Putus Asa

33 7 0
                                    

"Agh!"

Jeremy mengerutkan dahinya. Dia merasakan sakit di tangannya ketika athena memborgolnya menggunakan rantai besar. "Aku tau kita sedang berpura pura tapi bisakah kau lebih lembut sedikit nona? Sakit tauu!!"
Athena senyum miring dan mengacak ngacak rambut jeremy "Anak kecil jangan banyak bicara, kan ini juga idemu, lagian mana ada orang di culik tapi di lembutin"

"Aku bukan anak kecil jika kau lupa kita hanya beda 1 tahun"

"Terserah tapi bagiku segala sesuatu itu harus totalitas meski hanya berpura pura"

Jeremy merotasikan matanya. Mereka sedang bersembunyi di belakang pohon besar sedikit jauh dari kediaman musuh mereka. Athena juga memborgol kaki jeremy.

"Sudah selesai. Kau hanya perlu pura pura pingsan. Apapun yang terjadi tetaplah pingsan karena obat bius itu sangat kuat jadi mereka tau kalau kamu akan bangun setelah 10 jam paling lama sehari penuh."

Jeremy mengangguk. Dia siap berpura pura pingsan dan athena akan menggendongnya di punggung.
Mereka berdua jalan ke kediaman musuh di dalam hutan yang gelap tanpa mereka sadar ada gale yang sedang mengikuti mereka.

Benar dugaan aiden. Gale tidak sengaja melihat jeremy dan athena. Dia memutuskan untuk mengikuti mereka.

"Oh jadi ini tempat persembunyian mereka yang lain.." gale segera berjalan pelan pelan sebelum kehilangan mereka.

Gale melihat athena menggendong jeremy masuk ke dalam pabrik besar tua. Gale memutuskan mengikuti mereka lewat luar pabrik. Pabrik tua itu memilik banyak jendela sehingga mempermudah gale melihat isi dari pabrik itu.

Dia melihat jeremy di bawa ke sebuah ruangan yang isinya hanya ada bangku dan lampu saja.

"Mereka akan menaruh jeremy di tempat seperti itu? Yang benar saja.. dasar manusia manusia gila!" Gumam gale yang sedang mengintip di jendela yang cukup tinggi. Dia bisa mendengar samar samar percakapan mereka.

"Kerja bagus athiney!! Semudah itu kamu bisa membawanya!"

"Oh jelas aja bos! Dia tidak mungkin menyingkirkan adiknya sendiri! Hahahaha"

"Dia setia juga bos!!"

Athena hanya terdiam. Matanya tetap fokus melihat jeremy yang sedang di borgol di sebuah kursi besi. Athena akan memastikan kalau jeremy akan baik baik saja.

Lalu seseorang menghelus rambut athena. Orang itu mendekat dan berhadapan dengan athena. Orang itu sekarang terlihat jelas di mata gale karena dia sedang berhadapan dengan athena.

"Aku sudah melakukan tugasku. Tolong lepaskan adikku. Dia tidak ada hubungannya dengan semua ini"

Laki laki itu tertawa "Aku akan melepaskan adikmu tapi sebelum itu ada satu hal yang harus kamu lakukan lagi"

Athena sudah muak sekali. Dia melihat laki laki itu mengambil sebuah suntikkan yang isinya cairan berwarna bening. Athena membulatkan matanya.

"Bocah ini sangatlah kuat. Jika dia bangun maka dia bisa menghancurkan semua rencana kita."

"Obat hasil ujimu ini akan menahannya untuk tidak mengganggu kita. Kau tau kan kalau temannya si aiden yang cukup hebat juga tidak berdaya ketika terkena racun buatanmu athena. Sayang sekali dia bisa sembuh mungkin kadar racunnya kurang saat itu"

"Dosisnya 10 kali lipat jadi jika dia benar benar hebat maka dia tidak akan mati hahahaha"

Mendengar hal itu jeremy mengepal tangannya dan menahan amarahnya. Gale pun berusaha untuk tidak terpancing emosi.

"Jangan gila luke! Jeremy bisa mati!"

Nama laki laki yang berusia 23 tahun itu adalah luke, dia tersenyum miring "Kenapa kau khawatir padanya? Apa jangan jangan kau jatuh hati padanya?"

ELEMENTWhere stories live. Discover now