૮₍'˶🩰 ׅ ׅ⸼ּ ݂݁Hαlαmαn 020⚶ִׁ

1K 47 0
                                    

𖥻20. PERLAHAN ROBOH MIMPINYA
_________________________________
(nb : agak panjang part kali ini, semoga suka.)
pwi rweading💋🤟 🚫‼️

12 IPA 2

Terhitung 10 pasang mata memusatkan tatapannya kepada seorang gadis ujung tembok barisan nomor tiga. Hal yang membuat kening mereka mengerut dan terciptanya bisik-bisik tetangga adalah kemana hilangnya pita merah kebanggaan seorang Arabella Cassiopeia.

Sejak jam mata pelajaran pertama hingga ketiga, Arabella kurang bersemangat mengerjakan tugas, diam-diam bermain handphone ditutupi buku paket agar guru bersangkutan tidak mengetahui, ada saja tingkahnya di luar Arabella banget. Biasanya gadis itu paling semangat belajar kecuali berurusan angka-angka, misalnya matematika, kimia, fisika, dan lainnya.

"Hibur woi, kesian banget kehilangan gairah hidup," bisik salah satu siswi rambut pendek menyenggol pelan bahu teman sebelahnya.

Sang empu berdecak pelan menatap sinis si siswi rambut pendek tadi.

"Ogah, lo aja sana."

Arabella keliatan kurang beres lebih ke tomboy cewek itu, sih. Anaknya kurang bergaul tetapi kepeduliannya kepada teman sekelas masuk kategori pertama teratas. Tidak terlalu acuh tetapi orang disekitarnya teramat peduli kepada gadis tomboy itu. Caranya memperdulikan Arabella cukup berbeda dan Arabella sendiri menyadari akan hal itu.

Tak ingin menyenggol dan pura-pura tidak menyadari hukum timbal balik tersebut adalah balasan Arabella kepada teman-temannya. Biarlah mereka begitu dalam kurun waktu cukup lama.

"Sab, coba lo tanya, gih," pinta siswi rambut pendek menyuruh teman di belakangnya maju.

"Lo aja sana, kenapa gue?" tolak siswi yang dipanggil Sab itu memutar bola mata.

"Udah biarin Abel gitu, mungkin dia lagi banyak masalah atau datang bulan. Gak usah ribut-ribut, Abel baik-baik aja," celetuk cowok bertopi hitam polos bersandar punggungnya di dinding. Memiliki nama Sagara Shanraka - teman dekat Lucas sekaligus yang menyukai Arabella.

Rani berdiri - siswi rambut pendek - memicingkan matanya menatap Sagara curiga, jari telunjuknya mengarah ke wajah cowok tersebut bergerak menyingkirkan topi hitam yang menghalangi cahaya ilahi berasal dari kepapa botak Sagara.

'Sialan Rani,' umpat Sagara membatin membungkukkan badan mengambil topinya sempat terjatuh karena ulah Rani, enteng sekali tangannya.

Ke sepuluh manusia melempar tawa masing-masing mempermalukan Sagara selama masih botak adalah tujuan mereka. Seru, lho, menistakan teman sendiri selagi yang dijahili tidak baperan.

"Fizzi passwordnya apa, guys?" tanya Rani menahan tawanya. Raut ketidaksukaan seorang Sagara itu lucu mirip bocah ngambek.

"BOOTAAAKK!!!" ucap mereka menyeru serentak di atas kepuasan mereka menertawai Sagara. Sang empu menatap datar, hati kecilnya berteriak memaki-maki.

Arabella mengangkat kepalanya sembari mengusap wajah pelan, netranya menatap sekitar lantas menghela nafas panjang. Niat hendak tidur malah tidak bisa sebab suara gaduh beberapa teman kelasnya mengacaukan dunia Arabella.

Gadis gerai rambut lurus melangkahkan kakinya keluar kelas, duduk di samping tembok menatap hamparan pasir di pijaki oleh beberapa pasang kaki di hadapannya. Mereka terdengar bercerita antusias, berbagai ekspresi dilemparkan, tertawa hingga suara mengecil.

Itulah nikmatnya bergosip.

"Kali ini beneran ulah lo pada Abel gue minggat," ucap Sagara menatap lamat Arabella. Tawa teman-teman di belakang Sagara terhenti, tatapan mereka mengekor.

Obsession Brother [ ON GOING ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang