6). Dîner

18 7 0
                                    

Zura baru saja selesai mengeringkan rambutnya yang basah setelah mandi, gadis cantik itu mengencangkan pengikat bathrobe berwarna pink yang di kenakan. Gadis cantik itu melangkah menuju lemari pakaian dan membukanya, Zura dapat merasakan hawa dingin saat membuka lemari itu, ada Air Conditioner berukuran kecil yang dipasang pada setiap sudut lemari. Ini pasti untuk menjaga suhu cokelat agar tidak mencair didalam sana.

"Hanya ada piyama tidur disini.." Zura bernafas lemas. Zura mengambil salah satu gaun piyama dan beberapa dalamannya, lalu didetik itu juga ia langsung menyadari bahwa, semua yang ada di lemari miliknya dilengkapi dengan logo GD.

"Mereka benar benar mendesign khusus untuk perguruan ini." Zura menggeleng heran lalu kembali masuk kedalam kamar mandi untuk mengganti pakaian. Setelah berganti pakaian, Zura mulai mendekat kearah kotak kotak seragam dan buku-buku yang tadi diberikan padanya saat perkenalan kelas tadi.

Zura membuka satu persatu kotak seragam terlebih dahulu.

"Bagaimana bisa sebuah gaun dijadikan seragam, ini sangat menyimpang dari gaya ku!" Kesal Zura.

'Tok.. Tok.. Tok..'

"Zura, sudah waktunya makan malam, apa kau tertidur?" Suara Milan mulai terdengar menggema dikamar Zura hingga gadis itu menoleh ke kanan dan kiri, sepertinya pintu kamarnya juga dilengkapi dengan akses suara

"Makan malam!" Antusias Zura walaupun sempat bingung beberapa detik. Gadis itu langsung turun dari ranjang dan berlari kearah pintu.

"Selamat malam, Profesor." Sapa Zura saat membuka pintu, terlihat jika Milan masih memakai setelan jas mengajar nya.

"Selamat malam." Milan Tersenyum "Ayo pergi.."

Zura mengangguk. Ia menutup pintu kamarnya terlebih dahulu sebelum mengikuti langkah Milan yang akan membawanya menuju ruang makan di lantai bawah.

"Profesor, kenapa hanya ada piyama tidur di lemari ku?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulutnya.

Milan terkekeh "Lihat mereka semua, Zura.." Milan menunjuk para gadis-gadis yang kini berlalu lalang dengan gaun piayama panjang sama dengan yang dipakai oleh Zura.

"Kalian menghabiskan waktu belajar sampai pukul enam sore, setelahnya beristirahat di kamar masing-masing, jadi kami hanya menyediakan pakaian tidur untuk kalian."

Zura mengangguk paham "Lalu.. apalagi fasilitas di perguruan tinggi ini?"

"Aku akan membawamu keliling setelah makan malam.."

"Apa prof tidak keberatan?"

Milan tersenyum seraya menggelengkan kepalanya "Membawa murid baru untuk berkeliling itu sudah menjadi kewajiban, Zura."

Zura tersenyum mendengar jawaban Milan, lalu setelahnya gadis itu mengangguk dan melanjutkan langkah hingga akhirnya meraka sampai ruang makan. Ruang makan didominasi dengan warna merah, ada tujuh meja disana, masing-masing kelas bisa memilih tempat mereka, ditambah satu meja bundar yang disediakan untuk para pengajar.

Zura mengamati ke sekelilingnya, mereka semua sangat senyap dan fokus pada makanannya masing-masing.

"Profesor, apa bicara saat makan juga di larang?"

"Bicara saat makan itu tidak baik, dan tidak sehat.. jadi diam saat makan dan,"

"Diam saat tidur," Serentak Milan dan Zura.

Milan terkekeh "Kau sudah tahu, kenapa masih bertanya?"

"Jawaban mu benar-benar persis seperti, Ayahku, Profesor."

Goddess College Where stories live. Discover now