Jika ada typo, harap tandai ya guys!
Enjoy and Happy Reading...
✧(◍•ᴗ•◍)✧
Langit merasakan dada bidangnya basah, sepertinya Ziel mulai menangis. Entah apa yang dipikirkan Ziel, sehingga membuatnya menangis.
Langit membiarkan Ziel menangis tanpa suara. Hingga beberapa saat, Ponsel Langit mulai berdering. Ziel pun segera menghapus air matanya dan bangkit dari tidurnya.
"Ngit, Ponsel lo bunyi." Seru Ziel, sambil beralih ke posisi samping ranjang.
Langit terbangun, seolah-olah ia baru saja tidur lagi. Lalu segera mengambil Ponselnya. Ziel pun turun dan bersiap untuk pergi ke kamar mandi.
Sedangkan Langit, tak kunjung menjawab Telpon itu. Ia pun segera mematikan Ponselnya. Langit segera keluar dari dalam kamarnya dan berlalu menuju kamar mandi lainnya, dengan membawa pakaian ganti.
Mandi Langit tak sampe memakan waktu setengah jam. Sedangkan Ziel, masih saja mandi. Padahal sudah 20 menit berlalu.
"Biasanya cewek kalau mandi lama ngapain aja, sih?" Imbuhnya dengan heran.
31 Menit berlalu...
Ziel baru saja menyelesaikan mandinya, ia membuka Pintu kamar mandi dengan sedikit celah. Takut jika masih ada Langit didalam kamar. Setelah melihat kamar yang sudah rapi dan tidak ada siapapun, Ziel segera keluar dengan memakai badroobnya.
"Bodohnya gue gak bawa baju ganti." Gerutunya.
Ia pun segera mencari Ponselnya, ia akan menghubungi Ciya untuk membawakannya baju ganti.
Setelah membuka roam chatnya, Ziel melihat pesan yang dikirimkan Langit lima menit yang lalu.
Langit
Ziel, kalau lo udah selesai mandi,
lo keruang tamu ajaDisana udah ada baju, sama skincarenya
📷Send your pict
yng ini?
Iya
Gue harap ukurannya masih sesuai sih
Oke, thanks
-batas chat-
Ziel segera mengambil ketiga totabag yang ada dikursi ruang tamu. Setelah itu ia mulai membawanya kedalam kamar.
Ia melihat semua pakaian dan beberapa skincare yang sering ia pakai.
"Ternyata ia masih tau apa yang sering gue pake dulu. Mana lengkap banget." Gumamnya menatap berbagai macam Skincare yang sering ia gunakan.
Lalu tatapannya beralih pada totabag yang satunya lagi. Ia melihat Underwear, dan ukuran yang sering ia gunakan. Sebenernya, badan Ziel tak juah berbeda dari dua tahun yang lalu, hanya berat badannya yang sedikit berkurang.
"Ini seriusan Langit yang beli?" ucapnya dengan tatapan tak percaya.
Ziel pun segera kembali kedalam kamar mandi dan mulai memakai pakaiannya. Setelah itu, ia mendapatkan pesan lagi dari Langit.
YOU ARE READING
Love and Revenge ( End )
Teen Fiction"Mulai detik ini kita selesai, dan jangan pernah lo ganggu hidup gue lagi." Ziel merasa dunianya hancur. Setelah satu bulan menghilang, pria itu malah memutuskannya didepan khalayak ramai. Tanpa penjelasan apapun. Ada rahasia yang membuat Langit san...