ice pop ku tadi rasa buble gum."
Felix mengusap wajahnya frustasi, "Diam! Aaraghhh!!"
Minho terkekeh, tangannya ia letakkan di atas paha Felix.
Felix menepis tangan Minho, "Jangan pegang-pegang! I'm so sensitive!"
Saat ini keduanya dalam perjalanan menuju tempat Minho menginap.
Omong-omong soal menginap.
Minho membelokkan mobilnya, mengurungkan niatnya untuk pulang ke Villa keluarga Lee tempat ia menginap selama di Busan.
Minho punya rencana lain.
" Felix."
" Jangan bicara denganku!! Issshh!!"
" Kau mau makan tidak? Street food di Busan en─"
" Mau, bawa aku kesana, cepat."
Minho tersenyum kecil.
Felix ini perasaannya mudah sekali di alihkan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sejauh mata Felix memandang, di jalanan ini penuh dengan makanan enak!
Tapi dibalik perasaan bahagia Felix yang dibelikan banyak makanan oleh Minho, ada perasaan tidak nyaman di hatinya karena merasa ada banyak pasang mata yang terus memperhatikan dirinya dan Minho.
Mata-mata paman Lee semakin menjadi.
" Minho.."
" Hm?"
" Apa kau juga merasakannya?"
" Apa? Mau ciuman lagi?"
Plak
" Bisa tidak jangan bahas cium?!"
Minho mendengus, "Padahal tadi siapa ya yang mulai?"
" Aku menyesal! Karena aku tidak melakukannya dengan perasaan sama-sama cinta!"
" Oh ya?" tanya Minho.
" Iya!"
Minho terkekeh sementara Felix langsung terdiam.
Jantung Felix entah mengapa tiba-tiba berdetak lebih cepat dari biasanya begitu menyadari pertanyaan Minho barusan.
