42. Pernyataan

357 68 5
                                    

Malam Kamis kali ini Raka akan mengajak Violet untuk menonton pertunjukan balet di salah satu gedung teater di ibu kota. Sebelumnya Violet sempat bercerita jika ada pelatih baletnya yang akan tampil di sana dan ia sangat ingin menonton penampilannya itu.

Ini tak sekali Raka mengajaknya untuk menonton pertunjukan seperti ini. Ia pernah mengajak Violet menonton pentas seni anak-anak seumurannya dan berakhir gadis kecil itu tertidur selama pertunjukan berlangsung.

Malam ini Violet sudah mempersiapkan dirinya dengan berpenampilan selayaknya balerina. Rok merah mudah yang Raka beli minggu lalu tampak sangat cantik ketika ia memakainya. Violet benar-benar semangat menonton pertunjukan kali ini.

Begitu sampai dan memasuki gedungnya, Violet menemukan teman-temannya juga menonton pertunjukan balet ini. Beberapa orang tua teman-temannya turut menyapa Raka di sana.

"Pak Raka ikutan juga ya?"

Raka hanya tersenyum membalasnya.

"Biasanya cowok gak mau loh nonton kayak ginian. Tapi Pak Raka mau juga hehehe..."

"Iya Bu, kalo gak sama saya terus Violet sama siapa dong?"

Sekali ia tersenyum, kali ini sedikit canggung dan buru-buru ia berpisah dari rombongan itu segera.

"Papa, Vio mau duduk sama Fina." Violet sempat merengek begitu sang papa menariknya jauh dari teman-temannya di depan sana.

"Gak bisa sayang, kita udah dikasih nomor urut tempat duduknya," jelas Raka. Mereka berdua duduk di barisan kursi nomor empat dari depan panggung.

Ada untungnya ia menjauh dari rombongan ibu-ibu tersebut. Terkadang Raka juga kerap digoda oleh mereka terlebih semenjak ia sudah resmi bercerai. Beberapa dari mereka, bahkan ada yang bercanda untuk menawarkan dirinya sebagai pendamping yang baru. Dan itu membuat dirinya selalu tak nyaman setiap ada sesi kumpul orang tua murid.

Pertunjukan langsung dimulai tak lama setelah semua penonton masuk. Violet begitu menikmati beberapa pemain balet di panggung sana. Sesekali ia menyinggung bagaimana kostum-kostum balerina itu yang sangat cantik-cantik itu.

Total sekitar satu jam lebih pertunjukan itu bermain. Panggung ditutup dengan ucapan salam dari seluruh pemain dan salah satu balerina yang menjadi Swan Lake mendapatkan sambutan paling banyak dari para anak-anak.

Raka pun mengajak Violet untuk pulang segera, namun begitu mereka hendak keluar dari dalam sana, mereka justru tak sengaja bertemu dengan Azka yang juga berada di tempat ini.

Violet menyapanya duluan. Membuat Raka mau tak mau harus berpapasan lagi dengan Azka. Ada satu yang menarik perhatian Raka, yaitu buket bunga yang dibawa oleh Azka.

"Buat tunangan kamu itu?" celetuk Raka.

"Sorry?" celah Azka.

Pertanyaan Raka itu cukup mengejutkannya karena ia mengetahui tentang apa yang terjadi pada Azka. Masalah pertunangan ini ia kira hanya dirinya yang mengetahuinya saja. Bagaimana bisa pria ini tahu?

"Kakek lo yang ngabarin. Anyway, orang tua dari tunangan lo itu, klien gue juga. Gue tahu," jelas Raka.

"Oh thanks. Gosip gue udah kesebar juga ya," balas Azka dengan senyum tipis, "lo dengan Anora udah ngapain aja?" tanyanya balik.

"Maksud lo?"

"Gosip lo yang lagi deket sama salah guru di Elephant Love udah kesebar juga kok."

Ia sudah menduga hal ini akan terjadi. Raka nyaris kehilangan kata-kata balasannya, ia hanya tersenyum canggung membalas ucapan Azka itu.

"Oh... bagus deh. Kita emang deket. Doain lamaran gue sama Anora nanti lancar."

butterfly disaster Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang