Bab 49 : Siapa Angga? (1)

2K 217 32
                                    

Satu bulan telah berlalu, banyak cemoohan dari pasukan lain tentang pasukan baybul yang menyelesaikan misi tingkat C dengan waktu dua minggu dan salah satu anggotanya terluka parah bahkan tidak sadarkan diri setelah menjalani misi tersebut.

Pasukan baybul sendiri tidak mengambil pusing cemoohan dari pasukan lain, bagi mereka cemoohan itu sudah hal biasa. Pasukan baybul keseluruhan memang seperti ini, mereka sering mengesampingkan misi untuk hal yang penting lainnya dan tidak memperdulikan bahwa pasukan baybul selalu menjadi peringkat terbawah dalam setiap semesternya.

Leon melempar dirinya di tempat tidur, ia telah menjalani latihan yang berat akhir akhir ini.

"Bocah, ada yang ingin aku bicarakan padamu" Ucap undine

"Maka keluarlah kepermukaan" Sahut Leon

Swosh!

Undine keluar dari tubuh Leon, seluruh tubuhnya terbuat dari air dengan ukuran yang tak lebih besar dari anak kucing dewasa. Ia duduk di pundak Leon.

"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan? " Leon menatap undine yang berada di pundaknya.

Setelah menatap mata Leon selama beberapa detik Undine menghela nafasnya : " Aku tidak mengerti, ketika sebelumnya kamu tak sadarkan diri pada saat melawan Violet aku hendak keluar dari dalam tubuhmu.. Namun anehnya aku tidak bisa keluar, seperti ada rantai tak terlihat mengekangku. Ini sangat aneh, aku tidak bisa keluar dari dalam tubuhmu ketika tidak mendapat izin darimu, padahal normalnya spirit memiliki hak bebas untuk keluar masuk tubuh kontraktornya"

Undine terbang bergerak mengelilingi Leon : " Dan ketika kamu tiba tiba sadar dari pingsan, aku merasakan bahwa jiwa dalam tubuhmu sangat kuat! Itu tidak seperti satu jiwa, namun seperti banyak jiwa yang bertumpuk menjadi satu."

Leon mengerti sekarang, mungkin ini ada sangkut paut dengan dunia bawah sadarnya dan suara misterius wanita yang sudah menolongnya.

Melihat Leon sedang berfikir keras,  Undine mengetuk dahi Leon.

"Ha.. Apa yang kuharapkan dari bocah bodoh sepertimu! Sudahlah tidak perlu dipikirkan"

Leon : "..."

Bohong jika Leon tidak memikirkan apa yang telah terjadi selama dia berada di alam bawah sadarnya, sejak pertama kali bertransmigrasi kedunia ini Leon sudah kurang lebih 4 kali masuk kedalam bawah sadar.

Semuanya berhubungan

Itu adalah kalimat yang Leon katakan kepada Leo pada saat pertama kali masuk ke alam bawah sadar.

Ah.. Sudahlah tidak perlu dipikirkan, mungkin belum saatnya bagiku untuk mengetahui segalanya.

Leon membenamkan dirinya dan tertidur pulas.

.....

"Enyahlah! Jangan mengambil laukku" Seru Noah kepada Nathan yang hendak mengambil udang goreng di piring Noah.

"Oh ayolah ini hanyalah sebuah udang goreng, tidak perlu meneriaki ku! " Nathan mendengus.

Noah menghela kasar nafasnya, semua juniornya benar-benar menguji kesabarannya.

"Kak Nathan jangan mengganggu iblis itu, ambilah udangku!" Angga mengambil udang dengan sumpit dan menaruhnya kedalam piring Nathan.

Noah : "..."

"Hm.. Benar.. Dia iblis yang sangat pelit! Terimakasih, dan sudah kubilang jangan panggil aku kakak! Ayolah kita hanya beda beberapa bulan.. Setidaknya aku Theo dan Dion adalah seangkatan dengan kalian"

Theo dan Dion hanya menganggukkan kepalanya, mereka berdua memang pendiam. Theo yang dingin dan Dion yang entah mengapa terlalu pemalu.. lihat, dia bahkan tidak melepaskan topengnya saat makan.

"Diam dan makanlah, atau aku yang akan membungkam mulut kalian semua dengan nasi ini" Aurel melempar mata sinisnya ke seluruh laki laki itu, oh ayolah dia hanya ingin makan dengan tenang.

