21. one Punch

1K 62 17
                                    

Megumi duduk di sebuah kursi. Menatap Gojo yang sedang sibuk mengatur beberapa berkas dan menumpuknya menjadi satu.

"Tunggu sebentar ya, Megumi, aku akan menyelesaikan ini dengan cepat,” ujar Gojo.

"Daijobu. Aku tahu sensei sibuk, aku akan datang lagi nanti," kata Megumi.

"Tidak, tidak, tunggu dulu. Ini sudah akan selesai," ujar Gojo.

Gojo menumpuk puluhan berkas ke dalam kotak kardus dan menatanya di ujung ruangan. Setelahnya, ia menghampiri Megumi dan duduk di hadapannya.

"Ada apa Megumi? Tumben sekali mendatangi ku," tanya Gojo.

"Ah.. i.. itu.. aku..." Megumi menggaruk rambutnya. Tiba-tiba, ia merasa canggung berhadapan dengan Gojo.

"Hmm? Nande? Apa sesuatu yang buruk terjadi?" tanya Gojo lagi. Ia mengusap wajah Megumi. Menyelipkan helaian rambutnya yang mulai memanjang ke belakang telinga. Sebuah sikap yang membuat Megumi blushing.

"Bukan begitu. Tapi.. apakah aku bisa berpindah saja?" tanya Megumi.

"Berpindah? Maksudnya?" tanya Gojo heran.

"Yaa... Eum.. berpindah kamar. Aku merasa tak aman berada di kamar itu," jawab Megumi.

"Apa Sukuna mengganggumu? Apa dia melukaimu? Kau tidak diapa-apakan olehnya, bukan?" tanya Gojo.

"Daijobu. Aku tidak apa-apa. Hanya saja, apakah aku bisa pindah? Aku tidak nyaman berada di sana," ujar Megumi.
Gojo menghela nafas panjang. Tangannya bergerak mengusap kepala Megumi. Anak yang sangat disayanginya itu.

"Aku akan membicarakannya dengan kepala sekolah. Jika merasa tak nyaman, bagaimana kalau tidur dulu di kamarku malam ini?" tawar Gojo.

"Eh- eh.. daijobu. Tidak perlu. Itu akan merepotkan sensei," tolak Megumi.

"Ayolah, tidak apa-apa. Aku senang bisa tidur denganmu," kata Gojo.

Wajah Megumi memerah. Ia memalingkan wajahnya dan menghindari bertatapan dengan gurunya.

"Chotto, Megumi. Kenapa lehermu itu?" tanya Gojo.

"Eh?"

Gojo mendekati Megumi dan memeriksa leher serta pundaknya.

"Ada apa?" tanya Megumi.

"Hmmm..." Gojo mengusap leher Megumi. Memeriksa warna kemerahan seperti bekas gigitan. Yang pasti, ini bukan bekas gigitan nyamuk.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Gojo. Megumi menatap Gojo tak mengerti.

"Kau ... Apa kau dilecehkan oleh Sukuna?" tanya Gojo.

Megumi menunduk. Ia tak berani menceritakannya ke Gojo. Tapi pria itu sudah tahu duluan.

"Megumi, dengarkan aku. Kau harus berhati-hati dengan Sukuna. Dia pria berbahaya. Beberapa siswa yang sekamar dengannya juga menerima hal serupa. Makanya mereka memilih pergi," ujar Gojo.

"Aku baik-baik saja,"

"Tidak. Aku benci saat ada orang lain menyentuhmu," tegas Gojo. Ia menarik lengan Megumi dan memeluknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Trouble maker  || Sukuna X Fushiguro 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang