16. cuz a ball

1K 73 2
                                    

Masih dengan wajahnya yang lebam dan tertutup plester, Megumi memaksakan dirinya untuk mengikuti kelas.

Walaupun Gojo sensei sudah memperingatkan untuk tidak masuk dan beristirahat dulu jika belum sembuh.

Lagi, lagi, Gojo memperlakukannya seperti anak kecil.

Itu karena Gojo sensei menyukaiku. Dia mengkhawatirkanku. Eh? Chotto? Apa itu seriusan? Ah, berhenti memikirkan hal konyol itu, Megumi!

Megumi memukul kepalanya sendiri agar sadar.

"Apa yang kau lakukan? Kau baik-baik saja?" tanya Yuuji. Ia melepas kemeja seragamnya untuk berganti kaos olahraga.

"Daijobu desu," jawab Megumi.

"Kau tidak kelihatan baik-baik saja. Wajahmu terlihat pucat," kata Todo.

"Kulitnya memang putih pucat," sergah Yuuji menyenggol lengan Todo.

"Yeah, bagus kalau kau baik-baik saja. Segera ganti pakaian! Hari ini kita ada pelajaran olahraga," kata Mechamaru.

Megumi mengeluarkan seragam olahraga dari laci meja. Ia memperhatikan sekitar.

Karena ini sekolah dan asrama khusus laki-laki, sepertinya semua anak berganti pakaian di kelas tanpa merasa terganggu. Mereka juga bebas melepas celana di kelas.

Baiklah. Megumi melepas kancing kemejanya. Dipikir, tak masalah berganti seragam di kelas juga. Toh, semua isinya cowok.

"Wow, sugoii nee, Fushiguro kun! Kulitmu putih sekali," ujar seorang anak saat Megumi melepas kemejanya.

"Berbeda sekali dengan kulitku yang sedikit gelap."

"Oii, sepertinya Fushiguro punya kulit paling putih disini."

"Kulitmu terlihat lembut. Apa aku boleh menyentuhnya?"

Srett....

Sebuah sentuhan mendarat di pinggang Megumi. Membuat Megumi agak tersentak kaget. Sentuhan itu bergerak mengusap ke arah perut Megumi.

"Waah, kecil sekali pinggangmu,"

Entah darimana datangnya, seseorang yang mirip dengan Yuuji datang dan mengusap pinggang Megumi begitu saja.

"Sial!" Megumi melotot kaget. Ia menatap cowok itu beberapa lama. Berusaha mengenali wajahnya.
Cowok itu sudah mengenakan seragam olahraga.

"Oni Chan, kau tidak bisa menyentuh orang seenaknya seperti itu!" omel Yuuji.

"Omae wa! Kau sangat kurang ajar," tuding Megumi. Sukuna mengangkat bahu tak mengerti.

"Aku hanya penasaran. Anak-anak lain pasti juga penasaran dengan kulit putihmu itu," kata Sukuna membela diri.

"Tetap saja. Kau tidak boleh memegang orang lain sembarangan," omel Yuuji. Sukuna menutup kedua telinganya dan melompat keluar dari jendela.

"Ah, anak itu memang susah sekali dibilangin. Gomen ne, Megumi," kata Yuuji.

Megumi hanya mengangguk. Ia buru-buru mengenakan seragamnya sebelum kejadian serupa terjadi lagi.

-------

Angin pertengahan musim gugur bertiup pelan menerbangkan dedaunan kering. Membawa udara dingin yang menusuk tulang.

Ditengah lapangan sana, puluhan siswa sedang melakukan pemanasan. Beberapa terlihat berlari mengelilingi lapangan beberapa kali.

Megumi sedang melakukan peregangan pada otot kaki dan lengannya. Disampingnya ada Yuuji yang terus mengajaknya bicara sedari tadi.

Priiiiitttt....

The Trouble maker  || Sukuna X Fushiguro 🔞Where stories live. Discover now