9). First day

8 7 0
                                    

Pagi tak biasa menyapa seorang gadis cantik yang masih menyembu dirinya didalam selimut. AC dikamarnya sangat dingin, dan Zura tidak bisa menaikkan suhu nya karena tidak tahu dimana remote AC tersebut.

Zura benar-benar mencoba tak terusik dari tidurnya saat suara ketukan terdengar berulang kali sejak tadi.

"Nona Elen!"

Zura seketika terbangun dengan posisi duduk saat mendengar suara Ms. Gwenn menggema dikamarnya.

"Pelajaran akan di mulai sebentar lagi! Cepat bersiap dan masuk ke kelasmu."

Mendengar hal tersebut membuat Zura segera melompat dari atas ranjang dan berlari masuk kekamar mandi. Gadis itu membersihkan diri dan  dengan bersiap secepat kilat.

Hanya butuh waktu 3 Menit untuk Zura mandi, itupun tidak mencuci rambutnya. Ia langsung membongkar kotak seragam dan mencari baju yang harus dipakai pada hari selasa.

Setelah mendapatkan nya, Zura kembali masuk kedalam kamar mandi, memakai seragamnya dengan susah payah karena resleting bagian belakang gaun berwarna putih itu sangat sulit dijangkau oleh Zura.

Gaun itu dimulai dari dada, menggembang dibanding pinggang lalu turun hingga menutupi kakinya. Setelah mengeringkan rambutnya dengan handuk, Zura menyisir asal rambut berwarna golden brown itu. Toh nantinya juga akan kering dan bisa dirapikan lagi.

Zura keluar dari kamar mandi seraya menenteng high heels berwarna golden di kedua datangnya, masing-masing satu. Gadis cantik itu terus berlari menuruni tangga yang memutar bak kaca seribu.

Dan berhenti sejenak untuk menormalkan nafasnya yang tersengal.

Ting.. Tong..

Zura membelalak saat mendengar suara jam menggema di seluruh kampus. Yang artinya Ini sudah pukul tujuh tepat!

"AAAA!" Frustasi Zura. Gadis itu melanjutkan larinya, kali ini secepat yang ia bisa, hingga akhirnya berhasil sampai di lantai dasar.

Zura menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan. Sudah sangat sepi disini dan itu berarti teman-temannya sudah berada dikelas dan memulai pelajaran. Bagaimana mungkin mereka bangun sangat pagi untuk sarapan sebelum masuk kekelas?

"Ah! Disana!" Zura menunjuk kearah ruang kelas Profesor Christ, dengan secepat mungkin Zura kembali berlari hingga akhirnya dia sampai tepat didepan kelasnya.

Nafas Zura tersengal, Gadis itu berjongkok seraya memakai high heels berwarna golden dengan hiasan kupu-kupu miliknya,.

"Ada berapa anak tangga sebenarnya.. hah, hah.."

"Nona Elen?"

"AAA!" Jerit Zura kaget saat seseorang menegurnya hingga membuat gadis cantik itu terduduk. Bahkan sang penegur pun ikut kaget karena jeritan, Zura.

Profesor Dewa, laki-laki itu terkekeh geli dan berlutut dihadapan Zura "Jangan berjongkok didepan kelas lagi." Pintanya halus sembari membantu Zura untuk berdiri.

"Ini sudah pukul tujuh pagi, Kenapa belum masuk ke kelas mu?"

"Ada berapa banyak anak tangga disini, Profesor!" Zura melampiaskan kekesalannya pada Dewa.

Dewa sedikit tersentak dengan pernyataan gadis dihadapannya ini "Kamu menggunakan tangga untuk sampai kesini?"

"Tentu saja! Mana mungkin aku melompat dari lantai enam!"

"Kenapa tidak menggunakan lift?" Dewa menunjuk kearah 2 lift tabung yang berada tepat disamping kelas Christ.

Zura mengeratkan giginya kesal "Kenapa tidak ada yang memberi tahu aku sebelumnya!"

Goddess College Where stories live. Discover now