Bab 12 : Rumah kedua (3)

4.2K 536 5
                                    

Lucas menyilangkan tangan didadanya meminta penjelasan apa yang telah terjadi.

"Itu komandan.... "

Aurel menjelaskan apa yang telah terjadi diantara anggota baru dan Noah.

"Haa... Noah dengan tes tidak jelasnya itu? Dan dia kalah dengan Leon hanya dengan satu kali tendangan? Hahahahaha"

Lucas tertawa mengejek Noah yang sedang terkapar dibawah pohon.

"Tcih, aku tidak kalah. Aku hanya fokus dengan anak berambut coklat itu, tapi tiba tiba Leon datang seperti berteleportasi disampingku dan menendangku"

"Hey Noah.. Apakah dengan keadaanmu seperti ini kau masih mengelak bahwa kau tidak kalah? Hahahah bahkan kau tidak bisa membangunkan badanmu"

"Nathan kemarilah dan bopong Noah untuk masuk kedalam kastil"

"Dan Bella segera pulihkan Noah dan anak baru berambut coklat itu"

Tuk tuk tuk...

Tiba tiba anak remaja perempuan dengan tudung menutupi separuh mukanya datang dengan membawa boneka yang agak menyeramkan.

"Hihihi..... Hihihi... Apakah ada yang perlu aku jahit? Aku bisa menjahit apapun! Hihihi"

Bella mengatakan itu sambil membawa jarum yang besarnya sekitar 50cm, tak lupa boneka digendongnya.

"Ah.. Tidak tidak.. Aku tidak perlu penyembuhan dari Bella komandan! Aku benar baik baik saja setelah tidur! "

Noah tiba tiba menggeleng-gelengkan kepalanya kepada Lucas.

"Hahaha, tidak. Kau dan anak berambut coklat harus menerima perawatan dari Bella agar besok kalian benar benar sembuh total"

"Hihihi ya... Itu benar kak Noah. Bella akan menjahit semuanya dan mengembalikan semuanya seperti semula! Hihihi.... "

Leon yang melihat percakapan mereka hanya bisa menggelengkan Kepalanya.

"Senior Bella cukup menyeramkan ya Leon"

"Uh.. Ya dia lebih menakutkan daripada kak Noah"

"Ughh.. Apa aku harus ikut dirawat olehnya, itu terlihat seperti akan disiksa daripada dirawat"

"Semoga beruntung"

Leon tersenyum mengejek kepada Angga.

"Ayo cepat masuk semuanya"

Lucas memerintah anggotanya untuk masuk kedalam kastil dan duduk di ruang tamu anggota yang cukup luas.

"kalian berdua cepatlah ke kamar Bella untuk segera disembuhkan olehnya"

"Yaa komandan"

Noah hanya bisa pasrah menerima takdirnya.

"Aku mengantuk, aku akan segera tidur di kamarku. Kalian berkenalanlah dan jangan buat masalah"

Lucas meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarnya meninggalkan Lima orang anak diruang tamu dan tiga orang anak dikamar Bella.

"Umm.. Perkenalkan nama saya Leon kennard. Saya anggota baru di pasukan bayangan bulan ini, jadi mohon bantuan untuk kedepannya"

Suara Leon memecahkan kesunyian diruangan itu.

"Ya Leon salam kenal, Namaku Nathan"

Nathan remaja berambut oranye berkulit kuning langsat.

"Namaku Aurellia, kamu mungkin sudah tahu tadi"

Aurellia gadis dengan rambut sepundak berwarna silver dengan kulit putih pucat.

"Namaku Theo"

Theo remaja yang terlihat tidak banyak bicara. Tampangnya tak diragukan lagi, mungkin dia bahkan bisa menyaingi karakter utama kita Ram!. Theo berambut Hitam legam dengan kulit yang agak kecoklatan.

"Em itu... Namaku Dion salam kenal! "

Dion anak yang gugup dan tidak percaya diri sepertinya. Dia memakai topeng diwajahnya. Sehingga hanya terlihat bola mata dan rambut berwarna merahnya saja.

Ya hanya itu anggota bayangan bulan. Noah, Nathan, Aurel, Bella, Theo,dan Dion. Namun sekarang mereka ketambahan 2 anggota baru yaitu Leon dan Angga.

Leon tersenyum mendengar mereka memperkenalkan diri dan setelah itu dia tak tau harus memulai pembicaraan apa lagi.

"Ah aku pernah mendengar namamu, kau anak terkutuk itu bukan? "

"Hei jaga mulutmu Nathan! "

Aurel segera menutup mulut Nathan dengan tangannya.

"Maafkan Nathan ya, dia otaknya agak tergeser soalnya"

"Ah.. Tidak apa apa kak Aurel"

Leon tersenyum lembut.

"Ya benar, aku adalah anak terkutuk itu. Aku tak memiliki mana dalam tubuhku dan fisik ku bahkan tak serupa dengan kriteria keluarga ku"

"Ah.. Leon"

Aurel seperti merasa bersalah mendengar penjelasan Leon, namun seseorang menaruh tangannya diatas pundak Leon.

"Tidak apa apa Leon! Disini di kastil ini dan pasukan ini, kita tidak membeda bedakan siapapun! Entah itu kamu dari bangsawan ataupun  dari rakyat jelata. "

"Entah itu kau Anak terkutuk, Anak terbuang, Anak apapun itu kita tidak perduli! Disini kita adalah keluarga hahahah"

Ya, Nathan yang dikatakan Aurel otaknya agak tergeser yang telah mengatakan itu.

Leon yang mendengarkan hal itu tak tahu harus mengatakan apa.

"Um.. Terimakasih kak Nath"

"Tidak perlu berterima-"

"Ughhh... Ahh~~ "

Namun tiba tiba ada suara erangan kesakitan dan sedikit desahan dari ruangan Bella.

"Hah?"

Leon hampir lupa dengan ketiga orang yang tidak hadir disini. Ya mereka adalah Bella, Noah, dan Angga yang sedang berada diruangan Bella untuk diobati lukanya. Namun mengapa mereka malah mendesah!

"Umm.. Leon kamu mungkin baru tahu hal ini. Itu adalah metode perawatan dari seniormu Bella. Dia sangat ahli dalam penyembuhan, namun metodenya agak... Bagaimana mengatakannya ya.. "

Aurel bingung harus menjelaskannya bagaimana.

Disisi lain ruang tamu.

"Hihihi... Kak Noah mau pilih jarum yang mana? Ini atau itu? "

"Mph"

Noah hanya menggelengkan Kepalanya karena kedua tangan dan kakinya telah terikat terlentang diatas kasur.

"Ohhh kak noah mau jarum yang ini? Hihihi baiklah mari kita mulai operasinya"

"Ugh... Tidakk........ Ahh~~~"

"Hihihi hihihi"

Angga yang sedang berada dikasur lain dan diikat hanya bisa menelan ludah karena sebentar lagi gilirannya.

Bella tiba tiba menatap Angga dan tersenyum padanya.

"Tidaaaak"

Suara Angga terdengar sampai ruang tamu.

"Semoga beruntung kawan"

Leon tertawa dalam hatinya.

The Cursed Son From Duke FamilyWhere stories live. Discover now