Bab 40 : Malam Gerhana (2)

1.3K 150 11
                                    

Ting

Ting

Ting

Suara gesekan sabit penyerang A saat ia menyeretnya.

"Hei hei.. Apa kau akan terus menghindari semua seranganku? "  Ejek penyerang A.

Swoosh!

Penyerang A melemparkan sabitnya, lalu ia mengarahkannya dengan menggunakan rantai yang menjadi pegangan dari sabit tersebut.

Crst

Mengapa Leon terus menghindar? Ya, sabit itu dialiri elemen petir. Energi spiritual Undine adalah Air, Leon tidak bisa menggunakannya sembarangan karena mengetahui sifat Air dan petir.

"Ck senjatanya sudah merepotkan ditambah lagi dengan elemen petir itu" Ucap Leon sembari terus menghindari serangan dari penyerang A.

Leon geram, jika saja musuhnya tidak menggunakan senjata mungkin ia masih bisa menangkis semua sihir dari penyerang A dengan pelindung Undine.

~

"Butuh saran dariku bocah? Kau nampak menyedihkan" Ejek Undine

"Tck diamlah, aku sedang berusaha" Jawab Leon

"Hoaam, aku merasa bosan melihat pertarungan kecil ini"

Bagi Undine ia bisa saja membunuh penyerang A dengan mudah, namun Leon melarangnya dengan alasan ia ingin berkembang tanpa ketergantungan.

~

"Ya, hahaha teruslah menghindar"

Penyerang A memutar tubuhnya, itu membuat rantai dan juga sabit ikut berputar seirama dengan tubuhnya.

Hu....

Leon menghirup nafas dalam.

Tenang, amati pergerakan musuh, pertajam semua indramu.

Leon mengingat apa yang dikatakan oleh  komandan Lucas saat latihan.

Ha.....

Leon membuang nafas, saat ia membuka matanya semua terlihat lebih jelas. Gerakan dari penyerang A terlihat, sangat terlihat bahkan seperti gerakan lambat.

Heh

Undine tersenyum miring dialam spirit saat melihat Leon.

Sw.. Ooo.. Shh

Gerakan penyerang A melambat, atau tidak..

Tanpa banyak berfikir Leon mengambil kesempatan ini untuk menghindari sabit itu, saat mendapat celah Leon menunduk dan

Bugh!

Leon menggunakan gerakan uppercut pada penyerang A, itu membuat penyerang A terhantam ke langit langit gua.

"Uh.. " Penyerang A telah tak sadarkan diri dan Leon kebingungan apa yang telah terjadi.

~

"Kau yang melakukan kau sendiri yang kebingungan, dasar bodoh" Ucap Undine

"Hei ayolah aku tidak bodoh, aku hanya belum tahu semua dasar dasar dari sihir" Leon terlalu malas untuk membaca semua materi di buku sihir.

"Belum tahu dan bodoh itu sama saja" Ejek Undine

"Huh! Jadi apa yang sebenarnya terjadi? " Tanya Leon

"Penguasaan indra, tadi kau telah berhasil menggunakan penguasaan indra penglihatan. Umumnya penguasaan indra penglihatan tidak bisa memperlihatkan semua serangan musuh seperti itu. Namun karena kau menggunakan energi spiritual ku efeknya jadi meningkat" Undine sedikit membanggakan perannya disini

"Ah.. Begitu" Leon menggangguk paham

"Ya.. Masih banyak penguasaan indra lainnya kau hanya perlu memfokuskan indra mana yang perlu kau gunakan"

Tidak ada yang bisa menggunakan lebih dari satu penguasaan indra dalam satu waktu sampai saat ini, batin Undine.

"Ah baiklah, terimakasih atas informasinya"

"Ckck apa jadinya jika aku tidak mengikat kontrak padamu bocah"

"Ya yaa terserah" Leon memutar bola matanya

~

Tap

Tap

Tap

"Leon gawat! " Angga datang dengan ekspresi yang panik.

"Ada apa? Dimana Tian? "  Mungkin terjadi hal yang buruk jika Angga sampai berekspresi seperti ini.

"Cepat ikut aku"

Hup

Eh?

Angga menggendong Leon dan membawa Leon pergi dari tempat ini.

"Hei aku bisa jalan sendiri"

"Itu akan terlalu lama Leon, diamlah" 

Ya.. Leon tak mau berkomentar banyak, fisik Angga bisa dikatakan lebih kuat dari Leon.

Tap

Mereka telah sampai dilokasi yang dimaksud Angga.

"T tidak mungkin"

Leon... Tidak tahu apa yang dirasakannya saat ini.

"Hiks Cleo adikku.. Hiks" Isak tangis dari Tian.

......

"Aurel! " Noah membuat pelindung disekitar tubuh Aurel.

Bang!

Pelindung dari Noah hancur dan Aurel terpental akibat serangan dari wanita itu.

"Ughh" Desis Aurel

"Kau.. Bukankah kau istri kedua dari Count Marko, Nyonya Violet" Ucap Aurel sembari membenarkan posisinya.

"Heh.. Ternyata kau mengetahuiku" Sahut Violet.

"J jadi semua perbuatan ini.. " Aurel tidak mempercayai apa yang ia pikirkan.

"Hahahaha benar semua ini adalah karyaku. " Tawa Violet

"Kejam sekali! Apakah kau kehilangan akal sehatmu! " Noah tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh orang didepannya ini.

"Tidak hanya ini, invasi saat pesta perburuan juga karena ulahmu bukan? " Aurel menebak sekali lagi.

"Ah.. Kau pintar juga gadis, bagaimana kau bisa menyimpulkannya seperti itu? "

"Oh mudah, informasi mengatakan bahwa pada pesta perburuan itu ada seorang bangsawan yang berkhianat dan memberi informasi ke para iblis. Kau, Nyonya Violet juga berada di pesta itu bukan? Melihat perbuatanmu untuk merubah manusia menjadi iblis sudah cukup memberiku kesimpulan bahwa kau selama ini sudah bekerja sama dengan para iblis" Tegas Aurel

"Heh~ benar. Aku telah bekerjasama dengan Iblis lama~~ sekali. Ah.. Tuan Liam dia telah menyelamatkanku" Ujar Violet

"Liam?" Gumam Aurel

Liam adalah nama dari bintang ke 7 Iblis.

Ini informasi yang sangat penting.

"Hei semua informasi ini sangat penting, apakah kau tidak takut? " Ucap Aurel.

"Takut? Pada bocah yang akan mati setelah ini? Hahaha" Gelak tawa Violet memenuhi Ruangan ini

"Bersiaplah"

Krek..

Lengan Violet lama kelamaan menjadi besar, bajunya lama kelamaan pula menjadi sobek.

"T tidak mungkin" Aurel menutup mulutnya.

Disana, violet telah bertransformasi menjadi Iblis. Tubuhnya berwarna coklat dengan pembuluh darah yang berwarna merah menyala. Kukunya panjang dan tajam rambutnya terurai panjang.

"Kalian tahu malam ini malam apa? " Suara violet telah berubah. Itu sedikit menyeramkan.

"Ya.. Hahahah malam ini malam gerhana, sekaligus malam pembersihan"

***

The Cursed Son From Duke FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang