✧06: Dilema✧

1.8K 71 2
                                    

Enjoy and Happy Reading...

✧(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠✧

Keesokan harinya...

09:00

Dengan terburu-buru Ziel segera melangkahkan kakinya ke arah jalan raya. Pasalnya, ia sudah sangat telat untuk datang ke kampus. Ia harus cepat-cepat sampai di kampus, sebelum Dosen pembimbingnya marah.

Lima menit menunggu, angkutan umum itu pun datang.

Universitas

Sesampainya di kampus, Ziel segera berjalan ke arah gedung Fakultas Management.

"Ziel!' Sapa Sammy.

"Iya, Sam?"

"Lo mau bimbingan sama Pak Rido?"  tanya Sammy.

"Iya. Gue udah telat banget nih."  Sahutnya dengan panik.

"Gue liat Pak Rido pergi keluar kampus. Kayanya ada urusan penting." Jelas Sammy.

"Yaelah. Terus gimana?"

"Coba chat dulu Pak Ridonya." Usul Sammy.

"Bentar."

Pak Rido, Dosen pembimbing

Selamat pagi Pak,
hari ini saya ada bimbingan bareng Bapak jam
9:30

Pagi Ziel, maaf ya Bimbingan
kamu saya undur dulu

Soalnya ada hal penting diluar Kampus

Datang lagi aja besok

Baiklah Pak, terima kasih

-batas chat-

"Di undur besok." Balasnya.

"Terus lo mau gimana?" tanya Sammy.

"Keknya ke FK deh.  Sekalian mau nganterin barangnya Ciya yang ketinggalan di Rumah gue."

"Oh gitu, ya udah gue balik dulu ya. Soalnya Skripsi gue udah di acc, mau siap-siap buat sidang." Ucapnya dengan raut wajah bahagia.

"Congratulations, Sam. Doain gue, supaya cepet nyusul."

"Pasti itu mah. Pergi dulu ya."

"Iya."

✧✧✧

10:00

Ting

Langit segera membukakan Pintu Hotelnya.

"Rakael, uncle Vander is here!" Ucapan Vander membuat Rakael langsung berlari ke arah Pintu.

"Om Vandel." Sapanya.

"Hallo, Boy!"  Ucap Vander mulai mengangkat tubuh Rakael.

"Gue gak ganggu kerjaan lo kan, Bang?" tanya Langit.

Love and Revenge ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang