Negri Angin (2) : Tongkat Ajaib Jeremy

119 15 6
                                    

"Jadi kau benar benar memiliki kekuatan itu?" Gale sudah menanyakan pertanyaan itu untuk yang ketiga kalinya. Jeremy hanya menghela nafas panjang. Mereka sudah duduk di ruangan gale selama 2 jam lamanya. Dari menceritakan kenapa jeremy bisa berteman dengan james dan aiden, alasan kenapa jeremy ke negri angin, dan rahasia milik jeremy yang rumornya sudah tersebar ke seluruh orang di negri angin.

"Itulah sebabnya kenapa jeremy harus segera menguasai semuanya! Mulut peramal itu benar benar ingin aku sobek!"

Gale terkekeh melihat aiden yang memanyunkan bibirnya

"Nanti kalau ga punya mulut gabisa membaca mantra lagi dong!" Gale menyaut dan memberikan aiden permen coklat

"Hey! Serius dikit kek!" James mengomel dan keduanya langsung pura pura tidak melihat james

"Tapi apakah tidak akan menjadi masalah jika semua orang pada akhirnya tau jer?" Gale bertanya kembali dan jeremy hanya menggelengkan kepalanya

"Aku tidak tau... pasti ada alasan kan kenapa oma takut kalau orang orang tau kemampuan aku ini??"

"Tapi bukankah bagus jadi kita bisa tau apa kira kira reaksi mereka tentang dirimu jere! Kau tau kan.. kalau kamu harus meyakinkan mereka semua untuk percaya padamu.."

"Aiden benar.. tapi kita harus ingat bahwa kita juga mempunyai musuh.. mungkin semua elemen pada akhirnya akan memihak padamu dan kita bersatu akan tetapi musuh kita tidak akan pernah membiarkan itu terjadi.."

"Benar! Aku dengar kalian telah diserangkan?? Aku turut prihatin dengan orang orang di negri api.." gale jadi kepikiran tentang orang orangnya di negri angin.. bila ada penyerangan pasti akan memakan korban..

"Kamu akan menjadi target utama mereka jeremy."

Mereka berempat melihat seseorang yang berdiri di pintu ruangan gale. Mereka tidak menyadari seseorang telah mendengar perkataan mereka dan bahkan telah masuk ke ruangan mereka

"Ayah?"

Mereka berempat berdiri dan membungkuk hormat kepada penguasa Negri Angin, Ayah tercintanya gale, Weston Zephyr.

"Selamat Malam Lord Weston"

"Selamat Malam Ayah. Kenapa kau kemari? Apa ada yang bisa aku bantu?"

Weston tersenyum ke anak satu satunya itu dan beralih ke jeremy. Jeremy menjadi gugup.

"Aku tidak pernah menyangka bahwa aku masih bisa bertemu denganmu, jeremy. Rumor tentang dirimu benar adanya.."

"Saya juga tidak menyangka akan bertemu dengan anda, Lord Weston"

"Musuh kita pasti sudah mengetahui keberadaan kamu jeremy"

Mereka berempat hanya diam mendengar perkataan weston.

"Tuan muda james. Kamu meninggalkan negri api. Apakah tidak masalah? Mereka pasti mengira jeremy berada disana.."

"Lord" adalah panggilan untuk penguasa elemen jika penguasa itu sudah memasuki usia 21 tahun, karena james masih muda jadi dia belum menerima title itu dan akan dipanggil dengan "Tuan Muda".

Tetapi jika bukan penguasa negri api seperti aiden, maka lord weston tidak perlu memanggil aiden dengan tuan muda.

"Saya sudah mencari pengganti untuk meneruskan kepemimpinan saya disana. Saya yakin juga bahwa setelah penyerangan di negri api.. mereka pasti tau bila jeremy sekarang tidak berada di negri api lagi."

Weston menepuk pundak james. Dia sedikit khawatir karena anak semuda james harus menanggung beban yang besar padahal di mata weston.. james masih sama seperti gale.. anak anak yang masih butuh pengawasan dari orangtua dan membutuhkan waktu bermain lebih banyak.

ELEMENTWo Geschichten leben. Entdecke jetzt