12

134 22 4
                                    

Waksa memapah Reva hingga ke lobby, dan anehnya Jinan juga masih mengekor di belakangnya.

"Lo ngapain sih?" Waksa sedikit emosi melihat Jinan.

"Gue penasaran sama pacarnya dia," tunjuk Jinan pada Reva.

Sungguh alasan yang tidak penting.

Namun, belum sampai Waksa menggebuki Jinan. Seorang lelaki menghampiri mereka.

"Reva," dengan nada panik, lelaki itu mengambil alih Reva dari tangan Waksa.

Lelaki dengan rahang tegas, dan rupa blasteran cukup mengejutkan Waksa. Ia pernah melihat lelaki ini, tetapi dengan wanita lain buka Reva. Dia bukannya pacar dari Anjani?

Beberapa kali saat Waksa memperhatikan Anjani, lelaki ini sering berada bersama wanita itu. Waksa yakin jika lelaki di depannya ini adalah kekasih Anjani bukan Reva.

"Lo?" tanya Waksa menggantung.

"Sorry, gue Marko. Pacarnya, Reva."

Waksa menaikkan alisnya, "okay, sebelumnya gue mau jelasin kalau gue ngga ada hubungan apa-apa sama dia. Kita cuma kebetulan satu kampus aja."

Marko mengangguk paham akan penjelasan Waksa. Tanpa basa basi, Marko membawa Reva pergi begitu saja. Tanpa mengucap apapun, setidaknya Waksa beharap ada ucapan terima kasih di sana.

Waksa cepat memutar otak, jika rencana pertamamya gagal. Maka ia bisa membuat rencana lagi. Dan tanpa ia susah payah, sebuah fakta mengejutkan bisa ia buat untuk menghancurkan Anjani.

"Jinan lo masih kepo ngga sama mereka?" tanya Waksa.

"Udah ngga, ternyata lumayan ganteng juga pacarnya Reva. Gak bisa spik gue."

Waksa mengeluarkan ponselnya, lalu memotret Marko dan Reva. Ini bukti yang cukup bagus, tetapi Waksa ingin lebih. Ia yakin bahwa dua orang itu akan bertindak lebih.

"Gue masuk lagi Sa," pamit Jinan.

Namun tangan Waksa menahannya, "terlambat, lo sekarang ikut gue buntutin mereka," ujar Waksa sambil menyeret Jinan ke arah mobilnya.

"Ogah, gue mau cari cewek," tolak Jinan.

"Puasa sehari aja masa ga bisa. Tu burung terbang apa kalau ngga masuk lobang?"

Jinan yang diskak mat langsung kicep. Dasar Waksa, mulutnya begitu tajam. Siapapun bisa kena roasting olehnya.

TBC


Bucin [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang