Bab 10 : Rumah kedua (1)

4.9K 622 42
                                    

Boom boom

Krieeet..

Splash....

Suara sihir peserta yang berbenturan satu sama lain sudah menemani telinga Leon hampir setengah hari.

"Baiklah pertandingan ini dimenangkan oleh peserta dengan nomor 10"

"Pertandingan tadi adalah yang terakhir, hari sudah mulai petang, semua peserta segera berbaris sesuai dengan nomor punggung masing masing"

Ugh....

Leon meregangkan tubuhnya, akhirnya semua pertandingan telah usai dan sekarang adalah proses terakhir yaitu perekrutan.

"Apa aku akan direkrut salah satu dari mereka ya? Ah.. Bahkan jika tidak direkrut aku tak akan pikir panjang. Aku hanya akan menikmati hidup didunia ini dengan santai~"

Leon bergumam pada dirinya sendiri, ia tak yakin bahwa ia akan direkrut. Mana mungkin komandan akan merekrut seseorang yang bahkan tak mempunyai mana dalam tubuhnya.

"Baiklah dimulai peserta dengan nomor punggung 1, untuk komandan yang ingin merekrutnya dimohon untung mengangkat tangan"

....
......
........

Para komandan tidak ada yang mengangkat tangan mereka, itu artinya peserta nomor 1 gagal.

Acara perekrutan tersebut berlanjut.

"Peserta dengan nomor 18"

Srett..

"Woahh.. Liat para komandan mengangkat tangan mereka. Tidak hanya satu komandan tapi kelimanya! "

Salah satu penonton berteriak membuat keadaan menjadi sedikit ricuh.

"Karena lebih dari satu komandan mengangkat tangan mereka, kau boleh memilih salah satu dari kami"

Ram disana berdiri mengangkat kepalanya dan menengok ke arah para komandan.

"Saya akan memilih komandan bintang suci"

Komandan pasukan pertama tersenyum mendengar keputusan Ram.

"Cih, sial kartu bagus selalu jatuh ditangan si Bintang suci"

"Ya ya, apa bagusnya bajingan seperti dia"

Komandan pasukan kedua dan ketiga mengejek komandan pasukan pertama.

"Hahahahah... Mungkin karena pasukanku selalu menjadi peringkat pertama saat memperoleh penghargaan setiap 1 semester sekali"

Komandan pasukan pertama membalas ejekan dari kedua temannya.

"Huh.. Lagipula poin pasukan kita tak begitu berbeda jauh"

..
....
......

Perekrutan terus berlanjut. Kali ini giliran peserta dengan nomor punggung 35.

Kriet...

Komandan pasukan cahaya mentari mengangkat tangannya.

Eric terlihat menghela nafasnya, ia lega setidaknya ada yang memilihnya meskipun ia kalah dari anak terkutuk itu. Jika tidak ada salah satu komandan yang memilihnya maka dia pasti akan dihajar habis habisan oleh ayahnya dirumah.

Oak oak oak

Burung burung berkicau terbang dilangit yang berwarna oranye, matahari tenggelam dan hanya terlihat setengahnya saja menandakan hari sudah hampir malam.

"Peserta dengan nomor 81"

...
.....
......

Para komandan tidak ada yang mengangkat tangannya.

Haha.

Leon tertawa kecut, meskipun ia tahu hal ini akan terjadi dan meskipun juga dia tak berharap lulus namun ini membuat sedikit hatinya sedih.

"Baiklah jika tidak ada komandan yang mengangkat tangannya kita lanjutkan ke peserta dengan nomo-"

"Tunggu"

Seorang komandan berdiri dari tempat duduknya dan menatap Leon.

"Kudengar kau adalah anak terkutuk dari salah satu keluarga bangsawan, dan kau juga tidak memiliki mana didalam tubuhmu"

"Kau memaksa ikut tes ini bahkan tahu statusmu tidak bisa menggunakan mana dan mengalahkan lawanmu dengan satu pukulan, Hahaha menarik! Bergabunglah dengan pasukanku anak muda"

Suara komandan pasukan kelima bergema di arena.

"Hei apa kau tidak bosan memungut kartu kartu tidak berguna didalam pasukan mu? "

Komandan pasukan keempat geram dengan tindakan komandan pasukan kelima. Setiap kali tes perekrutan selalu saja komandan pasukan kelima memungut peserta yang tidak menonjol kemampuannya.

"Bukankah itu juga yang membuat pasukanmu selalu menjadi posisi terkahir saat acara penghargaan"

Komandan pasukan kelima hanya tertawa setelah mendengar komentar komandan pasukan keempat.

Dug..

Leon kaget, ia tak menyangka akan dipilih oleh salah satu komandan. Itu berarti mimpinya untuk berpetualang didunia ini akan semakin dekat.

..
....
......

"Baiklah ini adalah akhir perekrutan. Bagi peserta yang sudah direkrut segera berkumpul dengan komandan masing masing."

Para peserta yang berhasil direkrut segera menuju ketempat para komandan yang telah memilih mereka. Sedangkan peserta yang gagal dalam tes ini pulang dengan wajah murung.

Leon berjalan menghampiri komandan pasukan kelima, dia tak sendiri ada seorang anak disampingnya nampaknya anak ini akan menjadi teman barunya nanti. Komandan pasukan kelima hanya merekrut 2 peserta tahun ini.

"Baiklah, kalian berdua mulai sekarang akan menjadi pasukanku, ayo ikut aku ke kastil pasukan bayangan bulan"

"Ya, komandan"

"Y y- ya komandan"

Anak disamping Leon terlihat gugup saat menjawab komandan pasukan kelima.

...
.....
.......

Uh...

Ini kastilnya? Terlihat sangat kusam dan seperti tak berpenghuni!

Leon tak percaya melihat kastil pasukan bayangan bulan. Ini lebih mirip kastil horror seperti didunianya dulu. Terdapat tanaman liar yang menempel pada dinding kastil, dan kastil ini di cat dengan warna abu - abu.

Duarrr....

Salah satu bagian dinding kastil tiba tiba hancur.

"Hei Noah kenapa kau menghancurkan tembok lagi, bisakah kau sedikit mengendalikan kekuatanmu! "

"Yang kulakukan hanyalah untuk menangkap tikus ini! Salahkan saja temboknya yang terlalu rapuh! "

Terlihat disana dua orang remaja diusia 18 / 19 tahun berdebat satu sama lain. Kelihatannya itu adalah senior Leon.

Ha...

Leon menghela nafasnya, sepertinya kehidupan di kastil barunya akan sedikit brutal.

The Cursed Son From Duke FamilyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon