2. He isn't my daddy

2.9K 118 9
                                    

Beberapa tahun lalu...
Pertengahan musim panas, Osaka, Jepang

Menjelang sore, matahari senja musim panas masih bersinar walaupun tak terlalu terik. Puluhan siswa SD berlarian menuju taman bermain. Mereka menghabiskan waktu untuk bermain bersama disana. Menaiki palang tunggal, memanjat pohon, naik ayunan, perosotan, dan lain-lain.

Ditengah puluhan anak yang bermain dengan riang itu, ada seorang anak laki-laki berambut hitam legam yang duduk termenung di sebuah ayunan. Ia duduk sendirian, memperhatikan kawan-kawannya yang sedang bermain.

"Oi, Fushiguro Kun, kalau tidak ikut main jangan kesini. Kau membuat lapangan ini penuh," ujar seorang anak.

Anak laki-laki tadi hanya mengangkat wajah sebentar dan menatapnya datar.

"Ehh? Apa-apaan tatapan itu? Kau tidak mendengarku tadi? Jangan disini. Pulang sana bermain dengan kakakmu," ujar anak tadi.

"Wahh, dia pasti jadi anak manja."

"Dia sangat dekat dengan kakak perempuannya, bukan?"

"iee, dia sendiri yang terus menempel pada kakaknya. Padahal kakaknya tidak suka padanya."

Anak laki-laki tadi turun dari atas ayunan. Mendekati kerumunan anak yang sedang membicarakan dan menertawakannya.

Bug....

Sebuah pukulan mendarat di kepala Hayato. Anak kecil itu terjajar beberapa langkah ke belakang lantas terjatuh.

Tes...

Darah menetes pelan dari hidungnya. Anak-anak itu langsung berkerumun riuh dan berteriak-teriak. Sementara Hayato sendiri malah menangis sejadi-jadinya.

"Fushiguro memukulku huwaaa!" teriak anak itu.

"Wah, dia menyeramkan sekali."

"Kowaii."

"Eh, jangan berteman dengan Fushiguro. Dia tukang pukul."

Megumi hanya menatap datar ke arah anak-anak yang kini menatapnya ketakutan itu.

"Nani? Kalian mau seperti itu juga?" tanya Megumi.

Kawan-kawannya langsung mundur beberapa langkah.
"Bicaralah langsung di depanku, brengsek."

Setelah berkata demikian, Megumi berjalan pergi meninggalkan taman itu. Ia berjalan sendirian melintasi trotoar, masih dengan tas punggungnya yang tersandang di bahunya.

"Yahoo!!"

Megumi menoleh. Seorang pria berambut putih dan berkacamata hitam berdiri di hadapannya.

Pria itu aneh.

Ia tersenyum pada Megumi dan melambaikan tangannya.

"Nani?" tanya Megumi.

"Eeh?? Apa-apaan wajah itu? Sial, kau sangat mirip dengan ayahmu. Aku tidak bisa melakukan ini," ujar pria aneh tadi sembari menutup wajahnya. Megumi menatapnya tidak mengerti.

"Kau tahu ayahmu, kan? Yeah, dia pria yang buruk. Jangan jadi sepertinya," ujar pria tadi.

"Yoshaa!"

Karena hanya menerima tatapan datar dari Megumi, pria tadi duduk berjongkok di depan Megumi.

"Kau, akan tinggal bersamaku mulai dari sekarang," katanya.
"Kabar buruk macam apa itu?" tanya Megumi.

"Pokoknya, dengarkan aku, Megumi chan. Aku akan menjadi wali asuhmu mulai dari sekarang."

Saat itu, Megumi tak mengerti. Ia tak tahu apa tujuan pria aneh berambut putih itu mendatanginya. Ia juga belum begitu paham, apa yang terjadi pada keluarganya. Juga pada ayahnya yang entah berada di mana.

gemes bgt huhuhu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

gemes bgt huhuhu.... T_T _author

****

"Yo! Megumi Chan!"
Megumi menoleh. Gojou terlihat berjalan ke arahnya sambil melambaikan tangan. Di tangan kirinya, ada sebuah tas kecil dari pusat perbelanjaan.

"Wahh, kau benar-benar mirip ayahmu," ujar Gojou. Ia memeluk Megumi dan mengacak-acak rambutnya gemas.

Beberapa orang yang berada di halte menatap ke arah mereka. Tatapan aneh, bercampur geli, dan entahlah.

Bakk...

Megumi mendorong wajah Gojou agar tak terlalu dekat dengannya.
"Jangan memalukan," ujar Megumi.

"Hee? Nande? Kau berkelahi lagi, Megumi?" tanya Gojou. Megumi tak menjawab.

"Yosh! Kau pasti sudah dikeluarkan dari sekolah. Aku akan memasukkan mu ke sekolahku," ujar Gojou mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

Beberapa orang menatap sinis ke arahnya. Ayah macam apa itu.
"Tidak. Dia bukan ayahku," ujar Megumi entah pada siapa. Sepertinya, ia ingin meluruskan pikiran orang-orang yang menatap ke arahnya.

Gojou, pria tua berumur 30 tahun itu sangat berisik. Amat tidak sesuai dengan standar umurnya. Megumi jadi paham, bahwa ukuran kedewasaan bukan diukur dari umur.

"Aku tidak mau masuk ke SMA Jujutsu," ujar Megumi.
"Wahh, tidak ada opsi menolak disini," ujar Gojou.

"Atau—" Gojou menggantungkan kalimatnya. Megumi menunggunya.

"Atau apa?" tanya Megumi saat Gojou tak langsung meneruskan kalimatnya.

Gojou tersenyum miring dan menatap Megumi tepat di depan matanya. Jarak keduanya sangat dekat hingga hidung mereka hampir bersentuhan.

"Atau aku akan menikahimu."

Bugg....

Sebuah pukulan mendarat di perut Gojou.

The Trouble maker  || Sukuna X Fushiguro 🔞Where stories live. Discover now