Sespri - Boboiboy

4.8K 292 23
                                    

Demi makan enak dan lifestyle hedonis terpenuhi, (Nama) rela menkandidatkan diri sebagai sespri Amato, bos workaholic di rintisan perusahaan e-commerce. Amato literli seorang CEO beretos kerja tinggi yang bikin migrain pala (Nama). Sedikit-sedikit, nyuruh ini. Sedikit-sedikit, nyuruh anu. Nyuruh ono.

Bahkan, sialnya, Amato agak ceroboh. Amato kadang meninggalkan map berisi resume pilihan vendor mereka di rumah. Dan (Nama) pula lah yang disuruh Amato mengerem di tengah jalan raya, lalu tancap gas ke rumah Amato, dalam rangka membereskan kekacauan yang dibuat Amato dengan menjadi jasa antar barang ketinggalan. Di rumah Amato, (Nama) bertemu istri Amato. Sialnya lagi, istri Amato nggak paham mana map yang dimaksud Amato. (Nama) jadi mengobrak-abrik isi kantor Amato sambil menelpon sekretaris chief marketing officer mereka, namanya Gopal, sambil memintanya menggantikan (Nama) di rapat direksi kalau cewek itu telat. Gopal oke-oke saja, jadinya (Nama) agak tenang.

Ini melenceng dari pekerjaan sekertaris, memang. Tapi Amato sih nggak peduli.

Pada akhirnya, (Nama) berhasil menjumpai mapnya, ia bergegas salim ke istri Amato, langsung ngibrit ke mobilnya.

Itu belum seberapa, Amato sering banget ngerepotin (Nama) pas hari libur. Contohnya, waktu itu pada minggu kedua bulan April, (Nama) lagi ngedugem bareng Ying, tetiba Amato menelpon, meminta (Nama) menyusun log dan laporan mengenai proyek mereka. (Nama) pingin resign, tapi sayang, gajinya lumayan. Selain mencukupi sandang pangan papan, dengan gaji itu, (Nama) bisa jadi agak banyak gaya.

Apa boleh buat, (Nama) mengiyakan saja apa kata pak bos.

Namun, hari ini, permintaan Amato makin nggak masuk di nalar.

"Kamu beresin storage rumah saya, ya. Saya mau pake gudang itu buat area santai untuk berleha-leha, karena bentar lagi saya pensiun." Begitu kata Amato. Amato ini kaya raya, duitnya nggak habis-habis. Tapi ia malah menyuruh sekertaris super sibuknya untuk beres-beres halaman belakang rumahnya.

"Ya? Gimana, Pak? B-bukannya, lebih baik bapak nyewa kuli bangunan? Atau ART." Tanya (Nama), kikuk. Jujur, (Nama) ketar-ketir. Dia yang mesti merampungkan persoalan rapat keuangan sebentar lagi. Kalau kesemuanya mengikuti protokol sih, nggak kenapa-kenapa. Tapi kalau dibawa ke pengadilan negri menyeret kasus tipikor, itu agak ribet. Makanya (Nama) lembur tadi malam, supaya agendanya hari ini bisa konsentrasi penuh menindak soal desas-desus korupsi di tubuh direksi.

"Kamu ada jadwal rapat pembedahan keuangan berapa divisi? Saya udah suruh Gopal dan Yaya handle, kok." Amato menyunting senyum culas. "Pokoknya saya pengen kamu urus tata letak gudang saya. Pekerjaan kamu apik. Mulus. Sempurna. Makanya saya suruh kamu memfungsikan bakat natural kamu itu. Oh ya, uang mukanya udah sata transfer."

Ponsel (Nama) berdering. Notifikasi transfer di akun mobile bankingnya terpop out di wallpaper locksreen. Pupil (Nama) mengecil. Nominalnya bikin pingsan. Buat pekerjaan kuli begini, Amato transfer tiga digit angka. Abis ini, bisa-bisa (Nama) umroh dua kali.

Dan tadi Amato bilang, ini baru DP. Masih ada susulan cuan lagi ketika pekerjaannya beres. Waduh, kalau begini caranya, disuruh bangun candi semalem juga (Nama) gas gas aja.

"Siap!" (Nama) berseru. Ia cekikikan di sepanjang jalannya menuju underground parking lot, sampai di mobil pun ia cengar-cengir. Membayangkan apa saja yang dapat ia perbuat; beli mobil baru, nyicil rumah, beli merek fesyen high end, nonton konser, atau barangkali ambil cuti kerja seminggu buat trip ke Dubai.

(Nama) sih enggak nyangka, karirnya bakalan jadi ribet begini. Tapi kalo ada cuan, itu bisa dibicarakan baik-baik.

(Nama) tiba di rumah Amato, ia mengetuk pintu. Dan dibukalah pintu itu oleh istri Amato yang cantik jelita. Entahlah. (Nama) baru sadar istri Amato ini cakep betul. Sedangkan di lain sisi, istri Amato kayaknya khawatir, menyaksikan cewek bersetelan formal itu datang lagi ke rumahnya.

Boboiboy OneshootWhere stories live. Discover now