24. Two drunken guys

591 51 9
                                    

"Menyingkir dari tubuhku, sialan!"

Brak....

Megumi mendorong dan menendang kasar tubuh Sukuna hingga kepala pria raksasa itu terbentur lemari.

Jduk...

Suara itu nyaring sekali.

"Argh, sakit sekali. Hei, kenapa kau kasar sekali?"
Sukuna membungkuk sambil memegangi kepalanya.

"Eh?" Megumi kebingungan. Apakah sesakit itu? Melihat reaksi Sukuna, sepertinya dia memang kesakitan.

"Go-gomen..."

"Tidak apa-apa," Sukuna melambaikan tangan. Masih dengan mengelus kepalanya, ia berjalan  menuju meja pantry yang menjadi batas antara ruang kamar dengan dapur mini.

"Kau tak bermain keluar bersama Yuuji?" tanya Sukuna. Tangannya bergerak mengambil sesuatu dari dalam mini freezer.

"Tidak."

"Bagus. Karena kita akan menjadi teman sekamar dalam waktu yang lama, aku harap kita bisa berteman dengan baik," Sukuna menuangkan sebuah minuman dari botol ke dalam gelas.

Megumi mengernyitkan keningnya heran. Minuman itu berwarna putih sedikit keruh. Sukuna menenggak minuman itu sedikit.

"Apa itu?" tanya Megumi.

"Ini?" Sukuna mengangkat gelasnya. Ia lalu tersenyum tipis.

"Ini... Multivitamin. Kau mau mencobanya?" tawar Sukuna menyerahkan gelas bekasnya.

"Multivitamin apanya?" Megumi bergumam pelan. Karena penasaran, ia pun berjalan mendekati Sukuna dan mengambil gelas itu. Menenggaknya tanpa pikir panjang.

"Ekh... Hoek...."

Rasa pahit dan panas menjalar di kerongkongannya saat cairan itu ditenggaknya. Megumi berusaha melepeh minuman yang sudah tertelan. Sebuah usaha yang sia-sia.

Sukuna tertawa geli melihat Megumi yang hendak muntah.

"Kau gila?!" tanya Megumi.

"Yah, seperti yang kau lihat," Sukuna mengangkat bahu santai. Merasa tak ada yang salah, ia kembali menikmati minuman itu.

"Berapa usiamu? Anak sekolah dilarang meminum alkohol bukan? Darimana kau mendapatkannya?" tanya Megumi.

"Kenapa? Kau mau melaporkanku pada guru kesayanganmu itu?" tanya Sukuna sarkas.

Tanpa memedulikan Megumi, Sukuna mengambil botol alkohol yang masih sisa separuh dan membawanya ke ruang tengah.

"Santai saja. Aku bukan pemabuk. Hanya minum saat merasa lelah saja. Hei, memangnya kau tak pernah merasa lelah dengan hidup ini, ya?" tanya Sukuna.

Megumi hanya menatapnya dari kejauhan. Cowok berbadan kekar itu duduk lesehan di lantai menghadap sebuah meja kayu yang menjadi tempat makan.

"Dunia ini tak adil, bukan? Katanya roda kehidupan berputar, tapi sepertinya rodaku kehabisan minyak dan berhenti pas masih dibawah," kata Sukuna. Ia kemudian tertawa lagi.

"Hei, jangan mabuk. Kau ada masalah apa sih?" tanya Megumi. Jika diperhatikan seksama, dibalik tubuhnya yang super tegap nan kekar itu, Megumi melihat sisi yang terlihat sangat rapuh dan nyaris runtuh.

"Aku lelah sekali,"

Glup...

Sukuna menenggak alkohol entah ke berapa kalinya.

"Kau, minumlah bersamaku!" seru Sukuna. Pandangan matanya sayu, jarinya menunjuk ke arah Megumi yang masih berdiri terpaku.

"Kenapa aku harus minum?" tanya Megumi.

The Trouble maker  || Sukuna X Fushiguro 🔞Where stories live. Discover now