Melupakan Janji

50 6 0
                                    

"APA YANG TERJADI?!"

Teriakan nathan terdengar ke seluruh tempat di windsor house. Aiden yang berada di sebelahnya terkejut sampai dia tidak bisa berkata apa pun.
Bagaimana tidak terkejut? Kelima tubuh teman mereka jatuh dari langit di halaman utama windsor house dengan keadaan banyak luka dan darah di baju mereka.

Aiden menghampiri sebastian yang satu satunya masih setengah sadar. Aiden memangku kepala sebastian dan menepuk nepuk pipi tian. "Hei tian.. tetap lah sadar.." suara lembut aiden terdengar jelas di telinga tian "Apa yang terjadi pada kalian??" Sebastian membuka mulutnya perlahan, menahan rasa sakit di bagian lehernya "Kita..ketahuan...rencana kita...ketahuan..mereka..sudah tau.." setelah berkata itu sebastian pingsan dan membuat aiden berteriak memanggil namanya.

Semua pengawal di kerahkan untuk membawa mereka berlima dan di rawat di ruangan khusus di windsor house. Lord weston dan elizabeth panik ketika melihat kondisi anaknya yang pucat dengan memar dan luka di bahunya sepertinya akibat tertusuk panah. Weston memastikan semua orang yang melihat kejadian itu bisa menutup mulut, dia tidak mau menambah masalah lagi bila berita ini tersebar, sudah cukup situasi sekarang yang belum diatasi sepenuhnya.

3 jam setelah kelima anak itu di rawat. James sadar lebih dulu, mendengar hal itu aiden dan nathan datang segera.

"James gimana keadaanmu? Apa rasa sakitnya sudah mengurang?"

"Ini sedikit lebih baik kak. Aku bisa menahannya"

"Kak aku tau kakak baru sadar, aku tidak akan memaksa agar kakak cerita semuanya, tapi jujur aku penasaran"
Aiden duduk di sebelah ranjang james dan nathan duduk di sebelah aiden

"Tidak masalah, ini hal penting jadi aku harus memberitahu kalian"

"Setelah kita berhasil menemukan anggur hitam. Kami memutuskan mengambilnya 2 untuk di pakai, sisanya aku serahkan ke tuan gustaf untuk menjaga anggur itu." James melirik ke anggur hitam yang berada di tasnya

"Setelah itu kami memutuskan terbang supaya lebih cepat sampai dan kita tidak akan membuang waktu terlalu lama akan tetapi.."

"Saat kami sedang terbang di atas hutan yang berada di perbatasan antara negri angin dan negri api, kita bertemu musuh dan di serang dengan berbagai senjata di lemparkan ke arah kita"

"Gale yang pertama kali menyadari hal itu jadi dia langsung membuat pusaran angin yang bisa menyedot semua senjata itu"

"Lalu kenapa kalian terluka parah?" Tanya aiden

"Kita pikir yang menyerang kita hanyalah segerombolan musuh yang sembunyi di pohon pohon tapi ternyata kita diserang dari berbagai sisi atas,bawah, depan dan belakang. Padahal posisi kita saat itu terbang cukup tinggi agar tidak ada yang curiga kenapa kita sering pindah pindah negri"

"Dengan kekuatan kalian pasti kalian langsung bisa mengatasi itu semua kan?" Tanya nathan

"Benar kak. Kekuatan kita memang tidak bisa dianggap sepele. Kita saat itu juga langsung menyerang mereka balik tapi posisi kita saat itu sedang terbang, untuk gale dan jeremy mereka tidak kesulitan tapi untuk aku, dylan dan sebastian yang tidak bisa terbang, kita sangat kesulitan.. terlebih semakin kita bergerak banyak kekuatan gale dan jeremy seperti tersedot dan terkuras habis.."

"Sedangkan hutan itu tidak terlalu besar.. di dalam hutan dan di halaman luas dekat hutan banyak sekali binatang binatang yang hidup di dalamnya, kita tidak bisa seenaknya menggunakan kekuatan besar tanpa strategi.."