Sret...

"OH ASTAGA! " Angga berteriak dan melemparkan dirinya ke Leon.

Leon : "..."

"Hihihihihi" Bella tertawa

Ternyata boneka Bella menghampiri Angga dan mengagetkannya.

"Ada surat untukmu.. Chella mengambilnya di kotak surat barusan hihihi" Chella adalah nama boneka kesayangan Bella.

Angga benar-benar takut dengan seniornya ini, entah mengapa boneka boneka koleksi Bella sangat menakutkan! Dan Bella mengatakan bahwa mereka semua adalah boneka yang imut.

"Ekhm" Leon berdehem dan menyadarkan Angga yang sedang memeluk Leon.

"Ekhmm.. Aku hanya kaget, aku tidak takut! Oh.. Dan terimakasih telah mengantarkan suratku Chella" Angga gila kerena telah berterimakasih kepada boneka yang bahkan tidak memiliki nyawa, namun sebenarnya itu adalah karena Bella.

Bella menganggap semua bonekanya adalah makhluk hidup, dia mengendalikan semuanya dan menganggap mereka seperti anaknya sendiri. Oleh karena itu seluruh pasukan baybul menghargai tindakan Bella.

Chelle menganggukkan kepalanya dan pergi menuju pangkuan Bella.

Krek..

Angga membuka surat dan membacanya.

Tangannya bergetar, matanya memerah. Semua orang melihat perubahan Angga setelah membaca surat tersebut.

"Angga, apa yang terjadi? " Aurel bertanya, tidak biasanya melihat Angga yang ceria tiba tiba berubah 180 derajat hanya karena sebuah surat.

"a.. ah.. Tidak.. Hanya saja Nenekku.. " Suaranya bergetar, seperti menahan tusukan belati dari seseorang.

Menepuk pundak Angga dengan halus : " Tenanglah, ada apa dengan nenekmu?"  Leon menenangkan Angga.

"Uh uh... Dia.. Adikku mengatakan bahwa dia sedang sekarat dan menggumamkan namaku beberapa hari belakangan"

Mereka semua yang berada diruang makan terdiam.

"Kamu memiliki adik? " Tanya Leon

"Tidak.. Aku besar di sebuah panti asuhan, mereka sudah kuanggap seperti keluargaku. Dan nenek yang dimaksud adalah nenek asuh kita semua.. Dia.. Sangat baik... " Angga meneteskan air matanya, di surat tertulis bahwa neneknya sudah seperti mati, namun ia terus menggumamkan nama Angga seakan dia tidak akan pergi dari dunia ini jika tidak bertemu dengannya.

Mengetahui situasinya, Leon menepuk pundak Angga " Jika begitu mari kita mengambil cuti beberapa hari untuk pergi ke panti asuhanmu, jaraknya sangat jauh bukan? Aku akan menemanimu"

Tidak menyangka bahwa Leon akan menemaninya, Angga sangat berterima kasih.

"Bagaimana jika.. Komandan Lucas tidak mengizinkan" Angga takut.. Ia bukanlah bangsawan di kerjaan ini melainkan hanya seorang anak yatim piatu buangan di daerah kumuh.

"Belum berperang sudah menyerah huh? " Ucap Lucas yang sedang menuruni tangga menuju ruang makan.

"Tenang saja! Bahkan jika komandan tidak mengizinkan, aku akan menggunakan kekuasaan ayahku untuk menekannya" Ujar Leon yang diselingi dengan senyuman miring

"Tut~ tidak boleh menggunakan kekuasaan didalam akademi, Leon melanggar peraturan" Ucap Nathan dan membuat semua pasukan baybul tertawa tak terkecuali Angga.

"Kalau bagitu apakah aku boleh meminta izin untuk beberapa hari komandan?"

Hm

Lucas mengiyakan permintaan Angga.

Angga melemparkan dirinya ke Lucas : " Terimakasih Komandan! "

***

Awal tahun sibuk banget astaga.


Baybul (bayangan bulan)

Sebenarnya ketika undine manggil Leon tuh "kiddo"  Bukan bocah, gmn.. Mau diubah apa tetep bocah aja?

Jangan lupa komennyaaaa

Btw ganyangka masih bisa nembus 100 vote wkwk, makasih yang masih mau ngevote!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Cursed Son From Duke FamilyWhere stories live. Discover now