6

241 38 7
                                    

"Hai sayang, udah selesai nugasnya?" Marko sudah datang. Sebisa mungkin Anjani bersikap sangat normal. Jangan sampai Marko menyadari jika Anjani sedang membuntuti Waksa.

"Ah, Iya ini baru selesai. Tumben kamu longgar siang hari gini?" Anjani menanggapi.

"Lagi nggak ada tugas kuliah, aku juga bosen di rumah pinginya ketemu kamu," Marko tak melewatkan untuk menggombali kekasihnya. Reaksi Anjani yang tersipu malu selalu berhasil membuat Mark gemas. Gadisnya itu sangat imut, beruntung sekali Mark bisa menjadi kekasih Anjani.

"Bisa aja, dasar gombal. Oh iya, Kamu mau pesan apa?"

"Sebenarnya aku mau ajak kamu nonton film daripada cuma duduk di kafe. Gimana?"

Ya ampun, lagi-lagi cobaan menghampiri Anjani. Ia melirik kearah Waksa yang sedang berbicara seru dengan kawan-kawannya. Anjani masih ingin melihat Waksa. Tapi ia juga ingin berkencan dengan Mark.

"Sayang? Kamu lagi lihatin apa?" Marko bertanya karena Anjani malah melamun, bukannya menjawab ajakannya.

"Eum, ya sudah kita nonton aja," Anjani menjawab terpaksa.

Marko tersenyum bahagia karena Anjani mengiyakan ajakannya. Lelaki itu langsung menggandeng tangan Anjani menuju keluar kafe.

-

Di sisi lain, Waksa tak sedikitpun melepaskan arah pandangannya dari Anjani. Gadis itu ternyata memiliki nyali yang besar. Waksa tak menyangka kalau Anjani berani menatapnya saat kekasih gadis itu sedang bicara.

Smirk tercetak jelas dibibir Waksa, ia tak sabar memulai rencana untuk menghancurkan Anjani. Ia penasaran, akankah gadis itu masih berani menguntitnya setelah ia beri pelajaran. Melihat wajah polos itu menangis pasti akan menyenangkan.

"Gue perhatiin, dari tadi lo ngelihatin cewek yang baru keluar itu. Siapa dia?" Salah satu teman Waksa bertanya penasaran.

Waksa diam sebentar sebelum menjawab, "Dia cuma tikus kecil yang pengen gue ajak main."

"Lo-" kata-kata seakan sulit diucapkan oleh teman Waksa. Melihat teman satu tongkrongannya yang agak psycho. Dirinya sendiri yang bertanya saja ikut merinding.

Teman Waksa enggan bertanya kembali. Dirinya tahu kalau tidak akan mendapatkan jawaban normal dari Waksa.

TBC

Berusaha nulis di tengah kemalasan😔

Bucin [Ongoing]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant