"Menjadi anak yang selalu disalahkan itu sangat menyakitkan."
🥀
~
~
~
Deva melangkahkan kakinya setengah berlari mengejar Raka yang sudah berada di parkiran. Sesampainya di parkiran, Deva menepuk bahu Raka agar adiknya itu menoleh ke kebelakang.Raka membalikkan tubuhnya menghadap belakang. Saat melihat seseorang yang menepuk pundaknya, raut wajah Raka langsung menatap Deva malas.
"Apa?" tanya Raka ketus.
"Gue mau kerja kelompok. Lo bisa nggak hari ini langsung pulang aja? Jangan kemana-mana, ya," ucap Deva setengah memperingati sang adik agar tidak keluyuran seperti biasa.
Ucapan Deva hanya direspon decakan kesal dari Raka. Tanpa balasan sepatah kata pun, Raka kembali memakai helm dan menghidupkan motornya, lalu meninggalkan Deva di parkiran.
Deva tersenyum tipis, sepertinya Raka akan langsung pulang. Ya, semoga saja anak itu benar-benar tidak berbuat ulah lagi.
"Gue cariin, eh ternyata udah di parkiran aja, lo."
Suara tersebut adalah milik Anna Chandara, gadis itu sudah berada di belakang Deva bersama Kalingga.
"Gue tadi ada perlu sama Raka," balas Deva dengan senyum yang sepertinya tidak pernah luntur di bibirnya.
Anna dan Kalingga mengangguk paham.
"Kita ngerjain tugasnya di cafe itu aja, ya. Soalnya gue agak lapar," ucap Anna. Jari telunjuknya gadis itu mengarah pada sebuah cafe kekinian yang ada di seberang jalan menghadap SMA Tenggara.
Kedua laki-laki itu hanya bisa menuruti keinginan Anna. Menurut mereka, mengerjakan tugas di cafe juga bukan sesuatu hal yang buruk.
Tanpa banyak pertimbangan lagi, mereka segera menyebrangi jalan raya, dipimpin oleh Kalingga yang berada di depan. Laki-laki yang memiliki tubuh menjulang tinggi itu melambai-lambai tangan, agar para pengendara yang berlalu lalang mengurangi kecepatan mereka.
🥀🥀🥀
Di sebuah tanah lapang kosong terdengar suara teriakan dan pukulan. Tempat tersebut tidak pernah absen dari yang namanya tawuran, karena jarang diketahui oleh orang banyak.Kubu lawan mulai kewalahan, akhirnya mereka mengakui kekalahan dan meninggalkan tempat tersebut dengan rasa malu, tentunya.
Aerglo, komplotan geng motor yang diketuai oleh Savier Galaksi dengan wakilnya Raka Laksmana. Geng motor yang selalu mendapat tantangan dari geng motor lainnya, salah satunya geng Akash yang baru saja mereka kalahkan.
YOU ARE READING
Don't Give Up
Teen Fiction"Nggak ada yang perduli dengan air mata gue, rusaknya mental gue, kacaunya perasaan gue, yang mereka tau hanyalah letak kesalahan gue." "Nggak semua! Gue perduli sama lo!" "Gue banyak lukanya, Anna Chandara." "Gue bantu obatin, Radeva Arnawama." ***...