dua enam

19 3 0
                                    

31 Desember 2022
.
.
.

dua minggu sudah berlalu sejak acara karnaval malam itu. Tak terasa, dua hari lagi tahun baru akan segera tiba. Itu artinya hari libur juga sudah dekat. Untuk memanfaatkan kesempatan, muda-mudi disana memutuskan untuk berlibur di tempat tinggal orang tua mereka. Mereka berangkat bertiga karena Harsa sudah pulang lebih dulu semenjak seminggu yang lalu. Karena ada pekerjaan mendadak yang harus di tangani olehnya.

Ketiganya berangkat pada sabtu pagi dan sampai tepat pada tengah hari. Untungnya cuaca tidak begitu panas. ketiganya langsung pulang ke rumah masing-masing sebelum malam harinya kembali ke rumah Jani karena akan di adakannya acara keluarga.

Niatnya sih pengen Berbeque-an. Lebih tepatnya ini niat Mama Bella. selain merayakan tahun baruan, Mama Bella juga pengen ngerasain ngumpul-ngumpul bareng keluarga setelah kini hubungan anak dan suaminya sudah membaik. sekalian juga ingin mengajak anggota keluarga lainnya untuk ikut bergabung. Jani sama yang lain sih oke-oke saja. Kapan lagi kumpul keluarga seperti ini, apalagi ini adalah pertama kalinya bagi Jani kumpul bersama keluarga Raka.

Kini Jani sedang berada di dalam kamarnya. Menyantai dahulu sebelum acaranya di mulai. Jam sudah menunjukkan pukul 06:30 sore tapi orang-orang masih belum pada datang. Padahal niat awal berkumpul sebelum maghrib. Memang jam karet di Indonesia ini sangat susah untuk dimusnahkan. Jani mengambil handphonenya, siapa tau ada pesan masuk dari Raka. Namun nihil. Tak ada-ada tanda lelaki itu akan membalas pesannya. Pesan terakhir dari Jani pula belum dibaca sama sekali.

Jani berniat turun ke bawah untuk melihat Mama. Setibanya di ruangan bawah ternyata masih sepi. Namun suara dari arah dapur membuat Jani segera melangkahkan kakinya kearah sana.

"Lho, Harsa?" Panggil Jani kontan membuat Mama dan Harsa menoleh kearahnya.

"Oit," sahut Harsa tersenyum lebar.

"Kapan datangnya?"

"Udah dari tadi, Jan. Mama udah panggil kamu kalau Harsa udah datang tapi kamunya gak nyaut." Mama menyahut seraya mengalihkan kembali fokusnya pada pekerjaan yang sedang dia kerjakan.

"Oh, gitu. Aku tadi emang lagi pake earphone jadi gak denger." Jani melangkahkan kakinya mendekati tempat galon di letakan untuk mengambil minum. "Mak, bapak lo gak ikut, Sa?"

"Nggak, soalnya ada keperluan mendadak ke rumah nenek."

"Lo gak ikut mereka?"

"Males. Disana juga pasti gak bakal ngapa-ngapain, mending disini aja sama kalian."
Anak itu masih fokus membantu Mama. Sedangkan Jani memilih duduk di depan meja makan sambil memperhatikan keduanya. Jani sedikit malas jujur, hehe.

"Yena kok gak di ajak sekalian kesini?"

"Udah mau gue jemput, tapi dia bilang duluan aja. Soalnya masih ada kerjaan di rumahnya."

"Jani bantuin dong kamu malah diem aja." Mama yang sedari tadi hanya menyimak keduanya lalu menyela, membuat Jani yang akan berbicara suaranya tertinggal di tenggorokan.

"Hehehe iya, Ma." Jani nyengir lalu berdiri dan menghampiri Mama dan Harsa. Jani membantu dengan mencuci beberapa buah-buahan dan menatanya diatas piring yang sudah di siapkan oleh Mama. Harsa melakukan hal yang sama.

"Lo sekarang beneran udah taken sama Yena?"

Harsa diam sebentar guna menelan anggur yang barusan dia makan. "Iya, lah."

"Lo macarin dia beneran karna ada rasa kan? Gak main-main doang?" Jani bertanya seolah mengintimidasi membuat Harsa rada kicep.

"Gue gak sebrengsek itu buat nyakitin hati cewek. Apalagi ceweknya Yena." Harsa menukas kalem. So' iye banget dia.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Jun 08 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Meet AgainHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin