Cerita Aiden

46 5 0
                                    

Di waktu pagi menjelang siang, ketika matahari tepat berada di atas bumi. Lahirlah seorang bayi kecil yang memiliki mata cantik berwarna coklat. Suara tangisan terdengar ke seluruh lorong kuil. Berita sukacita untuk seluruh warga negri api, bahwa Bara Vulcan sang penguasa negri api beserta istrinya bernama Peony Aleen dikaruniakan anak kedua mereka yang berjenis kelamin laki laki.


Aiden Vulcan


"Ayah! Ibu! James punya adee sekalang??" James kecil yang usianya belum genap 2 tahun itu berlari ke pelukan ayahnya sembari mengintip bayi yang sedang di gendong ibunya

"Benar! James sudah jadi kakak sekarang!" kata bara

"Sini james.. mau lihat ade?" Panggil peony

James mengangguk dan berjalan pelan pelan mendekat ke ibunya lalu dia duduk di ranjang pelan pelan agar aiden tidak terbangun.

"Lihat james.. Kamu punya ade yang lucu.."

James tersenyum "Ha..halo...aiden.." james menyentuh tangan mungil milik aiden "Nan..nanti..kalau sudah besal..kita..main...yaaa"

Dokter, pelayan dan orang yang berada di dalam kamar itu tersenyum, mereka ikut bahagia.

Sempurna. Keluarga inti negri api seperti tidak memiliki celah untuk di cari kekurangannya. Sungguh negri api telah di berkati 2 anak laki laki yang akan bertumbuh menjadi anak anak yang hebat. Gustaf yang saat itu masih lebih muda, dia menyaksikan semua hal yang terjadi. Perayaan hari lahir aiden di rayakan besar besaran tidak kalah meriah seperti saat james lahir. Bara dan peony akan melakukan segala cara agar kedua anaknya merasakan kasih sayang yang cukup.

Selama 5 tahun setelah aiden lahir ke dunia. Semua baik baik saja, negri api terus berjaya hingga suatu saat.. hal buruk menimpa mereka semua,

Mereka sekeluarga sedang ingin mengunjungi negri tetangga mereka yaitu negri angin karena mereka mendapat undangan makan malam dari lord weston dan elizabeth. Namun saat di dalam perjalanan, mereka di serang oleh kelompok berbaju serba hitam dengan jumlah yang 3 kali lipat lebih banyak dari pengawal yang di bawa.

Saat itu di tandu pertama berisikan Lord Bara beserta James dan 2 pengawal, sedangkan peony beserta aiden berada di tandu yang lain. Tandu mereka di serang habis habisan.

"Paman! Tolong bawa james, peony dan aiden dari sini segera!"

Bara sudah menganggap tuan gustaf seperti keluarganya sendiri. James menangis ketakutan saat gustaf menariknya pergi.

"Ayah!!!"

James menarik tangan bara dan terus menangis

"James liat ayah!"

"Ayah.. harus ikut.. aku tidak bisa ninggalin ayah.."

"Ayah ga pergi kok.. ayah harus melawan dan melindungi kalian semua.."

"James.. dengar ayah ya nak.." bara menghapus air mata yang terjatuh di pipi james

"Jaga ibu dan aiden. Itu perintah pertama dari ayah. James sanggupkan?"

James langsung mengganguk. Dia menggenggam tangan tuan gustaf dan meninggalkan ayahnya dengan berat hati tanpa dia tau itu merupakan terkahir kalinya dia bisa berbicara dengan ayah tercintanya dan juga perintah pertama dan terkahir dari ayahnya.

Saat semua orang sedang bertarung dan tuan gustaf membawa james. Dia melihat di tandu ke dua yang di dalamnya sudah kosong. Gustaf menjadi panik dan langsung menggendong james. Dia sendiri yang akan mencari dimana keberadaan peony dan aiden.

"Ibu..aiden takut..."

Peony dan aiden berlari mencari tempat untuk bersembunyi. Peony tau bahwa musuh mereka sedang mengincar nyawa mereka dan peony tidak mungkin melawan mereka dan membahayakan aiden. Dia yakin bahwa james akan baik baik saja karena ada suami dan tuan gustaf bersamanya.

ELEMENTWhere stories live. Discover now