૮₍'˶🩰 ׅ ׅ⸼ּ ݂݁Hαlαmαn 013⚶ִׁ

1.9K 75 4
                                    

How are you today?
    Selamat menyelam, mari ikuti Gurita 🫶 sudah? terima kasih. jika ada kesalahan dalam kepenulisan, typo, dan segala macam tolong ditandain, ya, luvv🌹💗 beri vote dan komentarmu, yah! gmwtw

.
.
.
.
𖥻13. SERGIO VS SARGEO
_______________

Tubuh Irish didorong kuat mengenai tembok kamar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Sergio? Tidak puas sampai di situ, Sergio menarik surai hitam Irish membuat kepalanya mendongak terpaksa bercucuran air mata.

"Ini yang kamu mau? Kenapa begitu sulit menurut, Irish?" desis Sergio tajam. Urat di sekitar pergelangan tangan menonjol jelas, rahangnya mengeras mata tajam itu menyala-nyala.

Tangan pemuda itu mencekik leher Irish. "Di mana dia menyentuh kamu, hm?"

Tidak ada jawaban, sekali lagi Sergio menarik rambut Irish hingga terdengar teriakan dan erangan beberapa helai rambut tinggal dijari tangan.

"Jawab Irish," bentak Sergio meraba tiap inci tubuh adiknya.

Susah payah Irish bersuara karena teredam sesak di dada diperlakukan kasar kali pertama oleh Sergio atas kesalahan yang ia tidak tahu di mana letaknya. Dari awal sampai Sergio menyeret Irish bak binatang, mencekal erat pergelangan tanpa peduli tangisan, jeritan dan suara permohonan Irish.

Sergio tenggelam dalam rasa emosi dan obsesinya. Tangan kekar berhenti di paha Irish, sudut bibirnya membentuk senyum miring.

"Dia gak nyentuh Irish di manapun," bantah Irish cepat menyingkirkan tangan Sergio. Di kamar ini hanya ada mereka berdua, setan berkeliaran di mama-mana, Irish takut.

"Tolong jangan gini, Kak." Irish memohon berulang kali dengan suara bergetar.  "Irish takut." Harap-harap iblis di depannya ini sadar diri. Dia yang dimaksud Sergio adalah Lucas karena yang bersama Irish seharian ini, ya, pemuda itu - terlihat menonjol dan begitu dekat sehingga menimbulkan bara-bara api cemburu dalam diri Sergio.

Plak

Satu tamparan tepat mengenai pipi tirus Irish, cukup nyaring suara yang dihasilkan. Jantung Irish berdetak kencang, Sergio mengatur nafas kian memburu. Tangannya terkepal erat, sesaat rasa menyesal menyelinap dihati.

"Ir-Irish?"

Pergerakan gadis malang itu terkunci, ia tidak menyangka Sergio akan menamparnya hanya karena permasalahan kecil. Irish menyentuh pipi bekas tamparan dari sang Kakak, rasa panas menjalar, wajahnya tertoleh ke samping. Tetesan demi tetesan air mata berjatuhan, inikah sifat dari seorang Sergio yang sesungguhnya?

"Jangan dekat-dekat, Irish benci kakak!" seru Irish mendorong kasar Sergio. "Irish benci kakak," ulangnya dengan lantang.

Sergio bergeming, apa yang ia lakukan tadi? Tidak, tidak. Irish tidak boleh membenci dirinya.

"Kakak gak suka apa yang jadi milik kakak disentuh cowok lain, kakak gak sudi berbagi," jelas Sergio berjalan mendekat. Semakin dekat, Irish menjauh.

"Irish ini adiknya kakak, Irish bukan milik kakak," sanggah Irish menatap takut Sergio. "Sadar, Kak."

"Kakak cuma mau kamu, Irish." Ya, hanya ada Irish dalam hidup Sergio.

"MENJAUH, KAK!" pekik Irish kalang kabut, ia sudah mulai muak dengan tingkah laku Sergio selama ini.

Pemuda itu menarik kasar Irish ke dalam pelukannya. "Kakak cinta sama kamu, Irish. Seharusnya kamu sadar," kata Sergio memeluk erat.

Irish benar-benar lelah menghadapi tingkah gila Sergio tiap hari. Ia ingin bebas dari cengkraman yang menjerat. Menyakitkan, tidak boleh ini tidak boleh itu, mau sampai kapan? Irish berhak hidup, tanggung jawabnya.

Obsession Brother [ ON GOING ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang