૮₍'˶🩰 ׅ ׅ⸼ּ ݂݁Hαlαmαn 018⚶ִׁ

1.7K 80 3
                                    

𖥻18. IT'S SECRET
__________________________

"Lo keliatan ga fokus sejak awal. Nguap mulu, jam berapa tidur tadi malam? tanya Arabella melipat kedua tangan di depan dada. Matanya memicing memperhatikan gerak gerik Irish sejak awal dimulainya kerja kelompok. Irish membuka mata lebar-lebar menatap bergantian Arabella dan Lucas.

"Hm?" responnya singkat. Lucas terkekeh kecil menanggapi sembari merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Selanjutnya, karena kerja kelompok telah selesai Lucas menutup buku paket, buku tulis dan membersihkan meja bulat.

Jam menunjukkan pukul 10.30 wib, hari ini para guru memulangkan para siswa dan siswinya lebih cepat dikarenakan rapat. Arabella, Lucas selesai menulis sedangkan Irish baru menyusun satu paragraf, ikut diskusi sebentar.

ting

Kak Sergio
kakak punya mata"
kamu siap kerkom langsung pulang.
jangan keluyuran.

Alis Arabella mengerut melihat pesan WhatsApp dari handphone Irish.

Punya mata-mata?

ting

Kak Sergio
kakak tau kamu hari ini cepat pulang.

'Lah, cenayang?' Arabella merasa ada sesuatu yang tidak beres pada Irish dan nama kontak Kak Sergio kemungkinan besar adalah pernah diceritakan sosok Abang Irish.

"Irish, ada pesan masuk, tuh," beritahu Arabella membuat Irish menyambar cepat ponsel dan membaca isi pesan dikirimkan Sergio.

"Kalau ada masalah cerita ke kita," celetuk Arabella memberitahu. "Abang lo seposesif itu, ya?" Semakin penasaran Arabella akan kehidupan Irish.

Perempuan sulit fokus itu mengangguk. Sebenarnya berat mata terbuka mengingat tadi malam Sergio memaksa Irish begadang sampai pukul setengah lima pagi. Gila 'kan? Lagipun, mana bisa Irish tidur nyenyak saat tangan Sergio bergerilya bebas di beberapa bagian tubuh privasi Irish? Berakhir meninggal banyak jejak merah keunguan.

"Cuci muka sana biar seger," titah Lucas mengulum bibirnya. Entah kenapa Irish terlihat seperti anak kecil bangun tidur, matanya terkadang tertutup sampai mengangguk-angguk terbuka sebentar kemudian terpejam.

"Kamar mandinya di mana?"

Arabella menunjuk lewat jari tangannya. "Dari sini belok ke kanan. Jangan nyasar," peringatnya berusaha mati-matian menahan tawa.

"Oh oke-oke." Irish adalah tipe manusia yang hanya bisa memfokuskan diri pada satu hal dan tidak bisa diganggu gugat. Jam tidurnya tidak boleh terbagi, harus tidur di bawah jam sembilan malam. Beginilah akhirnya, Irish merasa susah membiasakan diri ke lingkungan baru.

Irish meraup genangan air di kepalan kedua tangan dan menghantarkan ke wajah. Sambil menatap diri lewat pantulan cermin, wajah bantal tercetak jelas. Irish menertawakan dirinya sendiri mungkin jika ada orang lain melihat, mereka menganggap Irish gila.

Wajah bantalnya tadi berubah segar. Irish seperti mendapat banyak energi lewat air dingin. Netra gadis itu teralihkan pada jejak merah keunguan di sekitar lehernya, dari kejauhan gak keliatan jelas. Tapi, kalau dekat terlihat. Pada akhirnya menghela nafas panjang, moodnya harus baik-baik di depan Lucas da Arabella. Cukup masalah kurang fokus karena ulah Sergio membuat Irish begadang.

"Mama gue kerja, pulangnya mungkin malam." Arabella memberitahu kepada Lucas sekalian ke Irish. Misi kedua perempuan itu adalah mendatangi alamat semalam dikirimkan oleh agensi permodelan.

"Pokoknya harus pulang sebelum jam sembilan malam," ucap Lucas memberi peringatan. Mama Lily adalah ibu yang selalu bersikap posesif dan membatasi kegiatan Arabella, masih banyak lagi yang semua orang tidak ketahui tentang keluarga Arabella. Lucas dan Arabella sepupuan, awalnya menolak kedatangan pemuda blasteran tersebut lambat laun Arabella tersadar kehadiran Lucas memberikannya banyak peluang sebab Lucas selalu membantunya di keadaan mendesak sekalipun dan berhasil menyelamatkan dari amukan Lily.

Obsession Brother [ ON GOING ] Where stories live. Discover now