✧25: We Broke Up✧

1.5K 54 0
                                    

Enjoy and Happy Reading...

✧(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠✧

01:00

Langit mulai terbangun karena mendengar tangisan Rakael. Dengan muka bantalnya, ia segera memangku Rakael. Mengayunkannya dengan pelan.

Selama beberapa menit Rakael tak kunjung tenang juga, membuat Langit kebingungan. Ia segera mengecek Popoknya, tapi tak ada tanda-tanda ia Poop atau buang air kecil.

"Om bikinin kamu Susu dulu ya." Setelah itu, Langit menidurkan kembali Rakael.

Selang beberapa menit ia telah selesai membuat sebotol Susu. Lalu ia segera memberikannya pada Rakael.

Akan tetapi, Rakael terus saja menolaknya. Ia tidak mau meminum Susunya, lagi-lagi Langit dibuat kebingungan. Ia tidak tau apa yang harus dilakukannya.

"Rakael jangan nangis terus dong. Gak capek apa?" bujuknya, sambil terus menimang-nimang keponakannya itu.

Sudah setengah jam, dan Rakael mulai kelelahan. Langit segera menidurkannya, dan tak lama Rakael kembali merengek.

Lagi-lagi Langit harus menggendongnya."Gak nyaman ya kasurnya?" tanya Langit pada Bayi itu.

Langit menghela nafas beratnya, ia bener-bener kewalahan mengurusi Bayi yang baru lahir ini. Selama satu jam, Langit terus menimang-nimangnya. Membuat kaki dan kedua tangan Langit mulai terasa pegal.

Langit pun berjalan kearah Sopa yang tak jauh dari Ranjang. Ia mulai terduduk sambil mengelus-elus pelan punggung Rakael. Tak terasa ia mulai tertidur tepat pada pukul dua dini hari.

✧✧✧

Satu bulan kemudian...

Tepat hari ini Langit akan pulang ke Jakarta. Karena besok adalah hari Ujian Nasional. 

"Saya titip Rakael ya, Mba. Kalau ada apa-apa langsung telpon saya aja."

"Iya Mas, saya pasti akan menjaganya dengan baik." Jawab Ayu.

"Rakael, Om pergi dulu ya. Tunggu Om kembali okey. Jangan rewel, kasian Mba Ayu." Ucapnya sebelum meninggal Apartemen.

Selama  perjalanan menuju Bandara, Langit menetap kosong jalanan yang ia lewati. Pikirannya tertuju pada Murel, sudah satu bulan ini ia tidak bisa menemui Kakaknya.

David melarang Langit untuk berkunjung, ia mengancam jika Langit nekat menemui Murel. Cepat atau lambat, Rakael akan dia bawa ke Panti Asuhan.

Hal itu yang membuat Langit tidak bisa berkutik.

✧✧✧

Setelah menempuh jarak 781,9 Km, Langit akhirnya tiba di Jakarta. Sesampainya di Rumah, Langit segera berlalu menuju kamarnya.

Jangan ditanya dimana kedua orang tua Langit. Tasya dan David telah pindah ke Melbourne, Australia sejak satu Minggu yang lalu.

Mereka berencana untuk membuat Bisnis baru disana, agar koneksi mereka semakin berkembang pesat di Dunia berbisnis-an Internasional.

Langit mulai merebahkan dirinya dan memandangi langit-langit kamarnya. Banyak hal yang tengah ia pikirkan selain nilai ujiannya.

Detik demi detik berlalu menjadi jam, dan hari. Kini hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Setelah sarapan Langit segera berlalu meninggalkan Rumahnya.

Love and Revenge ( End )حيث تعيش القصص. اكتشف الآن