8

2K 199 27
                                    

"Udah mendingan?" Johnny mendekati Jaehyun yang sibuk memijat kepala. Saat pria itu ambruk, ia langsung membawanya ke mobil, hendak mengantarkannya ke rumah sakit. Namun di tengah perjalanan, Jaehyun membuka mata sehingga Johnny mengurungkan niat karena pria itu yang memintanya.

Alhasil, Johnny pergi ke apotik, membeli obat dan vitamin serta sebotol air, sedangkan Jaehyun diminta untuk menunggu.

"Iya. Saya udah gapapa." Jaehyun hanya menjawab dengan nada serak lalu menerima yang disodorkan Johnny.

"Maaf."

Jaehyun seketika menggeleng mendapati pria itu tampak merasa bersalah. "Nggak. Saya nggak nyalahin anda, saya cuman takut ngebayangin apa yang Beomgyu alami," katanya dengan nada bergetar sambil mencoba untuk membuka tutup botol minuman itu. "Alasan kenapa dia bisa se-trauma itu. Saya juga nggak bisa bayanginnya."

Johnny hanya bisa menatap dengan iba wajah Jaehyun yang hampir menangis karena tak tega mengetahui peristiwa yang dialami putranya. Ia juga seorang Ayah. Ia tau bagaimana kekhawatiran yang dirasakan Jaehyun saat ini.

Melihat tangan Jaehyun yang gemetar hebat saat hendak membuka botol, ia pun berinisiatif. Johnny membukanya dan memberikannya lagi pada Jaehyun.

"Maㅡmakasih," ucap Jaehyun lagi sebelum meneguk air  mineral tersebut. Sedang Johnny hanya berdeham pelan sebagai balasan.

Jaehyun meminum obat sakit kepala yang baru dibeli Johnny, beserta pil vitamin C.

"Siapa?" Jaehyun tiba-tiba bertanya.

"Iya?"

"Siapa yang kalian cari?" kata Jaehyun lagi, merujuk pada 'seseorang yang telah menjual' Beomgyu.

"Namanya Park Janghyun." Johnny kembali merogoh saku jaketnya, mengeluarkan selembar foto. "Dia mafia yang kami cari selama 7 tahun dan sialnya dia selalu berhasil kabur," terangnya.

Jaehyun terbatuk kecil, tersedak ketika melihat pria asing dari selembar foto yang diberikan Seo Johnny. "Saya nggak pernah ngelihat dia," ujarnya jujur. Bahkan, selingkuhan Naeun yang pernah ia pergoki belum pernah  dilihatnya sama dengan foto tersebut.

Lantas, jawaban tersebut membuat Johnny berpikir, "Hm, saya cuman bisa ngasih informasi kalau Janghyun itu pebisnis gelap. Dia melakukan pencucian uang, penjualan organ di pasar gelap sampai jual-beli manusia untuk dijadikan budak."

Mendengar fakta yang dikatakan membuat kepala Jaehyun berdenyut, begitu pula dengan hatinya. "Seburuk itu? Gimana dia bisa kenal  Beomgyu?" katanya tak habis pikir.

Johnny menggeleng prihatin. "Saya sendiri juga ngga tau. Bisa saja pemikiran saya tadi salah, dia bukan Ayah tiri Beomgyu. Seingat saya tidak ada catatan pernikahan Janghyun sepanjang hidupnya."

Itu artinya Naeun sendiri yang menjual Beomgyu?

Semakin dipikirkan semakin Jaehyun merasa ada batu yang terhantam di kepalanya. Saat Jaehyun sedang termenung dengan firasat dalam kepalanya, Johnny bertanya lagi, "Boleh tau nama mantan istrimu, Jae?"

Jaehyun menoleh. "Naeun. Namanya Cho Naeun."

Johnny mengangguk-anggukan kepala. Ia menyalakan mesin mobil dan memutar kemudi. "Kamu yakin mau kerja?"

Sementara Jaehyun hanya membisu, seolah dunianya tampak kosong dan gelap, sejujurnya ia masih sangat syok dan tak menyangka kalau mantan istrinyaㅡsekaligus seorang Ibu yang telah melahirkan dua anak kembar merekaㅡdengan tega menjual Beomgyu ke pebisnis gelap.

Kali ini bukan hanya di kelas, tapi di lapangan tiba-tiba Sungchan mendapat perlakuan serupa. Anehnya, semua orang di timnya seolah bersikap tidak ada yang terjadi apa-apa, tapi saat permainan dimulai, tidak ada dari mereka yang melemparkan bola padanya. Ini sama seperti menganggap Sungchan tidak ada di lapangan.

We Are Family ❥ Jung FamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang