10. Junpei and Mahito

1.2K 93 0
                                    

Suasana kantin saat istirahat sangat ramai. Puluhan siswa berdiri di depan etalase kaca, menunggu antrean dengan tertib. Beberapa anak yang sudah mendapatkan makanan berjalan mencari tempat duduk yang kosong.

"Setelah itu, Gojou sensei bilang padaku kalau aku sangat berbakat menjadi pemain baseball," ujar Yuuji. Ia sudah bercerita sejak tadi mengenai dirinya sendiri.

Sementara itu, Megumi tetap diam. Entah mendengarkan cerita Yuuji apa tidak. Yuuji pun tak masalah dengan sikap Megumi. Ia tetap menceritakan apapun itu pada Megumi.

"Eh, Fushiguro Kun, kau belum masuk club, kan? Masuklah ke club olahraga, agar bisa bertemu denganku. Aku akan mengajarimu," ujar Yuuji. Megumi hanya ber-hmm entah iya entah tidak.

"Ayolah, kenapa kau dingin sekali. Aku sudah menceritakan banyak hal tentang diriku, sekarang ceritakan tentang dirimu," ujar Yuuji. Ia membawa nampan makanannya dan mengikuti Megumi yang duduk di sebuah bangku.

Yuuji meletakkan makanannya di depan Megumi. Tersenyum lebar saat Megumi menatapnya datar.

"Ne ne, Fushiguro, bolehkah aku memanggilmu dengan nama depanmu?" tanya Yuuji.

"Hah?"

"Etto, aku sudah menganggapmu sebagai teman dekatku. Bukankah teman dekat biasanya memanggil nama depan? Nah, kau boleh memanggilku Itadori," kata Yuuji.

"Ya, terserahmu," kata Megumi. Ia mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Suasana kantin yang tenang itu mendadak ramai saat gerombolan siswa datang dengan suara berisik.

"Yoshh, mahito San! Kau bertambah kuat saja."

"Hee? Hountoni? Sepertinya tidak lebih kuat dari Sukuna."

"Yamero, baka! Kalau dia mendengarmu, kau bisa mati."

"Hee, kowai ne."

"Daijobu, orang itu sedang tidak ada di sekolahan sekarang. Kita bisa bebas melakukan apapun."

Megumi masih menikmati makanannya. Sembari menatap ke arah gerombolan anak itu. Salah seorang dari mereka adalah pria berambut panjang dengan bekas luka di wajahnya. Sepertinya, cowok itu adalah pimpinan gerombolan itu.

"Konncihiwa, Junpei Kun!" Mahito melambaikan tangan saat seorang cowok berambut hitam lewat.

"Apa kabar, Junpei? Wah, aku sangat mengkhawatirkanmu," ujar Mahito sambil merangkul bahu Junpei

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa kabar, Junpei? Wah, aku sangat mengkhawatirkanmu," ujar Mahito sambil merangkul bahu Junpei. Cowok itu menunduk, membuat sebagian rambut panjangnya menutupi wajahnya.

Seluruh siswa yang ada di kantin hanya memperhatikan itu. Tak ada yang berani mengambil tindakan.

"Nee, Junpei. Ayo kita makan bersama. Kau tidak punya teman selain aku, bukan?" tanya Mahito. Ia merangkul bahu Junpei dan mengajaknya ke meja kosong di ujung sana.

The Trouble maker  || Sukuna X Fushiguro 🔞Where stories live. Discover now