20. He's stupid

1.5K 70 6
                                    

"Pada penghitungan getaran dan gelombang, frekuensi dan periode gelombang memiliki rumus yang saling berkebalikan..."

Suara sensei yang sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas tampak terdengar nyaring.

Di bangkunya paling belakang sendiri, Sukuna menguap lebar. Ia menopangkan dagunya pada tangan kanan. Lebih tertarik menatap ke samping, tepatnya di bangku Megumi yang dekat dengan jendela.

Sialnya, bangku yang ditempati Megumi itu tempatku. Dia merebut semua milikku. Apa aku harus merebut miliknya juga? Misalkan, keperawanannya....

Jduk...

Sukuna memukul kepalanya sendiri. Kepalanya tiba-tiba memikirkan malam saat itu. Saat kedua benda miliknya dan milik Megumi saling bertumbukan seperti beradu pedang.

Sukuna melirik ke samping.  Menatap Megumi yang sedang fokus menatap ke depan. Tangannya dengan jemari yang ramping sibuk mencatat sesuatu di atas bukunya.

Jemari lembut itu pernah menyentuh milikku. Juga bibirnya... 

Ahhh-! Tidak, tidak!! Apa yang kau pikirkan, dasar bodoh!

"Heii, kau yang dibangku belakang!" seru sensei.

Seluruh pandangan kelas menatap ke arah Sukuna.

"Apa yang kau lakukan? Kau tidak memperhatikan kelas?" tanya Sensei.

"Eh, aku memperhatikan kok," ujar Sukuna.

"Kalau begitu, coba jawab pertanyaan ini. Ada berapa gelombang di gambar ini?" tanya Sensei. Ia menunjuk sebuah gambar gelombang transversal di papan tulis.

Sukuna menyipitkan matanya. "Wakaranai," jawabnya kemudian.

"Bodoh sekali," gumam Megumi sambil menatap kasihan ke arah Sukuna.

"Megumi?" tanya Sensei. "Ada berapa gelombang ini?"

"Eum... Ada satu seperempat gelombang," jawab Megumi tanpa berpikir keras. Seluruh anak bertepuk tangan.

Cih...

Sukuna mendesis kesal. Ia tak suka tatapan Megumi barusan yang terkesan meremehkan.

Srett....

Sukuna menggeser tempat duduknya hingga mendekati Megumi.

"Kau bilang akan menuruti segala kemauanku, kan?" tanya Sukuna setengah berbisik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau bilang akan menuruti segala kemauanku, kan?" tanya Sukuna setengah berbisik.

Megumi langsung menghindar dan melotot. Bukan bagaimana, tapi cowok cabul itu berbisik tepat di telinganya. Nafasnya mengenai leher Megumi dan sangat mengganggu. Seolah Sukuna sengaja mendesah di leher Megumi.

"Istirahat nanti, ikut aku ke kamar," bisik Sukuna lagi.

"Siapa kau berhak memerintahku?" tanya Megumi. Sukuna menggertakkan giginya dan berusaha tersenyum normal.

The Trouble maker  || Sukuna X Fushiguro 🔞Where stories live. Discover now