12. the bad first meet

1.1K 90 3
                                    

Pelajaran terakhir hari itu berakhir. Dilanjutkan sesi belajar mandiri.

Itadori tertidur pulas di mejanya sejak pertama kali guru melangkah masuk ke dalam kelas.

"Itadori Yuuji!"

Seseorang muncul dari balik pintu depan.

"Ada apa?" tanya Todou.

"Dia dipanggil Mahito San ke lapangan belakang sekolah," jawab anak tadi.

"Gehh, anak itu pasti mau cari ribut lagi. Mana kakaknya Itadori lagi pulang," sergah Todou.

"Jangan bangunkan Itadori. Biarkan dia tidur sampai malam disini," ujar Mechamaru saat melihat Yuuji masih tertidur pulas.

"Aku pergi dulu," pamit Megumi.

"Kau mau kemana?" tanya Todou.

"Bukan urusanmu," jawab Megumi.

Cih...

Todou mendesis kesal. Namun, urung mengomeli Megumi karena dirinya sudah terpesona duluan dengan ketidak pedulian di wajah Megumi.

"Dia cantik sekali," gumam Todou.

"Hei, Fushiguro! Todou menyukaimu loh. Kenapa kau mengabaikannya?" tanya Kamo Noritoshi.

"Benarkah? Terimakasih," jawab Megumi pendek.

"Cantik. Tapi sangat sadis," ujar Todo menggelengkan kepalanya miris.

Megumi melangkah keluar kelas sambil membawa tasnya.  Menyeberangi koridor menuju loker tempat penyimpanan barang untuk mengganti sepatunya.

Ia melirik ke belakang saat menyadari, ada beberapa orang yang mengikutinya. Pura-pura tidak tahu sedang diikuti, Megumi terus melangkah menuju halaman sekolah.

Bruk...

Seseorang melemparkan sebungkus kotak susu basi ke kepalanya. Isi kotak itu tumpah mengenai sebagian rambut Megumi. Bau yang tidak sedap langsung menguar. Membuat Megumi memicingkan matanya.

"Oh, gomen nasai. Ku kira tempat sampah tadi."

Megumi menoleh. Beberapa gerombolan anak kelas 3 terlihat tertawa-tawa puas.

"Kau Fushiguro Megumi?" tanya Haruta. Megumi tak menjawab.

"Kenapa sok dingin? Kau pikir kau siapa?" tanya beberapa anak lagi.

"Sudah selesai bicaranya?" tanya Megumi.

"Oi, oi, berani sekali bicara seperti itu pada senpai-mu," sergah Nahoya.

Empat cowok itu lalu mengerubungi Megumi.
Beberapa anak yang baru keluar dari area sekolah menatap kejadian itu.

"Oh, ya? Senpai, ya? Kalau begitu, berlagaklah seperti senpai—"

Bugh....

Sebuah pukulan mendarat di ulu hati Megumi. Bagian paling sensitif yang membuat Megumi langsung kehilangan kekuatan seketika. Kakinya ambruk terduduk ke atas tanah. Rasa sakit menjalar di sekitar dadanya dan naik ke paru-paru. Membuatnya kesulitan bernafas.

"Wah, ternyata ucapan Mahito San benar!" Hanami tertawa puas setelah berhasil melayangkan pukulan itu. Kini Megumi duduk tak berdaya sambil memegangi dadanya dan berusaha menarik nafas.

"Jadi, kelemahanmu di bagian situ, ya?" tanya Nahoya.

"Jangan berlagak sok kuat di depan seniormu kalau baru satu pukulan saja sudah tumbang," tambah Haruta.

"Oi, sudahlah. Jangan banyak omong lagi. Cepat, habisi dia!" perintah Jogou.

Dalam sekejap, Megumi sudah menjadi sasaran samsak oleh senior-senior itu. Mereka melayangkan pukulan dan tendangan ke tubuh Megumi yang terkapar di tanah. Sementara Megumi berusaha bertahan dan merangkak untuk mencari jalan kabur. Nyeri di bagian dadanya membuatnya tak memiliki kekuatan untuk menyerang.

"Yoshaa, Minna San! Kenapa bersenang-senang tanpa mengajakku?"

Mereka menoleh. Mata mereka membulat saat melihat siapa yang datang.

"Su.. Sukuna..." Gumam Jogo. Kakinya melangkah mundur perlahan. Begitupun dengan kawannya yang lain.

"Dimana Mahito?" tanya Hanami dengan wajah panik.

"Oh, aku tak sengaja memukulnya tadi. Dia sedang di UKS," jawab Sukuna.

"Ngomong-ngomong, aku mencari anak yang bernama Fushiguro Megumi. Kau kenal dia?" tanya Sukuna.

"Oh! Kebetulan sekali. Ini, Fushiguro. Silakan kalau kau punya urusan dengannya. Kami pergi dulu," Jogo dan kawan-kawannya langsung berlari kabur. Meninggalkan Megumi yang tergeletak di tanah dengan Sukuna.

"Cih.." Sukuna meludah ke samping. Ia melayangkan tatapan tajam pada puluhan anak yang menatapnya. Dalam sekejap, anak-anak itu pada bubar.

"Oii, Omae !" panggil Sukuna.

Megumi berusaha berdiri. Bertopang pada tangannya yang lemah. Bajunya berantakan dan tubuhnya kotor oleh licak tanah. Hidungnya berdarah, juga pelipisnya.

"Oh, kasihan sekali

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Oh, kasihan sekali. Kau..." Sukuna menghentikan kalimatnya saat Megumi menatap ke arahnya.

"Apa? Teruskan ucapanmu," kata Megumi sambil mengusap pinggir bibirnya yang berdarah.

"HAHAHA....."
Sukuna tertawa keras entah karena apa. Membuat Megumi keheranan.

"Kau menarik juga, anak baru," kata Sukuna.

Megumi agak memiringkan kepalanya. Menatap penuh tanda tanya pada Sukuna.

"Eh? Kau? Itadori Yuuji bukan?" tanya Megumi.

Sukuna tersenyum lebar. Memperlihatkan Gigi taringnya.

Megumi melangkah mundur. Tidak tidak...
Dia bukan Yuuji. Tapi terlihat seperti Yuuji.

Yuuji tidak punya senyum mengerikan seperti itu.

"Mulai sekarang, kau akan jadi pembantuku." sabda Sukuna sambil menunjuk ke arah Megumi.

"Hah? Jangan harap..."

Bug.....

Sebuah pukulan mendarat mengenai wajah Megumi. Selanjutnya, hanya gelap yang dirasakan.






Vote cuy

Bingung bgt gua nulis yg mana dulu. Baca cerita saya yang lain yaa

The Trouble maker  || Sukuna X Fushiguro 🔞Место, где живут истории. Откройте их для себя