✧15: Between Love and Revenge ✧

1.4K 62 2
                                    

Enjoy and Happy Reading...

Aku harap kalian komen disetiap paragrafnya:)

✧(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠✧

Hari sudah semakin malam dan lalu lalang kendaraan sudah semakin berkurang. Ziel menatap sekitarnya dengan pandangan kosong.

Hawa dingin mulai Ziel rasakan. Ia mengeratkan bajunya karena kedinginan.

"Ini gue harus kemana?" gumamnya pada diri sendiri.

Ia benar-benar seperti orang linglung.  Hujan mulai mengguyur Kota Surabaya, membuat Ziel harus berlari mencari tempat berteduh. Sesampainya di sebuah Halte, ia segera mencari Ponselnya.

"Sial, Ponsel gue ketinggalan di Apartemen Langit. Pasti gara-gara panik sama Rakael." Hardiknya."Kalau udah kaya gini gue harus kemana? Tau gini mendingan gue ke Hotel depan Rumah Sakit aja tadi."

Hujan pun semakin deras, membuat Ziel bener-bener kedinginan. Apalagi dengan kendaran yang sesekali lewat. Ziel tebak, ini sudah masuk dini hari.

Dan ia masih berkeliaran diluar seperti ini.

✧✧✧

Sedangkan disisi Langit. Ia masih belum tertidur, karena beberapa jam yang lalu Rakael sempat rewel.  Langit pun dengan sigap menenangkan Putranya itu.

Drrttt

Haikal is calling...

"Kenapa, Kal?"

"Apartemen lo kok gak ada siapa-siapanya. Si Ziel sama Rakael dimana?"

"Rakael di Rumah Sakit."

"Seriusan, terus gimana sekarang keadaannya?" tanya Haikal dengan panik.

"Dia udah baik-baik aja. Terus ngapain lo sepagi ini ke Apartemen gue?" tanya Langit.

"Tadi pihak Rumah Sakit Jiwa bilang sama gue, kalau Kak Murel berhasil melarikan diri. Dia telponin lo, tapi katanya hp lo gak aktif."

Pernyataan Haikal membuat Langit panik."Kayanya tadi gue lagi ke ruangan Dokter, jadi gak tau ada yang nelpon. Terus sekarang gimana?"

"Sebagian para petugas tengah mencari keberadaan Kakak lo."

"Gue minta tolong, Kal. Lo datang ke sini jagain Rakael, gue bakalan cari Kak Murel." Pintanya yang langsung di'iyakan' oleh Haikal.

Beberapa saat berlalu, Haikal telah sampai di ruangannya Rakael. Setelah itu, Langit pamit untuk pergi.

#Mobil

Langit mulai mengendarai Mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ia mencari keberadaan Murel disekitar jalanan dekat Rumah Sakit Jiwa.

"Gue harap lo gak kenapa-kenapa." Gumamnya menatap lurus kearah jalanan.

Jujur, ia takut terjadi sesuatu dengan Kakaknya. Dengan keadaan Kota yang masih diguyur hujan deras, membuat Langit begitu khawatir.

Ia terus menyusuri jalanan. Sampai akhirnya, ia melihat dua orang perempuan yang  sedang bertengkar diatas jembatan.

Dengan cepat Langit mulai memberhentikan mobilnya dan keluar menghampiri mereka.

Love and Revenge ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang