Si Cantik dan Si Buruk Rupa - Blaze

1.8K 163 32
                                    

Berbahagialah Blaze. Hari ini masa hukumannya diakhiri oleh hikmah. Lima tahun mendekam di penjara, atas tuduhan salah alamat, menjadikannya mati rasa. Ia tak merasakan emosi apapun. Memangnya, kalau sudah bebas, terpidana bisa apa? Lowongan kerja tertutup bagi mantan napi. Surat Keterangan Kelakuan Baik, dalam lampiran kebutuhan lamaran kerja, akan sulit dikeluarkan kepolisian—yaiya, kan mantan narapidana dicap jelek.

Ia bisa dibilang dibuang dari masyarakat. Tidak ada kerabat. Tidak ada jalinan pertemanan yang tersisa.

Tak ada rumah, tempat untuk pulang. Rumah peninggalan orang tuanya disita sudah, dilelang ke pegadaian demi membayarkan pengacara. Hartanya terbuang sisa-sisa, seperti perhiasan bersertifikat dari almarhumah bundanya, telah dijual habis, dalam memperjuangkan akta pengajuan banding yang tak kunjung diterima mahkamah.

Ya, sudahlah, begitu pikir Blaze. Ia terlanjur tinggal di bui. Lagi pun, Blaze ikhlas. Kalau ini demi adiknya.

Begini ceritanya. Dulu Blaze dan orang tuanya hidup bahagia. Tapi ibunya meninggal karena jadi sandera perampok bank. Ayahnya pacaran lagi dengan janda satu anak. Anak perempuan dari calon ibu tirinya, (Nama), umurnya baru satu windu waktu itu. Anak perempuan pemalu yang kerap dibuli karena dianggap manja. (Nama) suka menyendiri, Blaze jadi ingin melindungi. Telah berkali-kali Blaze membogem para pembuli cilik di kelas (Nama). Blaze dan (Nama) semakin dekat saja, mereka berjanji akan saling ada untuk satu sama lain.

Namun, naasnya, ibu (Nama) dan ayah Blaze meninggal juga karena ditabrak pengemudi mabuk pada kilometer angker di jalan tol menuju ibu kota. Sisa oli di aspal dan pemberitaan awak media begitu menyiksa kewarasan dua bersaudara itu. Padahal, orang tua mereka bahkan belum meresmikan pernikahan secara agama atau hukum. Itu mempersulit harta gono-gini dari kedua sosoknya.

Anak kecil seperti Blaze dan (Nama), mana mengerti caranya mengusahakan harta materiil orang tua mereka ke pengadilan agama mempergunakan jasa notaris. Mereka jadi hidup diambang kemiskinan, menetap di rumah kosong tanpa nafkah orang tua, serta sedikit pun wangsit.

Blaze tahu dimana posisinya. Ia seorang kakak. Ia bertanggung-jawab atas adiknya, adik kecil kesayangannya, (Nama). Blaze berhenti ikut les, dan banting tulang memenuhi kebutuhan (Nama). Pagi sekali ia bangun, menyiapkan diri bekerja di salah satu usaha sterilisasi alat medis dan pengolahan limbah radioaktif. Lalu pada jam tujuh tepat, Blaze bersekolah hingga petang. Dari petang, Blaze membantu pemilik toko material mengangkut barang ke truk sampai malam. Selanjutnya, Blaze merelakan diri ikut pertarungan gulat ilegal demi lebih banyak uang.

Siklus hidupnya begitu-begitu saja. Blaze tak masalah. Fisiknya kuat. Yang penting, uang sekolah (Nama) tercukupi. Ada kalanya (Nama) lulus, lalu ingin pergi berkuliah. (Nama) mengejar beasiswa untuk orang miskin, nilainya cukup baik, tapi tak lolos seleksi karena banyak dicuragi oknum pemalsu formulir pendapatan orang tua. Pada kenyataanya, para orang berkecukupanlah yang mengisi kuota beasiswa orang miskin. Begitulah hidup.

Tapi Blaze ingin (Nama) sukses, jauh lebih sukses dari dirinya. Berbagai pekerjaan kasar ia lakoni, dalam usaha mendaftarkan (Nama) ke universitas bagus. Dalam penerimaannya, (Nama) berhasil memperoleh kursi di kelas internasional. Persyaratannya agak ribet sedikit, dan biaya masuknya telah ditanggung pemerintah. Masalahnya, kelas pertama mereka ada di Aussie, dan uang makan serta biaya transit tak termasuk dalam rincian pendanaan dari yayasan terkait.

Blaze mana tega membiarkan adiknya tidak jadi pergi, apalagi kesempatan itu emas sekali.

Blaze pergi ke pertarungan gulat ilegal lagi, mempertaruhkan segala yang ia miliki. Sialnya; musuh dari wilayah kampung sebelah ingin menjebak Blaze. Ketika Blaze bertanding, seseorang sengaja memanggilkan polisi. Blaze berakhir ditangkap, dan entah kenapa, dikenai pasal berlapis—pasal pencederaan fisik dan pencurian. Dimana letak Blaze berbuat kekerasan pada masyarakat sipil? Dan kapan Blaze mencuri? Itu dibuat-buat seolah ada oleh pengacara dari orang tua pegulat yang menuntutnya pembayaran denda damai. Apa boleh buat. Blaze tak bisa membayar sejumlah nominal yang dinginkan.

Boboiboy OneshootWhere stories live. Discover now