"Kekuatan jeremy terlalu besar jadi aku mengatakannya untuk berhati hati kalau tidak hutan itu bisa hangus terbakar beserta seluruh hewan di dalamnya. Kita bisa merusak alam bahkan kita menghancurkannya tanpa berpikir lagi. Kita memutuskan untuk melawan sebisa mungkin dan mengurangi kekuatan kami jadi lebih ke pertarungan antar fisik."

"Apa kalian menang? Mereka bagaimana?" Tanya nathan

"Tentu saja jika tidak mungkin kekacauan sudah terjadi. Mereka benar benar gila. Seluruh mayat mereka di bakar oleh jeremy tanpa jejak sama sekali kemudian jeremy menggunakan sisa kekuatannya untuk membuat kita terbang sangat cepat agar sampai di negri angin sebelum dia pingsan. Saat itu aku, dylan dan gale sudah tidak sadarkan diri, hanya sebastian dan jeremy yang masih sadar"

Kedua anak itu mengangguk mendengarkan penjelasan dari james. Kelima anak itu tertusuk panah dengan obat bius sangat kuat di ujung panahnya. Kalau kata dokter obat bius itu dosisnya 3 kali lipat untung saja jeremy cepat menyelamatkan mereka sehingga efek sampingnya belum muncul.

Dugaan aiden dan yang lain, sepertinya mereka lebih ingin menculik kelima anak itu ketimbang menghabisi nyawa mereka berlima.

"Tadi saat kalian mendarat di halaman. Hanya tian yang masih sadar dan dia berkata kalau kita ketahuan, maksudnya apa? Siapa orang orang yang menyerang kalian?"

Wajah james mengerut kesal, ada amarah di wajahnya. Dia mengepalkan tangannya dan tidak sengaja mengeluarkan apinya dan melemparkannya ke sebuah kursi alhasil kursi itu terjatuh dan terbakar.

"Hei hei! Jangan begitu dong! Itu kursiku!" Nathan langsung berdiri dan menyiram kursi itu dengan air di dalam teko. Untung kursinya terbuat dari kayu terkuat dan terbaik di negrinya jadi tidak hancur.

"Kak..ada apa??" Tanya aiden

"Wanita baj*ngan itu! Seharusnya kita tidak mempercayainya dari awal!!!"

"Wanita?? Siapa dia??"

"SIAPA LAGI?! Dia melupakan janjinya!Jeremy terlalu naif mau bekerja sama dengannya! Sekalinya musuh ya tetap musuh! Athena s*alan!"

Aiden dan nathan terdiam. Sedari tadi mereka bingung kenapa athena tidak datang kemari untuk mengambil obat lagi? Aiden pikir mungkin dia lupa dan ingin mengambilnya nanti malam atau besok pagi.

"Apa dia ada disana dan menyerang kalian?" Tanya nathan

"Tidak ada. Tapi salah satu musuh itu bilang kalau dia diutus oleh athena!"

Nathan memiringkan kepalanya "Tapi james.. kita tidak bisa percaya perkataannya dengan mudah.. bisa saja dia tau athena berkhianat pada mereka dan ingin balas dendam dengan mengadudomba kita semua.."

"Benar kata kak nathan.. untuk saat ini kita jangan berprasangka buruk dulu. Yang terpenting kalian selamat dan harus segera pulih.. untuk bahan selanjutnya biar aku dan kak nathan yang cari. Tadi aku udah baca kalau daun tuba ada di negri tanah jadi besok kita berdua akan mencarinya disana.."

Di tengah malam hari. Semua orang beristirahat dengan baik. Ada beberapa pengawal yang memang masih menjaga kediaman keluarga zephyr. Lord weston menambahkan pengawal karena situasi buruk saat sore tadi.

Kretttt

Suara jendela terbuka pelan. Seseorang masuk dan mengendap ngendap jalan menuju ke ranjang nomor dua dari kelima ranjang yang berjejer sebelahan. Orang itu mengambil sebuah suntikan yang sudah dia siapkan di dalam kantong celananya. Dia mendekatkan suntikan itu ke arah leher targetnya. Tapi sebelum dia berhasil menyuntikan cairan itu, tangannya digenggam erat.

Kedua mata hitam dan bulat itu terbuka, dia bisa mengenali sosok di hadapannya meski pandangannya belum sepenuhnya jernih.

"Nona?"

"Je..jeremy?"

ELEMENTWhere stories live. Discover now